Saturday, August 17, 2024

NASA mengirim lagu hip-hop artis Missy Elliott "The Rain (Supa Dupa Fly)" ke planet Venus

 


Pada Jumat, 12 Juli 2024, pukul 10:05 a.m. PDT, untuk pertama kalinya NASA mengirim sebuah lagu genre hip-hop (rap) karya artis Missy Elliott yang berjudul The Rain (Supa Dupa Fly) ke planet Venus yang berjarak 254 juta km (= 158 juta mile) dari Bumi. Pengiriman dengan kecepatan cahaya lewat sinyal frekuensi radio ini memerlukan waktu hampir 14 menit untuk lagu ini sampai di Venus.

Lagu hip-hop Missy ini dirilis pertama kali ke publik lewat stasiun-stasiun radio 20 Mei 1997; dan dalam bentuk CD tunggal 2 Juli 1997; kemudian dalam bentuk video musik 27 Oktober 2009. Jadi, lagu hip-hop ini diciptakan sudah 27 tahun lalu; dan baru saja, di tahun 2024, ditransmisi ke planet Venus lewat Deep Space Network (DSN) NASA dari komplek Goldstone Jet Propulsion Laboratory (JPL) Deep Space Communications, dekat Barstow, California Selatan. Pemancaran lagu The Rain ke planet Venus ini memakai antena radio parabola Deep Space Station 13 (DSS-13) yang berdiameter 34 meter, yang berlokasi di komplek tersebut. Kebetulan, DSS-13 juga diberi nama Venus.



Lewat antena piringan parabola DSS-13 lagu hip-hop Missy Elliott The Rain telah dikirim ke planet Venus. Sumber image Heise Online, edisi 16 Juli 2024. 


Prakarsa untuk NASA bekerjasama dengan tim Missy Elliott diambil oleh Brittany Brown, direktur Digital and Technology Division, Office of Communications, di kantor pusat NASA di Washington. 

Brown menyatakan bahwa eksplorasi antariksa yang dalam dan seni karya Missy Elliott telah dan sedang saling mendekat, dengan menekan batas-batas yang semula ada antara keduanya. Kerjasama dua bidang ini memang tidak biasa, pushing the boundaries, yang bukan tanpa alasan. Brown menegaskan bahwa "Missy memiliki suatu rekam jejak menggabung pengisahan-pengisahan dalam dunia seni yang terpusat pada antariksa dengan visual-visual futuristik dalam video-video musiknya. Jadi, kesempatan untuk berkolaborasi dalam hal-hal yang luar biasa, yang mencakup luar Bumi dunia kita, betul-betul pas."

Apa respons Missy Elliott atas pengiriman lagu hip-hopnya The Rain oleh NASA jauh ke planet Venus, planet favoritnya? 

Karir musik Elliott dimulai lebih dari 30 tahun yang lalu, dan DSN telah berkomunikasi dengan wantariksa-wantariksa lebih dari 60 tahun. Dengan adanya DSN, musik Elliott telah menjelajah jauh melampaui penggemar-penggemarnya di Bumi, masuk ke suatu dunia yang berbeda. 

Respons Elliott, "Saya masih tidak bisa percaya bahwa saya telah keluar dari dunia ini bersama NASA melalui DSN ketika 'The Rain (Supa Dupa Fly)' menjadi lagu hip-hop pertama yang dikirim ke angkasa luar." Selanjutnya Elliott menyatakan, "Saya telah memilih Venus karena planet ini menyimbolkan kekuatan, keindahan dan pemberdayaan, dan saya merasa sangat dihormati lewat pemberian kesempatan untuk saya membagi seni dan pesan saya kepada jagat raya!"

Kata-kata "jagat raya" persis di atas ini dalam versi lebih awal artikel beritanya adalah "alien-alien".

Jadilah pada awalnya saya bertanya, apakah betul ada alien-alien cerdas di planet Venus yang akan mendengarkan lagu Elliott itu. Seandainya pun di Venus ada suatu bentuk kehidupan mikrobial, apakah mikroba-mikroba membutuhkan hiburan lewat musik hip-hop Missy Elliott? Karena pertanyaan-pertanyaan ini menimbulkan masalah, editing telah dilakukan oleh NASA, dengan mengganti alien-alien dengan jagat raya, the universe. Ya, sebaiknya memang begitu.

Apa alasan NASA memilih lagu hip-hop The Rain untuk dikirim ke Venus? Ya, sudahlah jelas bahwa NASA ingin mempertemukan dunia seni (musik) di Bumi dengan eksplorasi antariksa yang dalam, deep space exploration. Batas-batas yang memisahkan keduanya sedang disingkirkan. Setiap sains memiliki keindahan dan pesona artistik; dan ada banyak karya seni yang memuat pesan-pesan keilmuan. Menurut NASA, lirik lagu hip-hop Elliott The Rain menyampaikan suatu pesan bahwa bintang-bintang di langit segaris dan bermitra dengan para artis di Bumi sebagai bintang-bintang. The stars above and the stars on Earth below align.



Video musik Missy Elliott, The Rain (Supa Dupa Fly). Sumber YouTube.


