Tuesday, July 28, 2020
Linangan Air Mata
Tuhanku
Aku rindu
Rindu engkau
Kaulah sang Rindu
Bak seekor ikan
Rindu air jernih
Aku pun demikian
Rindu udara bersih
Bak setitik air
Aku terus mengalir
Menuju hilir
Tempatku lahir
Lahir dulu kala
Lahir kini juga
Lahir besok juga
Lahir abadi baka
Melampau kala
Melampaui kata
Bukalah banyak tanganmu
Yang tak terhitung ilmu
Tarik aku memasukimu
Datanglah, masuki aku
Aku rindu rindu bunda
Aku rindu rindu Bapa
Aku sang putera
Saling merindu rindu
Bak putera didekap bunda
Bak bunda didekap putera
Lenyap aku dalam pelukanmu
Hilang engkau dirangkulku
Di saat itu
Tenggelam aku
Dalam lirih sedu sedan
Air mataku turun tak tertahan
Deras deras
Terjun bebas
Memenuhi sungai-sungai
Meluap sampai ke lautan
Menyirami belantara hutan
Terjun gemuruh ramai
Dewi-dewi tergerak hati
Tangisanku sebuah melodi
Beriringan mereka menghampiri
Di depanku semua menari
Gerak-gerik nan gemulai
Menyebarkan cinta ilahi
Mengirimkan pesan ke hati
Jangan takut kau tak sendiri
Berkilauan mereka bercahaya
Memancar terang lentera sorga
Aku pun berubah gembira
Berenang dalam lautan cahaya
Cahaya cahaya cahaya
Gilang-gemilang tak terkata
Kegelapan lunglai tak berdaya
Neraka rontok tak tertata
Bapa dan bunda ikut menari
Bintang-bintang di langit tinggi
Memberi terang abadi
Aku tak pernah sendiri
Sang fajar terbit gemilang
Air mataku tak lagi berlinang
Bersamaku tawa dan riang
Aku sang bintang terang
28 Juli 2020
☆ ioanes rakhmat
Subscribe to:
Posts (Atom)