Friday, September 22, 2023

Membagi Kegembiraan



Di saat berolah raga jalan kaki 3 putaran di pagi hari tadi, mulai pukul 8, Jumat 22 September 2023, saya dibanjiri cahaya Mentari. Lokasinya di kawasan perumahan tempat kami tinggal, kawasan Janur/Pelepah Asri, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Saya menemukan banyak hal menarik yang dapat memberi kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan; sebagiannya mau saya bagikan ke anda, sahabat-sahabat saya.

Di sepanjang pinggir sebelah kiri jalan, sejumlah anak TK bertopi juga berolah raga jalan kaki, dengan ditemani dan dipandu para ibu pengasuh mereka. Lihat kolase foto di atas. Ya, harus dipandu, sebab mereka berjalan kaki di jalan raya tempat mobil dan kendaraan lainnya datang dan pergi. Ada kemungkinan risiko kecelakaan muncul jika tidak hati-hati.

Saya sempatkan diri menyalami beberapa dari mereka dan guru-guru mereka. Suara ramai timbul dari anak-anak yang berjalan dalam barisan yang tak selalu tertib. Ya, begitulah, tidak selalu tertib, tapi gembira ria. Jagoan 007 manapun tidak ada yang bisa membuat anak-anak berjalan dalam barisan dengan sepenuhnya tertib.

Kalau semuanya bisa tertib berjalan dalam satu barisan, mereka sudah bukan lagi anak-anak, tetapi tentara. Setuju gak? Saya mau jadi tentara, tetapi waktunya telah lewat jauh. Kalau menjadi sesosok tentara malaikat pelindung dimungkinkan, saya mau. 

Seorang ibu pengasuh menjadi bersemangat dan riang ketika dia melihat saya sedang membuat video. Ha ha, saya sendiri juga bersemangat, ketularan virus gembira, subvarian Happy Omicron. 

Eehhh..... nanti dulu, di bagian buntut barisan anak-anak ada seorang anak yang memisahkan diri tapi tidak tampak seperti mau menangis. Perhatikan foto di atas. Kenapa ya? Saya tak terdorong untuk  mencari tahu. 

Sekarang kita beralih ke pengalaman pendek saya lainnya. Perhatikan foto di bawah ini. Klik fotonya untuk memperbesar ukurannya dalam versi web kisah saya ini.




Tak jauh dari rumah kami, ada sebidang lahan luas, kurang lebih 3.415 m². Kurang lebih separuh sebelah sana lahan ini dimanfaatkan untuk para tani menanam sayur-sayuran. Sebagian lagi lahan sebelah sini sudah puluhan tahun dibiarkan saja seolah mubazir atau tanah tak bertuan. 

Tak bertuan? Tentu tidak. Ada pemiliknya, yakni pemerintah DKI Jakarta Utara. Jangan sekali-kali menilep milik negara, wahai sobat-sobat. Korupsi atau KKN hanya akan menghancurkan negara dan bangsa sendiri. 

Mungkin karena inisiatif pengurus komunitas kami yang baru, disertai Ketua-ketua RT dan Ketua-ketua RW yang juga baru, lapangan luas itu baru mulai dirapikan, ditata, dibangun dan dibentuk untuk nantinya menjadi taman hijau yang dapat digunakan untuk olah raga jalan kaki atau olah raga lari, atau jenis-jenis olah raga lainnya. Ditulis pada papan pemberitahuan yang ditancapkan, antara lain bahwa tanah luas itu sedang ditata lagi sebagai penyempurnaan hijau taman (PHT). Horeee,.... kami akan punya sebuah taman hijau yang baru. Semoga dibangun juga sebuah ruang doa dan sebuah ruang meditasi untuk kita dapat terbantu berkomunikasi dengan sang Gaib.

Jalan setapak pada foto di atas begitu cepat dibangun. Sudah terlihat bentuknya. Lapangannya luas sekali, bukan? 

Waktu saya sedang berolahraga jalan kaki di pagi tadi, jalan setapaknya belum terbangun sepenuhnya, dan timbunan tanah dan batu masih ada di banyak lokasi. Saya sempatkan diri meminta difoto kepada seorang pekerja bangunan dengan kamera HP yang saya bawa. Berikut ini kolase fotonya.




Tetapi ketika saya balik kembali di sore hari ke lokasi, hal yang saya lihat sudah jauh berbeda. Meski belum seluruh lapangan ditata dan dibangun sebagai taman hijau, sudah terlihat bentuk-bentuk awalnya yang enak 
dipandang mata (lihat foto kedua di atas). 

Manusia sebagai suatu organisme cerdas perlu membangun suatu relasi yang harmonis dan dinamis dengan lingkungan alam kawasan mereka tinggal. Alam adalah bagian integral dari lokasi tempat tinggal manusia, dan manusia sendiri adalah bagian tak terpisah dari alam yang luas. 

Sekarang ini manusia tidak lagi dipandang superior jika dibandingkan dengan alam, dengan tugas bukan lagi untuk menjajah dan mengeksploitasi alam, tetapi menatalayani Bumi.

Itulah, teman, hal yang saya dapat bagikan lewat Freidenk Blog saya ini. Semoga kita semua haus pengalaman baru. Kalau haus ya minumlah dari sumber air kehidupan. Carilah, maka anda akan mendapatkan.

Salam,
ioanes Rakhmat

22 September 2023

* diedit 24 September 2023