Mari kita coba tangkap sendiri pesan lirik lagu The Rain, berikut ini. Saya sendiri tak yakin akan bisa menangkap pesan-pesan dalam lirik lagu Elliott ini.

Me I'm supa fly supa dupa fly
I can't stand the rain
When the rain hits my window
I take a puff, puff me some indo

Me and Timbaland-oooh
We sango-dango
We so tight that you get our styles tangled
Sway-lo dosi-do like you loco

Can we get kinky tonight?
Like CoCo, so so
You wanna play with my Yo-Yo
I smoke my hydro on the D-Lo

I can't stand tha' rain
Against my window
I can't stand tha' rain
Against my window
I can't stand tha' rain
Against my window
I can't stand tha' rain
Against my window
I can't stand tha' rain
Against my window

Beep Beep
Who got the keys to tha' jeep?
VRROOOOOM
I'm drivin to tha beach

Top down
Loud sounds see my peeps
Give them pound
Now look who it be
It be me me me and Timothy

Look like it bout to rain what a shame
I got tha Armor-All tha shine to tha stain
Oh Missy
Try and maintain

Freaky, Freaky, Freaky, Freaky, Freaky, Freaky, Freaky, Freaky

I can't stand tha' rain
Against my window
I feel tha wind
Five, six, seven, eight, nine, ten

Begin, I sit on Hills like Lauryn
Until tha rain starts
Comin down
Pourin
Chill--

I got my umbrella
My finger waves these days
They fall like Humpty
Chunky

I break up with him before he dump me
To have me -yes- you lucky
I can't stand tha' rain
Against my window





17 Agustus 2024
ioanes rakhmat

Indonesia telah merdeka
Dirgahayu Republik Indonesia
Kapan Indonesia bebas naik ke langit
Menjelajah tol antariksa sejagat


References

Video musik Missy Elliott, The Rain (Supa Dupa Fly)https://m.youtube.com/watch?v=hHcyJPTTn9w.

Gerelle Dodson, "NASA Transmits Hip-Hop Song to Deep Space for First Time", JPL Life, 15 July 2024, https://www.jpl.nasa.gov/news/nasa-transmits-hip-hop-song-to-deep-space-for-first-time.

Oliver Bünte, "Missy Elliott on Venus: NASA Transmits first hip-hop song into space", Heise Online, 16 July 2024,  https://www.heise.de/en/news/Missy-Elliott-on-Venus-NASA-transmits-first-hip-hop-song-into-space-9802610.html.

Stefanie Waldek, "NASA just beamed a Missy Elliott Song to Venus", Space.com, 20 July 2024, https://www.space.com/nasa-beams-missy-elliott-song-to-venus.

Cierra Jones, "Missy Elliott reminisces on her 1997 hit 'The Rain (Supa Dupa  Fly)' and its accompanying music video", Revolt, 28 July 2023, https://www.revolt.tv/article/2023-07-28/318723/missy-elliott-opens-up-about-her-single-the-rain-supa-dupa-fly.

Michael Cabbage et al., "NASA and the Beatles Celebrate Anniversaries by Beaming Song 'Across the Universe' Into Deep Space", JPL-Caltech, 31 January 2008, https://www.jpl.nasa.gov/news/nasa-and-the-beatles-celebrate-anniversaries-by-beaming-song-across-the-universe-into-deep-space.

Wednesday, July 17, 2024

Pale Blue Dot (Carl Sagan)


 "Look again at that dot. That's here. That's home. That's us." (Carl Sagan, Pale Blue Dot, 1994, hlm. 8)

"Keseluruhan Bumi hanyalah sebuah titik, dan tempat kediaman kita sendiri hanyalah suatu sudut sangat kecil dari titik ini." (Marcus Aurelius, Kaisar Romawi, Meditations, Book 4 [Ca. 170]).



"A pale blue dot. We are here", sebuah titik biru samar. Kita berada di sini. Original image credit: NASA/JPL-CaltechUntuk mendapatkan gambar dan keterangannya yang lebih jelas, klik fotonya, lalu zoom-in.

Amati dengan cermat foto di atas, yang saya sudah edit dengan memberi gambar sebuah anak panah merah dan sedikit keterangan tertulis. Foto orisinalnya diambil dari ilustrasi artikel sains NASA The Pale Blue Dot-- Revisited. Lihat juga video Carl Sagan, Pale Blue Dot.

Ya, titik biru samar tersebut, yang ditunjuk oleh ujung anak panah merah, adalah planet biru Bumi yang kita diami sekarang. Bumi terlihat hanya sebagai sebuah titik biru samar. Foto yang selalu menggetarkan kalbu dan mengusik hati dan pikiran kita ini, ketika kita melihatnya kembali, diambil pada 14 Februari 1990 oleh wantariksa nirawak Voyager 1 milik NASA. Di saat pengambilan foto, wantariksa ini berada pada jarak 6 milyar km (= 3,7 milyar mile) dari Matahari kita, di ruang angkasa luar yang dalam, ketika Voyager 2 (diluncurkan 20 Agustus 1977), kembaran Voyager 1 (diluncurkan 5 September 1977), sudah melintasi jarak dekat planet Neptunus.



