Monday, August 28, 2017

CHIP IMPLAN RFID dan ANGKA 666

Jangan mau dibohongi para agamawan dengan pakai angka 666!!



Tanya: Beritanya, sekarang ada chip implan yang memakai angka 666 sebagai kode atau branding (pada barcode chip)./*/ Apakah itu berarti, chip itu ciptaan Antikristus yang melawan Tuhan? Dus, harus dilawan dan ditolak?

Jawab: Baiklah, saya jawab sekarang pertanyaan itu dengan memakai akal yang menghasilkan ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pengetahuan tentang bagaimana memahami teks-teks kitab-kitab suci.

Marilah kita tempatkan kemunculan angka 666 dalam konteks sejarahnya saat angka ini dipakai.

Angka 666 itu punya ekuivalen huruf-huruf Yunani (di abad pertama M di kawasan Laut Tengah) yang masing-masing punya nilai angka. Jika digabung, huruf-huruf Yunani yang berjumlah angka 666 itu membentuk kata-kata NERON KAISAR, yaitu Kaisar Nero yang di era kelahiran kekristenan di Imperium Romawi dikenal sebagai salah seorang kaisar penindas dan penganiaya umat Kristen awal di abad pertama M.

Nah, angka 666 muncul di teks kitab Wahyu Yohanes dalam Perjanjian Baru (sebagai kitab terakhir PB) sebagai simbolik numerik yang mengacu ke Kaisar Nero.

Salah satu tujuan kitab Wahyu Yohanes ditulis adalah untuk memperkuat daya tahan mental dan daya perlawanan spiritual orang Kristen di Asia Kecil yang sedang dizalimi oleh pemerintahan Romawi dan oleh faksi-faksi Yahudi.

Komunitas Kristen di Asia Kecil yang sedang dipersekusi itu kelompok minoritas. Mereka tak berdaya untuk melawan para penindas mereka terang-terang secara terbuka lewat adu kekuatan fisik atau lewat perang terbuka.

Mereka pakai cara lain, yakni menjalankan gerakan perlawanan bawah tanah. Jelas, mereka bukan Mass Rapid Transportation yang bergerak cepat di bawah tanah.

Nah, dalam berkomunikasi tentang hal-hal yang terkait dengan perlawanan mereka dan posisi lemah mereka, mereka menggunakan bahasa simbolik, bahasa sandi, isyarat, ungkapan karikaturis, bahasa esoteris, yang dituangkan ke dalam karya-karya sastra religius politis bawah tanah, yang diam-diam disebarkan ke sesama anggota komunitas Kristen yang tengah teraniaya dan terzalimi.

Kitab Wahyu Yohanes adalah salah satu sastra bawah tanah mereka. Alhasil, kita temukan banyak ungkapan simbolik karikaturis dan misterius dalam kitab ini yang bisa membuka ruang bagi segala macam penafsiran cocokologis seenak udel di zaman kita, bahkan jauh sebelumnya.

Angka 666 dalam kitab Wahyu jelas bermuatan ekspresi simbolik yang merujuk ke satu sosok atau pemerintahan pagan yang kejam yang sedang mereka lawan lewat gerakan laten bawah tanah.

Dus, angka 666 tak usah dikait-kaitkan dengan sosok siapapun atau dengan kejadian atau sistem atau produk komersial atau produk iptek apapun yang ada dalam dunia modern abad ke-21 yang mengenal globalisasi, yang terpisah oleh kurun 20 abad dari kekristenan di Asia Kecil itu. RFID itu produk iptek dengan banyak kegunaan dan tujuan, dan sejak bertahun-tahun lalu sudah ada dan dimanfaatkan. Bukan produk setan.

Juga anda perlu tahu, banyak kalangan sekuler yang tidak peduli pada agama suka memakai atau menyelipkan dengan berbagai cara dan posisi angka 666 pada produk-produk dagang atau pada instrumen-instrumen teknologis modern yang digunakan dalam banyak bidang. Mereka bukan Antikristus, tetapi sengaja sedang memperolok-olok kekristenan yang dikenal paranoid terhadap angka 666. Semoga anda menyadari hal yang tersamar ini.

Semakin anda takut pada produk-produk apapun yang lewat cocokologi anda yakini memuat angka 666, semakin ngawur isi pikiran anda tentang produk-produk tersebut dan semakin rapuh anda dalam mengontrol pikiran dan akal anda sendiri, dan semakin jelek dan rendah mutu kehidupan beragama anda. Jika banyak orang Kristen terperosok ke dalam kondisi paranoid ini, maka kalangan yang sedang memperolok-olok anda itu tertawa terbahak-bahak atas kebodohan dan ketakberakalan anda itu.

Selain itu, perlu anda ketahui, julukan "Antikristus" dalam surat-surat 1 dan 2 Yohanes dalam Perjanjian Baru (ditulis abad pertama M atau di awal sekali abad kedua M) diberikan kepada sekelompok warga gereja atau kelompok-kelompok dalam gereja (yang dikaitkan dengan Rasul Yohanes yang dipercaya sebagai pendirinya) yang tidak mengakui bahwa Yesus Kristus itu sungguh-sungguh satu sosok insani berdaging, memiliki tubuh, bukan suatu roh atau ghost yang sedang mengembara di muka Bumi yang tampaknya saja sebagai sosok manusia, padahal bukan manusia yang real.

Kelompok yang diberi label Antikristus ini dikenal sebagai kelompok penganut mazhab doketisme (dari kata Yunani "dokein", artinya "tampaknya" atau "kelihatannya"), yaitu kelompok Kristen gnostik abad-abad pertama yang menolak kemanusiaan Yesus.

Bagi mereka, Yesus itu ghost, tidak memiliki daging, dan dapat berubah-ubah rupa, berganti paras, satu saat kelihatan sebagai si A, di lain kesempatan sebagai si B, atau si C, dst. Sebaliknya, komunitas yang dibangun Rasul Yohanes menegaskan bahwa Yesus adalah sang Kalam yang telah "menjadi daging" (Yunani: sarks egeneto).

Jadi, label Antikritus (atau julukan lain seperti Dajjal atau Lucifer atau Mara) juga tidak perlu dihubung-hubungkan dengan sosok insani atau produk dagang atau produk iptek apapun di zaman sekarang.

Itu klarifikasi cerdasnya. Klarifikasi yang memakai akal dan ilmu pengetahuan, bukan memakai iman yang buta dan literalisme yang menyesatkan.

Silakan sebarkan. Tq

Salam,
ioanes rakhmat
28 Agustus 2017

/*/ Chip implan yang dinamakan Radio Frequency Identification (RFID), yang sebetulnya sudah lama ada, kini telah dikemas dalam "teori konspirasi" yang dibangun kalangan-kalangan religio-neurotis tertentu.

Oleh para "teoretikus konspirasi" ini RFID dikaitkan dengan Tatanan Dunia Baru (NWO) yang, dalam khayalan mereka, akan segera dikuasai dan dikendalikan segelintir korporasi dunia, yang, tuduh mereka, didalangi Setan atau Antikristus sebagaimana dirujuk dalam Perjanjian Baru.

Kecurigaan terhadap RFID yang berlebihan ini telah dibeberkan di sini
http://www.express.co.uk/news/weird/703856/MARK-OF-THE-BEAST-Secret-plan-to-implant-us-all-with-ID-chips-by-2017.