Hayo, bergerak!
Banyak orang takut perubahan, padahal sesuatu itu dikatakan hidup kalau berlangsung perubahan dan pertumbuhan di dalamnya.
Orang yang takut berubah sebenarnya sudah membunuh dirinya sendiri kendatipun alam belum menghendakinya mati.
Bahkan mayatpun berubah bertahap, sampai akhirnya lenyap menyatu dengan tanah atau tulang-belulangnya berubah menjadi fosil setelah seribu tahun.
Mengapa orang yang hidup takut berubah, sementara mayat saja mengalami perubahan bertahap sampai lenyap menyatu dengan tanah?
Sudah nasibnya orang harus berubah, dan sudah nasibnya nasib itu bukan kata akhir bagi orang yang hidup.
Jika anda mau selaras dengan gerak kehidupan dan alhasil anda berbahagia, lakukanlah perubahan-perubahan dalam kehidupan anda.
Inilah hukum alam: tak ada yang permanen dalam jagat raya ini, segala sesuatu bergerak dan terus berubah.
This is the law of nature: everything moves and changes, and there is no such thing as permanence.
Inilah kunci rahasia kebahagiaan: hiduplah selaras dengan alam yang terus bergerak dan berubah, dengan anda juga bergerak dan berubah.
Jauh lebih banyak energi psikis anda habiskan jika anda melawan alam yang bergerak dan berubah, ketimbang anda ikut bergerak dan berubah.
Sesuatu menjadi abadi bukan karena tak bergerak dan tak berubah, tapi karena gerakan dan perubahan.
Yang abadi dalam alam ini adalah gerak dan perubahan.
Selaras dengan hukum alam, jika anda mau abadi, bergerak dan berubahlah terus-menerus.
Pikiran-pikiran agung manusia zaman dulu, tetap abadi karena kemampuan pikiran-pikiran ini untuk bergerak dan berubah dalam setiap zaman yang terus berubah.
Apapun juga dalam jagat raya ini yang dipertahankan tak bergerak dan tak berubah, suatu saat akan mati dan lenyap ditelan zaman yang terus berubah.
Keabadian adalah gerak dan perubahan!
When you move and change, you live in eternity and never die.
When you don't move and don't change, you are already dead!
Jakarta, 16-6-2013