Wantariksa Voyager, milik NASA. Sumber image Voyager JPL Mission dan Voyager JPL, juga Voyager 2 Instruments.



Diagram wantariksa Voyager, lengkap dengan semua instrumen sains yang terpasang pada keduanya. Sumber gambar NASA JPL Mission Status.


Di mana kini wantariksa kembar Voyager 1,2 berada? Dalam bulan Juli 2024, Voyager 1 sudah berjarak 25 milyar km dari Matahari (= 164 AU); sedangkan Voyager 2 sedang berada 20,4 milyar km dari Matahari (= 137 AU). Wantariksa kembar ini sudah meninggalkan gelembung protektif raksasa heliosfir (Voyager 1 pada 25 Agustus 2012; Voyager 2 pada 5 November 2018)./1/

Selanjutnya, dengan arah yang berlawanan, masing-masing dari keduanya memasuki, menjelajah dan mengeksplorasi makin dalam ruang angkasa antarbintang, sebagai perluasan misi utama. Setelah Voyager 2 melintasi planet Neptunus, misi Voyager diganti namanya menjadi Voyager Interstellar Mission (VIM), Misi Antarbintang Voyager.

VIM memiliki kemampuan untuk mendapatkan data sains tentang medan-medan magnit, partikel-partikel bermuatan dan gelombang-gelombang plasma di ruang antarplanet di luar heliosfir sistem Matahari kita dan mungkin juga di ruang antarbintang yang tak terbatas, sampai kemampuan wantariksa kembar Voyager 1, 2 untuk menghasilkan tenaga listrik yang cukup bagi pengoperasian berkelanjutan instrumen-instrumen sains yang dipasang pada keduanya berakhir.

Setelah masalah berat yang timbul pada komputer Voyager 1 yang membuatnya tidak dapat berfungsi lagi (di bulan November 2023, 46 tahun setelah diluncurkan) dapat diatasi oleh NASA, wantariksa ini kini telah berfungsi normal kembali. Sekarang Voyager 1 --- sebagai objek buatan manusia yang kini berada paling jauh dari planet Bumi --- dapat mengirim lagi data dan enjiniring sains dengan koheren ke Bumi. Berita yang menggembirakan ini disampaikan NASA 20 Juni 2024.

Berapa lama lagi wantariksa kembar Voyager 1,2 masih memiliki tenaga dan dapat berfungsi normal? Sebelumnya telah diestimasi bahwa generator-generator pada keduanya yang bertenaga nuklir mungkin akan mati di sekitar 2025. Namun diharapkan kedua wantariksa ini akan dapat mencapai ulang tahun masing-masing yang ke-50 di tahun 2027. Semoga begitu, kita tentu berharap./2/



Ilustrasi trajektori Voyager 1 dan Voyager 2 sampai pelintasan planet terjauh sistem Matahari, planet Neptunus. Credit: NASA/JPL-Caltech. Sumber image: JPL Education NASA./3/




Ilustrasi trajektori Voyager 1 dan Voyager 2. Credit: JPL/NASA. Sumber image: Carl Sagan, Pale Blue Dot, 1994, hlm. 85.


Nah, perlu digarisbawahi bahwa kedua wantariksa Voyager sudah tiga hingga empat dekade yang lalu menyelesaikan misi utama masing-masing: Voyager 1 melintasi dalam jarak terdekat ("flyby") planet-planet gas raksasa Jupiter (5 Maret 1979) dan Saturnus (12 November 1980); dan Voyager 2 melintasi dalam jarak terdekat selain Jupiter (9 Juli 1979) dan Saturnus (25 Agustus 1981), juga dua planet es raksasa yang tersisa, yaitu Uranus (24 Januari 1986) dan Neptunus (25 Agustus 1989)./4/ 

Empat planet raksasa ini, yang dieksplorasi dan masing-masing diambil gambar-gambarnya lewat "flyby" dua Voyager, disebut sebagai "planet-planet luar" atau "outer planets" (atau "Jovian planets") dalam sistem Matahari kita. Planet-planet lainnya, yang disebut "planet-planet dalam" ("inner planets" atau "terrestrial planets"), mencakup Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.




Image di atas menampilkan "planet-planet dalam" ("inner planets" atau "terrestrial planets") Merkurius, Venus, Bumi dan Mars (pojok kanan bawah) dan "planet-planet luar" ("outer planets") raksasa Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Ukuran besarnya masing-masing delapan planet pada image di atas memakai skala perbandingan yang aktual. Sumber gambar: Planet Collage to Scale di Wikimedia Commons dan Wikipedia.


