Friday, March 6, 2020

What am I living for?

WHAT AM I LIVING FOR?
Untuk siapakah (/apakah) aku hidup?
Sebuah testimoni ioanes rakhmat saat mulai lansia

"Aku tak berlabel, sebab label apapun, termasuk label 'freethinker', hanya mengurung diriku. Tapi aku punya dasar yang di atasnya aku, sejak dulu, membangun pikiran-pikiranku tanpa akhir dan jauh. Dasarku itu sederhana: sang Cinta Kasih semesta, yang menitis dalam satu titik sosok cahaya yang bernama Yesus Kristus, yang mengasihiku dan kukasihi. Yang memintaku untuk mengasihi sang Cinta Kasih semesta dengan segenap  akal budiku, penalaranku. Beriman dan bernalar bergandengtangan. Aku sang kunang." (ioanes rakhmat)

Kalau teman-teman diajukan pertanyaan pada judul di atas, apa jawab anda? Coba temukan jawabannya.

Yesus dan kita, saling mencintai...

Bagi saya sendiri, ada banyak hal berharga yang telah dan sedang menjadi fokus kehidupan saya, sejak remaja hingga kini.

Untuk masa kini ketika usia saya sedang berjalan 61 tahun dan sudah punya 1 cucu lelaki yang sehat, ya keluarga tentu menjadi perhatian besar saya.

Tapi, ada satu sosok yang paling akrab dengan saya, dan paling istimewa bagi saya. Siapa? Ya, Yesus, wujud insani Allah YMPengasih dan YMPenyayang.

Dalam diri Yesus yang saya kenal, saya menemukan dan mengalami sang Immanuel, yakni Allah yang dalam rupa insani selalu ada bersama saya, senantiasa menyelubungi dan mengayomi saya. Saya di dalam Dia, dan Dia memenuhi diri saya.

I love you so Jesus!
I am living for you, Jesus!

Mungkin ada orang yang berbeda keyakinan berpikir bahwa saya akan meninggalkan Yesus, pindah ke sosok-sosok lain, jika kehidupan saya akan berubah menjadi lebih baik, lebih makmur, lebih terkenal.

Jawab saya sih simpel saja: Oh bagi saya, Yesus sudah jauh lebih dari cukup. Saya kini sudah berbahagia ketika saya berikan kehidupan saya untuk Yesus. For Him alone, for nobody else.

Saya mencintai Yesus. Bukan cuma dengan hati, tapi juga dengan karya, dengan akal, dan dengan kecerdasan. Saat saya menyatakan hal ini, saya sudah berada di wilayah spiritualitas, bukan lagi cuma di wilayah religiositas.

Nah, bagi saya, Yesus sudah melebihi segala-segalanya, sampai akhir kehidupan saya, saat nanti saya memasuki dimensi-dimensi lain yang lebih tinggi. Apapun juga wujud dan properti dimensi-dimensi lain ini.


What am I living for? 

Nah teman-teman, hayatilah lagu terlampir pada video di atas ini, yang dinyanyikan oleh Vicky-Anne. Liriknya saya cantumkan juga di bawah ini. (Tampaknya liriknya diambil dari lagu lain yang dinyanyikan Percy Sledge)

WHAT AM I LIVING FOR?

What am I living for
If not for you
What am I living for
If not for you
What am I living for
If not for you
Jesus, nobody else
Nobody else will do

What am I longing for
Each lonely night
To feel your presence Lord
Place on you tight
You are the only love
My whole life through
Jesus, nobody else
Nobody else will do

I need you close to me
That's all I know
I need you all the time
Cause Jesus I love you so

What am I living for
If not for you
What am I living for
If not for you
What am I living for
If not for you
Jesus, nobody else
Nobody else will do

I need you close to me
That's all I know
I need you all the time
Cause Jesus I love you so

What am I living for
If not for you
Jesus, nobody else
Nobody else but you
Jesus, nobody else
Nobody else but you

Jakarta,
6 Maret 2020
in aloneness