Sunday, December 31, 2023

Di bawah Atap Langit Malam

 



Di bawah atap langit malam
Sebuah bintang jatuh menimpa
Membawa pesan yang dalam
Terdengar olehku suaranya

Berlarilah cepat
Lebih cepat dari sang kala
Melesatlah cepat
Lebih cepat dari cahaya

Berjalanlah tegap
Setegap barisan perwira
Berkonsentrasi ke depan menatap
Menembus tirai ruang dan kala

Melompatlah jauh ke masa depan
Masukilah dunia ekstra-dimensi
Sosok-sosok cahaya mau berbagi
Mahatinggi kearifan dan pengetahuan

Duduklah bersila
Di bawah atap langit malam
Tenang teduh tanpa suara
Bak Lautan Teduh yang dalam

Ketika duduk di bawah atap langit malam
Dengarkanlah alunan petikan gitar jagat semesta
Mengalun sejak dentuman besar awal semesta
13,8 milyar tahun yang silam

Mari, mari, kita lihat dan dengar
Sosok-sosok cahaya ekstra-dimensi
Menari indah gemulai ramai-ramai
Mengikuti irama petikan dawai gitar

Barangsiapa bertelinga, akan mendengar
Barangsiapa memiliki mata, akan melihat
Mendengar yang belum pernah didengar
Melihat yang belum pernah dilihat

Barangsiapa berkaki, akan berlari
Mereka juga akan jauh berjalan cepat
Juga akan jauh melompat
Ke tempat-tempat mahajauh mahatinggi

Bintang yang tadi jatuh menimpaku
Perlahan naik kembali ke atas langit
Tempatnya memang di kubah langit 
Cahayanya abadi menemani aku 

Jakarta, 31 Desember 2023
ioanes rakhmat


=Selamat memasuki tahun baru 2024=




Monday, December 25, 2023

Sang Firman Telah Menjadi Daging (Yohanes 1:14a)

 



“Kai ho Logos sarks egeneto.Ini adalah teks Yohanes 1:14a dalam bahasa Yunani koine Perjanjian Baru. Dalam bahasa Latin berbunyi: “Et verbum caro factum est.Terjemahan Indonesianya: “Dan sang Firman telah menjadi daging.” LAI dalam TB Perjanjian Baru menerjemahkan sarks atau caro dengan kata manusia”, bukan dengan kata “daging.

Dalam Alkitab versi NRSV dan Catholic Study Bible: New American Bible (1990), sebagai terjemahan Yohanes 1: 14a kita baca kalimat “And the Word became flesh”. Kata benda sarks di dua versi Alkitab ini diterjemahkan daging atau flesh./1/

Sebetulnya, jika konteks sejarah komunitas penulis prolog Injil Yohanes diperhatikan, maka lebih tepat menerjemahkan sarks atau caro dengan daging, alih-alih dengan manusia. Dalam bahasa Yunani, setidaknya ada dua kata untuk kata  “manusia”, yaitu anthropos dan anēr (genetif: andros). Kata Latin untuk manusia adalah homo.

Penulis prolog Injil Yohanes (Yohanes 1:1-18) dengan sengaja memang tidak memilih kata-kata anthropos atau anēr untuk Yohanes 1:14a. Tapi mereka memilih kata sarks dengan maksud, tujuan dan fokus yang jelas. Mari kita telusuri dengan singkat.

Dalam BDAG edisi ketiga (F. W. Danker dan W. Bauer), kata sarks diberi beberapa arti. Berikut ini./2/

• material yang menutupi tulang-belulang seorang manusia atau tubuh seekor hewan;

• tubuh/badan sebagai wujud atau benda yang berfungsi, yakni zat dan wujud yang hidup; 

• sesuatu yang memiliki keterbatasan-keterbatasan ragawi, kehidupan di sini di Bumi; 

• seseorang sebagai, atau yang menjadi, suatu organisme ragawi, atau suatu sosok yang hidup; 

• pribadi insani, sosok manusia;

• sosok-sosok daging yang bukan manusia, tetapi para utusan adikodrati ilahi seperti para malaikat yang mengenakan tubuh atau daging ketika mereka muncul di antara manusia;

• sosok yang fana, yang hidup di Bumi;

• sisi lahiriah kehidupan;

• instrumen berbagai tindakan atau pengungkapan;

• sumber dorongan seksual; sesuatu yang menimbulkan perasaan tertarik; 

• pembawa perasaan dan hasrat sensual yang berdosa;

• semua bagian dari tubuh yang dikuasai dosa sedemikian rupa sehingga di mana ada daging, di situ semua bentuk dosa ada; alhasil, tidak ada hal yang baik yang dapat hidup di dalam daging

Jelas, ada banyak arti untuk kata sarks di masa kelahiran kekristenan awal. Manusia memang salah satu artinya, tetapi mazhab komunitas Yohanes di abad pertama M memilih arti yang lain, yakni daging. Mengapa, dan dalam arti apa?


.....





En tō endoksō onomati Iēsou

Dominus illuminatio mea!

Selamat hari Natal 25 Desember 2023.