Nah, perlu kita ketahui, foto The Pale Blue Dot diambil oleh instrumen-instrumen kamera Voyager 1 atas permintaan astronom dan astrofisikawan terkenal Amerika, Carl Sagan (9 November 1934 - 20 Desember 1996), kepada NASA di tahun 1990. Syukurlah, akhirnya NASA bersedia menghadapkan balik antena-antena dan kamera-kamera wantariksa ini ke arah Bumi untuk dari jarak yang begitu jauh memotret puluhan kali planet-planet dalam sistem Matahari kita, salah satunya Bumi, rumah kita. Foto ini juga telah menginspirasi Carl Sagan untuk memberi bukunya (yang terbit 1994) judul Pale Blue Dot: A Vision of the Human Future in Space./5/




Cover depan buku Carl Sagan, Pale Blue Dot. Tebal buku ini 429 + xviii halaman. Kaya dengan foto dan lukisan warna-warni yang memperlihatkan beranekaragam benda-benda langit di dalam dan di luar sistem Matahari kita, instrumen-instrumen dan wahana-wahana teknologis buatan manusia untuk mengeksplorasi angkasa luar, peristiwa-peristiwa dan fenomena kosmik, astronomis, astrofisik, astrogeologis, dan lain-lain. Tesis utama buku ini adalah bahwa jika Homo sapiens mau kekal bertahan hidup dalam jagat raya, organisme kompleks yang cerdas ini harus naik ke langit, berkelana, mengembara, menyebar dan mendiami planet-planet dan bulan-bulan lain.


Epigraf pertama di atas dikutip dari halaman 8 buku Pale Blue Dot. Paragraf yang memuat epigraf ini, juga empat paragraf berikutnya, saya mau kutipkan sepenuhnya, berikut ini.

"... Dari sudut pandang yang jauh sekali, Bumi dapat tampaknya tidak menimbulkan minat tertentu apapun [dalam diri para alien]. Tetapi bagi kita, Bumi berbeda. Pandanglah kembali titik itu. Titik itu di sini. Titik itu rumah kita. Titik itu kita. Di titik ini, setiap orang yang anda sayangi, setiap orang yang anda kenal, setiap orang yang anda pernah dengar, setiap manusia siapapun mereka, menjalani kehidupan mereka. Campuran suka dan duka anda, ribuan agama, ideologi, dan doktrin-doktrin ekonomi yang diyakini, setiap pemburu dan pencari makan, setiap hero dan pengecut, setiap pencipta dan pembinasa peradaban, setiap raja dan buruh tani, setiap pasangan kekasih, setiap ayah dan bunda, anak yang memberi pengharapan, inventor dan penjelajah, setiap guru moral, setiap politikus korup, setiap 'superstar', setiap 'pemimpin yang agung', setiap orang kudus dan pendosa dalam sejarah spesies kita, semuanya ada dan hidup di titik itu --- di suatu titik debu yang menggantung di dalam seberkas kecil cahaya Matahari.

Bumi adalah suatu panggung yang sangat kecil di dalam arena jagat raya yang luar biasa besar. Pikirkanlah sungai-sungai darah yang mengalir lewat tangan jenderal-jenderal dan kaisar-kaisar sehingga, dalam kemuliaan dan kemenangan, mereka dapat menjadi master-master fana pada bagian sangat kecil dari sebuah titik. Renungkanlah kebengisan tanpa akhir yang dilakukan oleh para penghuni satu sudut dari titik yang sangat kecil, terhadap penduduk yang nyaris tidak dapat dibedakan dari yang berdiam di sudut-sudut yang lain --- betapa sering kesalahpahaman muncul antar mereka, betapa inginnya mereka untuk saling membunuh, betapa kuat dan dalam kebencian mereka.

Sikap mental dan kelakuan kita, bayangan bahwa diri kita sangat penting, delusi bahwa kita mempunyai suatu posisi istimewa di dalam Jagat Raya, semuanya ditantang oleh titik cahaya yang samar ini. Planet kita hanyalah suatu titik sangat kecil yang kesepian di dalam kegelapan kosmik yang luar biasa luas yang menyelubunginya. Dalam ketidakjelasan diri kita sendiri, di dalam segala kebesaran ini, tidak ada petunjuk dan tanda bahwa pertolongan akan datang dari tempat-tempat lain untuk menyelamatkan kita dari diri kita sendiri.

Bumi adalah satu-satunya dunia yang diketahui sejauh ini menopang dan melindungi kehidupan. Tidak ada kawasan lain, sedikitnya di masa depan yang dekat, yang dapat dijadikan tempat bermigrasi oleh spesies kita. Ya, ada yang sudah kita kunjungi. Tetapi hingga saat ini masih belum dapat kita diami. Suka atau tidak, sementara ini Bumi adalah tempat di mana kita membangun pertahanan dan ketahanan kita.

Telah dikatakan orang bahwa astronomi adalah suatu pengalaman yang membuat kita rendah hati dan membangun karakter kita. Mungkin tidak ada petunjuk lain yang lebih baik tentang betapa bodohnya keangkuhan manusia, selain foto dunia kita yang kecil yang diambil dari jarak yang sangat jauh ini. Bagiku, titik ini menggarisbawahi tanggungjawab kita untuk membangun hubungan yang lebih baik satu sama lain, dan untuk memelihara dan menyayangi titik biru samar ini, satu-satunya rumah yang kita pernah ketahui."/6/

Kalau kita dapat peka membaca, memahami dan menyelami paragraf-paragraf di atas yang ditulis oleh Carl Sagan dalam bukunya Pale Blue Dot, maka tahulah kita bahwa Sagan bukan cuma seorang saintis yang cerdas, tapi dia juga seorang filsuf kebijaksanaan yang mau menuntun jalan kehidupan umat manusia ke arah kebajikan, kasih sayang, kerendahan hati, ketahanan kehidupan spesies kita dan planet Bumi, dan keabadian dalam sejarah.




Saya mengagumi sosok Carl Edward Sagan. Beberapa buku kertasnya yang bagus-bagus dan visioner ada di rak buku di rumah saya. Sumber image Universe Today.


Kalimat-kalimat Carl Sagan yang sudah dikutip di atas sangat kuat, berisi pesan yang dalam, karena diinspirasi oleh foto The Pale Blue Dot, salah satu hasil jepretan kamera-kamera wantariksa Voyager 1 di tahun 1990. Pantaslah, jika banyak orang, termasuk saya, selalu ingin memandang foto tersebut berulang kali, foto yang diambil 34 tahun lalu. Foto yang tak akan pernah basi. Foto yang selalu berbicara langsung ke dalam kalbu, hati dan pikiran kita, acap kali kita memandangnya. Memandang berkali-kali. Again and again. 

Seorang penulis di media online Halifax Examiner edisi 19 Juli 2024 hanya memasang file foto The Pale Blue Dot yang sama persis dengan foto yang dipasang di awal tulisan saya ini. Caption-nya memuat keterangan singkat tentang foto tersebut dan kata-kata Carl Sagan yang saya jadikan epigraf pertama tulisan saya ini. Tak ada hal-hal lain yang disampaikannya. Hal yang menarik adalah si penulis di media online tersebut memberi judul tulisannya We really need to look at that blue dot again and again./7/

Kembali ke buku Carl Sagan, Pale Blue Dot. Pada halaman 11 buku ini, Carl Sagan merujuk ke Ann Druyan (lahir 13 Juni 1949), isterinya, yang dinikahinya tahun 1981. Druyan adalah seorang perempuan intelektual Amerika yang bekerja di banyak bidang, dan terkenal. Aktif memasyarakatkan sains. Penulis buku-buku sains. Seorang novelis. Produser film dokumenter. Dan lain-lain.

Di akhir tahun 1970-an, Druyan menjadi direktur yang kreatif dari proyek NASA Voyager Interstellar Message Project (VIMP). Nah, sebagai direktur VIMP, Druyan berkolaborasi dengan suatu tim untuk mendesain pesan-pesan fonografis yang kompleks, termasuk suara, musik dan gambar-gambar, yang ditujukan ke peradaban-peradaban alien yang mungkin ada, supaya mereka mengetahui keanekaragaman kehidupan dan kebudayaan di Bumi dan level peradaban kita. 

Fonografi yang kompleks ini direkam pada suatu piringan disk tembaga yang permukaannya dilapisi emas --- dibuat dua disk emas, lalu masing-masing ditempel kuat pada Voyager 1 dan Voyager 2. Dua piringan disk berlapis emas ini, yang dinamakan Golden Record, diproyeksikan akan bertahan selama minimal 1 milyar tahun. 



Cover disk fonografis Golden Record, yang pada permukaannya diberi petunjuk-petunjuk penggunaannya bagi alien-alien cerdas luar Bumi. Semoga mereka nanti menemukan dan mampu menggunakannya. Image credit: NASA/JPL. Sumber image Golden Record NASA. Keterangan detail dan teknis Golden Record ini dimuat di situ.


Nah, back to Carl Sagan. Dalam bukunya itu dia merujuk ke suatu eksperimen pemikiran yang dilakukan Ann Druyan. 

Kata Druyan: "Lihat kembali ke titik biru samar itu. Lihat baik-baik. Pandanglah titik itu selama anda mau. Lalu, cobalah meyakinkan diri anda sendiri bahwa Tuhan telah menciptakan seluruh Jagat Raya untuk satu spesies dari antara kurang lebih sepuluh juta spesies kehidupan yang mendiami titik debu itu. Lalu sekarang melangkahlah lebih jauh satu tindak: Bayangkan bahwa segala sesuatu diciptakan hanya untuk satu wakil dari sekian banyak spesies itu, atau sekian banyak gender, atau sekian banyak sub-subdivisi keagamaan atau etnik. Jika ini tidak memaksa anda untuk menyatakan hal itu tidak mungkin, ambillah suatu titik lainnya. Bayangkan bahwa titik lainnya itu dihuni oleh suatu bentuk kehidupan cerdas yang berbeda. Mereka, juga, memegang erat ide bahwa suatu Tuhan telah menciptakan segala sesuatu untuk mendatangkan manfaat dan keuntungan bagi mereka. Nah, seberapa serius anda mau menerima klaim mereka?"/8/

Dengan kata lain, bagi Ann Druyan, planet Bumi sebagai a pale blue dot dan kita, spesies Homo Sapiens, sebagai penghuni titik biru samar itu, tidaklah unik, tidak istimewa, bahkan, rasanya, tidak signifikan di dalam kosmos mahabesar ini. Muncul rasa hening yang gaib dalam kalbu saya, sekaligus rasa gundah dan ketakpahaman. Tapi,... sejauh kita, Homo Sapiens, ada dan menghuni planet biru Bumi, kita signifikan, bukan hanya untuk titik biru samar ini, tapi juga untuk semua spesies lain.

Bagaimanapun juga, Carl Sagan dan Ann Druyan betul, bahwa kita, manusia, sebagai sebuah titik di dalam titik biru samar, perlu rendah hati dan tidak memandang diri kita sebagai spesies istimewa yang termulia, yang boleh menindas dan menaklukkan semua spesies lain atau sesama manusia yang berbeda. Jika anda tidak bisa rendah hati, dan agresi yang menggebu bersarang kuat dalam jiwa anda, maka pandanglah lagi dan lagi titik biru samar itu, the pale blue dot, yang disampaikan kepada umat manusia oleh wantariksa Voyager 1 di tahun 1990.

Semoga bermanfaat. 
Stay wise and smart.

17 Juli 2024
ioanes rakhmat

Diedit:
26 Juli 2024
5 Agustus 2024


Notes

/1/ Lihat "Mission Status" Voyager 1 dan Voyager 2 yang telah diedit 11 Juli 2024, "Voyager 1. NASA Science: Where Are They Now?", Science NASA.Gov.
https://voyager.jpl.nasa.gov/mission/spacecraft/; juga lihat NASA, "Voyager 1, The Most Distant Human-Made Object", NASA.Gov.https://science.nasa.gov/mission/voyager/voyager-1/. Tentang lokasi keberadaan Voyager 1 dan Voyager 2 yang terus-menerus di-update, lihat Mission Status pada situs web NASA-JPL.

/2/ Lihat artikel Orlando Mayorquin, "Voyager 1, After Major Malfunction, Is Back From the Brink, NASA Says", The New York Times, 15 June 2024, updated 24 June 2024, https://www.nytimes.com/2024/06/15/science/space/nasa-voyager-one-fixed.html.
Lihat juga Agrecius, "Voyager 1 Returning Science Data From All Four Instruments", NASA.Gov., 13 June 2024, https://science.nasa.gov/mission/voyager/.

/3/ Ota Lutz, "Then There Were Two: Voyager 2 Reaches Interstellar Space", JPL Education NASA, 18 December 2018, https://www.jpl.nasa.gov/edu/news/2018/12/18/then-there-were-two-voyager-2-reaches-interstellar-space/.

/4/ Lihat "In Depth: Voyager 1", https://science.nasa.gov/mission/voyager/voyager-1/. Lihat juga NASA, "Voyager 2: First to Visit All Four Giant Planets. In Depth: Voyager 2", Science NASA.Gov., https://science.nasa.gov/mission/voyager/voyager-2/.

/5/ Carl Sagan, Pale Blue Dot: A Vision of the Human Future in Space (New York: Random House, 1994).

/6/ Carl Sagan, Pale Blue Dot, hlm. 8-9.

/7/ Tim Bousquet, "We really need to look at that blue dot again and again", Halifax Examiner, 19 July 2024, https://www.halifaxexaminer.ca/morning-file/we-really-need-to-look-at-that-blue-dot-again-and-again/.

/8/ Carl Sagan, Pale Blue Dot, hlm. 11.


Saturday, June 29, 2024

Bakal rover ekskavator regolith es di Kutub Selatan Bulan

 






Dalam rangka salah satu tahap awal misi-misi Artemis NASA untuk manusia mengolonisasi Bulan, sejak 2020 NASA menyelenggarakan suatu kompetisi yang diberi nama Break the Ice Lunar Challenge (BILC), Tantangan Pecahkan Es di Bulan. Tujuan umum kompetisi ini adalah menginvensi robot-robot yang dapat mengekskavasi dan mentransportasi regolith es di Bulan, atau permukaan tanah Bulan yang keras dan bercampur es. 

Pada situs web Artemis NASA, ditulis bahwa "Dengan misi-misi Artemis, NASA akan mendaratkan perempuan pertama dan seorang kulit berwarna pertama di Bulan, dengan menggunakan teknologi-teknologi inovatif untuk mengeksplorasi permukaan Bulan lebih banyak dibandingkan yang pernah dilakukan sebelumnya. Kami akan berkolaborasi dengan mitra-mitra komersial dan internasional dan membangun serta memantapkan kehadiran manusia jangka panjang pertama di Bulan. Selanjutnya, kami akan memakai apa yang kami pelajari di Bulan dan di sekitarnya untuk membuat lompatan raksasa berikutnya, yakni mengirim astronot-astronot pertama ke planet Mars."

Dalam rangka misi Artemis, wantariksa yang akan dipakai untuk mendaratkan astronot-astronot di permukaan Bulan diberi nama Orion. Situs pendaratan yang menjadi target untuk Orion yang berawak adalah Kutub Selatan Bulan. Selain sebagai wahana pengeksplorasi yang akan membawa para awaknya ke angkasa luar, Orion juga memiliki kemampuan untuk dalam kondisi darurat membatalkan peluncuran, untuk menopang para awak selama penerbangan di angkasa luar, dan untuk menyediakan penerbangan masuk kembali ke dalam atmosfir Bumi ketika wantariksa ini masih melesat dengan kecepatan jelajah tinggi di ruang angkasa luar yang dalam.

Diperkirakan, misi-misi Artemis akan sudah dapat direalisasi mulai tahun 2030. Dalam misi ini, semua sumber daya Bulan di kawasan pendaratan akan dimanfaatkan, termasuk es yang tercampur dalam regolith yang berdebu yang ada di dalam kawasan-kawasan yang gelap permanen atau semipermanen di Bulan.

Semua sumber daya di kawasan Kutub Selatan Bulan sangat vital untuk manusia dapat sukses mendiami Bulan dengan sinambung berkelanjutan.





Tiga foto di atas memperlihatkan regolith (Yunani: rhegos, selimut; lithos, batu) Bulan atau lunar soil, atau lunar dust, atau lunar dirt, yakni lapisan material apapun pada permukaan tanah Bulan yang menutupi bebatuan padat di bawahnya. Di beberapa tempat, regolith Bulan memiliki ketebalan 4-5 meter; bahkan sampai 15 meter di kawasan-kawasan dataran tinggi yang tua. Foto kedua di tengah sangat menawan dan menggerakkan hati: planet biru Bumi dilihat dari Bulan, di horison suatu regolith Bulan. Bumi memang bulat. Sumber images Universe Today, 28 Mei 2015.



Di atas, ilustrasi astronot-astronot sedang memecah bebatuan Bulan. Sumber image Artemis NASA.



Foto di atas (credit: NASA) diambil di dataran tinggi regolith Bulan selama misi Apollo 16 yang diawaki dua astronot Charles Duke dan John Young. Kedua astronot ini berada di Bulan selama 3 hari (21-23 April 1972), persisnya 71 jam; dan melakukan jalan kaki di Bulan total selama 20 jam 14 menit. Sumber foto Universe Today, edisi 1 Agustus 2013.


Di Bumi, untuk keperluan BILC ini dibangun dan dikembangkan arsitektur-arsitektur misi yang bertujuan untuk membantu memandu desain mesin dan konsep-konsep operasi untuk penambangan Bulan di masa depan dan operasi-operasi ekskavasi dan berbagai sarana perlengkapan yang akan digunakan berdekade-dekade lamanya.

Sebagaimana ditegaskan oleh Joseph Pelfrey, Center Director Marshall Space Flight Center NASA, "Tantangan BILC merupakan suatu tonggak sejarah yang signifikan dalam perjalanan kita menuju pengeksplorasian Bulan yang sinambung berkelanjutan dan suatu kehadiran manusia di masa depan di Bulan. Kompetisi ini telah mendorong batas-batas dari apa yang mungkin dicapai lewat tantangan terhadap pikiran-pikiran manusia yang paling cemerlang untuk memakai solusi-solusi yang inovatif untuk memecah es Bulan, suatu sumber daya yang krusial bagi misi-misi mendatang. Bersama-sama, kita mengupayakan suatu masa depan di mana umat manusia berusaha keras untuk masuk lebih jauh lagi ke dalam jagat raya dibandingkan usaha-usaha yang pernah dilakukan sebelumnya."

Nah, di ronde terakhir BILC, ada 6 tim finalis yang berkompetisi pada 11 dan 12 Juni 2024. Pada kesempatan itu, masing-masing tim menguji solusi-solusi yang beranekaragam dalam serangkaian uji-coba dengan memakai sumber-sumber daya yang tersedia di Bumi, seperti crane/penderek yang memakai gravitasi untuk menurunkan peralatan, coran beton yang panjang mendatar, dan jalanan yang kasar dan penuh bebatuan dengan hambatan-hambatan yang dapat menjebak, yang dibuat menyerupai lingkungan di Bulan.

Dalam pengujian 12 Juni 2024, yang diadakan di Alabama A&M's Agribition Center di Huntsville, Alabama, tim Terra Engineering (dari Gardena, California) yang terdiri atas pasangan suami-isteri Todd dan Valerie Mendenhall berhasil menjadi pemenang pada tahap final tantangan NASA tersebut; alhasil mereka menerima hadiah uang sebesar $ 1 juta atas hasil kerja mereka mengonstruksi robot rover "pemecah bebatuan".

Pemenang kedua (Starpath Robotics, dari Hawthrone, California) mendapat hadiah uang sebesar $ 500.000. Pemenang ketiga adalah tim dari Planetary Surface Technology Development Lab, Michigan Technological University (Houghton, Michigan) yang dipimpin oleh Prof. Paul van Susante.

Ketiga tim tersebut juga memenangkan undangan untuk menggunakan ruang-ruang vakum (thermal vacuum) di Marshall Space Flight Center milik NASA untuk melanjutkan pengujian robotik masing-masing.

Video cuplikan tahap final pengujian robotik lapangan BILC tersedia di https://youtu.be/QcUcRD1gzug.


29 Juni 2024
Edited 24 Juli 2024

References

https://www.nasa.gov/image-article/huskyworks-during-rover-testing/

https://www.nasa.gov/image-detail/huskyworks-during-rover-testing/

https://www.nasa.gov/general/california-teams-win-1-5-million-in-nasas-break-the-ice-lunar-challenge/

https://www.universetoday.com/20360/lunar-regolith/

https://www.nasa.gov/prizes-challenges-and-crowdsourcing/centennial-challenges/break-the-ice-challenge/

https://www.nasa.gov/specials/artemis/index.html

https://www.nasa.gov/humans-in-space/orion-spacecraft/orion-overview/

https://www.nasa.gov/reference/orion-spacecraft/#hds-sidebar-nav-1




Friday, May 31, 2024

Baru teramati galaksi "starburst" NGC 4449

 


Sumber image di atas NASA.GOV, dirilis 29 Mei 2024. NASA.GOV.


Teleskop antariksa James Webb telah mengamati galaksi NGC 4449 (juga dikenal sebagai Caldwell 21) yang tergolong sebagai galaksi yang sedang berada dalam periode intens dan eksplosif pembentukan bintang-bintang yang lazimnya terkonsentrasi di kawasan-kawasan inti galaksi. Galaksi sejenis NGC 4449 dinamakan galaksi "starburst", yakni galaksi yang sedang membentuk bintang-bintang perdananya lewat proses yang sangat dahsyat dan eksplosif; lalu juga tumbuh lewat peleburan dengan sistem-sistem galaktik lainnya. 

Tetapi, aktivitas galaksi NGC 4449 --- yang berlokasi kurang lebih 12,5 juta tahun cahaya jauhnya, di dalam konstelasi Canes Venatici --- jauh lebih meluas, mungkin sekali disebabkan oleh interaksi-interaksi di masa lampau, sejak beberapa milyar tahun yang lalu, dengan galaksi-galaksi tetangganya. 

Sekarang ini galaksi ini sedang menjalani suatu periode pembentukan bintang-bintang dengan tingkat kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan di masa lalu. Bintang-bintang termuda galaksi NGC 4449 teramati baik di dalam inti galaksi maupun di dalam arus-arus yang mengitari galaksi ini.


31 Mei 2024

Monday, April 29, 2024

Puisiku: Tetap Setia



TETAP SETIA

Ketika disengsarakan
Yesus tabah menjalaninya
Ketika disalibkan
Yesus menguatkan hati-Nya

Ketika di puncak penderitaan-Nya
Yesus tetap memanggil Allah, sang Bapa
Meski Allah, Bapa-Nya
Tak terlihat di sekitar-Nya

Via Dolorosa
Jalan sengsara
Dapat dijalani Yesus, sang Putera Bapa
Karena di situ Dia menemukan makna

Bahwa Dia disengsarakan dan dianiaya
Karena menanggung sengsara dunia
Bahwa Dia disakiti dan disiksa
Karena menanggung sakit dan siksa dunia

Ketika Yesus sekarat lalu mati
Segalanya sepertinya sia-sia saja
Meaningless, tanpa makna hakiki
Betulkah tanpa makna?

Tidaklah betul tanpa makna
Yesus tahu ujung jalan sengsara
Adalah kematian
Tanpa takut, Yesus menuntaskan

Karena Yesus sungguh mengetahui
Apa makna hakiki kematian-Nya
Dia mati untuk menanggung sendiri
Kematian dunia yang sengsara

Allah, sang Bapa, setia selalu
Yesus, Putera-Nya, tidak ditinggalkan-Nya
Allah tak terlihat karena telah menyatu
Derita sang Putera, juga derita sang Bapa

Kematian sang Putera
Juga kematian sang Bapa
Namun, kuasa Bapa tak terkalahkan
Akhir segalanya bukan kematian

Lewat kesatuan dengan sang Putera
Sang Bapa merasakan kuasa maut
Merasakan maut untuk mengalahkan maut
Kematian Yesus bukan akhir segalanya

Oleh kuasa Allah, sang Bapa
Yesus dibangkitkan dari kematian
Bersama Yesus yang sudah dibangkitkan
Murid-murid-Nya ikut dibangkitkan juga

Yesus dan gereja-Nya
Memberi makna via dolorosa
Sebagai jalan keselamatan manusia
Menggantikan jalan sengsara

Aku murid Yesus, Tuhan gereja
Sedang menapaki jalan sengsara
Aku memberi makna pada jalanku ini
Makna memberdayakan dan memotivasi

Di jalan ini, aku diberi kesempatan berharga
Untuk mempersaksikan kesetiaanku
Kepada Yesus yang selalu setia
Yesus, sang kekasih jiwa dan rohku

Ada saatnya kurasakan Yesus tak hadir
Aku memanggil-manggil nama-Nya
Di saat itulah aku sungguh sadar
Yesus hadir menyatu denganku selamanya

Bukan aku lagi yang hidup dalam raga
Tetapi Yesus hidup dalam diriku
Bukan aku lagi yang sengsara
Tapi Yesus yang tinggal dalamku

Aku tidak akan mengecap kematian
Sebab Yesus telah mati gantiku
Yesus telah dibangkitkan
Maka aku hidup dalam kuasa kebangkitan

Yesus, Yesus, Yesus
Ini aku, hamba-Mu
Bimbinglah aku, Yesus
Untuk setia selamanya kepada-Mu

Tak ada kuasa apapun
Yang dapat memisahkan 
Engkau dan aku
Rangkullah aku, Yesus, Tuhanku



ioanes rakhmat
Jakarta, 29 April 2024