Kosong...!
Orang besar atau orang kecil
Gajah besar atau kancil kecil
Konglomerat atau kere kerdil
Orang kota atau orang terpencil
Semua tak bisa luput
Dari penderitaan dan maut
Sejak lahir hingga usia larut
Dari kulit kencang hingga lunglai mengerut
Kala hidup dirasakan berat
Jiwa pun merana hebat
Hati hancur luluh lumat
Hidup pun dirasa tamat
Daya hidup hilang sirna
Daya juang lenyap entah ke mana
Daya tempur nihil tiada
Langit kosong tanpa suara
Saat maut menunggu
Ketakutan hebat menyerbu
Rasa ngeri datang menggebu
Ketenangan jauh pergi berlalu
Apakah hidup memang harus demikian?
Penderitaan menjadi penentu
Kematian musuh nomor satu
Jika begitu, siapakah yang mau dilahirkan?
Jika hidup hanya kekalahan
Jika penderitaan tak dapat dilawan
Jika kematian tak dapat ditaklukkan
Memang celaka jika kita dilahirkan
Dilahirkan hanya untuk menderita
Dilahirkan hanya untuk menangis lara
Dilahirkan hanya untuk mati merana
Dilahirkan tanpa tujuan yang bermakna
Duuh, jika betul begitu
Semua yang ada di bawah langit
Hanyalah kesia-siaan yang sangat pahit!
Sesuatu yang membuat hati luarbiasa pilu!
Tapi, syukurlah, kehidupan tidak begitu
Sama sekali tak begitu
Tentu jika kita tahu jalan ke situ
Katamu, tunjukkanku jalan ke situ
Hai kawan, ke situ aku berjalan
Ke bukit Kalvari yang berbatu
Bukit yang membangkitkan rasa haru
Di situ, Yesus Tuhanku disalibkan
Di saat Yesus pedih disalibkan
Merasakan sakit tak terkatakan
Sekarat tak tertahankan
Dia memanggil Allah untuk mengulurkan tangan
Sang Putera Allah yang agung lestari
Telah masuk ke puncak derita insani
Direndahkan oleh penguasa dunia ini
Diaibkan lewat penyaliban sampai mati
Tetapi kekasih-kekasih Yesus Tuhanku
Memandang berbeda penyaliban Tuhanku
Di kayu salib Dia tidak diaibkan
Tetapi dari muka Bumi Dia ditinggikan
Pada kayu salib di Golgota
Yesus mengalami derita manusia
Derita Yesus derita kita
Derita kita derita-Nya
Di saat kita sengsara
Kita tidak sendirian semata
Yesus ikut menderita
Bahkan Dia memikul derita kita
Kematian kita pun ditanggung-Nya
Orang-orang yang dikasihi Tuhan
Dan yang mengasihi-Nya
Tak pernah sendirian
Dalam menjalani kehidupan di dunia
Yesuslah sang Immanuel mahakudus
Allah yang selalu bersama orang-orang kudus
Allah dalam wujud insani kudus
Tirai Bait Allah sudah koyak ditembus
Lihatlah, Allah kini berada di tengah manusia!
Penuh kebenaran dan kasih karunia
Memandang Yesus yang mulia
Adalah memandang Allah dalam rupa manusia
Kasih karunia demi kasih karunia
Dicurahkan-Nya kepada kita
Tak pernah terhenti selamanya
Kita hidup dalam kasih karunia-Nya
Hidup kita menjadi bermakna
Bukan sesuatu yang sia-sia
Menjadi suatu kesempatan tiada tara
Untuk meneruskan kasih karunia dari sorga
Di hari Jumat Agung
Pada kayu salib yang menjulang
Wafatlah Tuhanku yang agung
Demi dosa-dosa kekasih-kekasih-Nya Dia tanggung
Kematian-Nya membebaskan kita
Kematian yang agung
Kematian yang selalu kita kenang
Kematian yang memberi hidup bagi kita
Kematian yang menghidupkan
Sekali untuk selamanya!
Tetapi kematian bukanlah akhir!
Di hari Paskah yang cemerlang menyentak
Allah sang Bapa bertindak
Yesus dibangkitkan
Kematian dikalahkan
Dalam tubuh kemuliaan
Tubuh yang tak dapat binasa lagi
Yesus sangat ditinggikan
Diangkat ke sorga mahatinggi
Kita memanggil-Nya,
"Oh, Yesus, Tuhan yang hidup, datanglah, berdiamlah bersama kami, sekarang, sampai selamanya."
Wahai orang-orang yang mengasihi
Dan dikasihi Yesus
Di dalam-Nya kehidupan ini bermakna dan suci
Jalanilah bersama Yesus!
Tak selamanya kita menderita
Sebab oleh Yesus, Tuhan kita
Penderitaan, kematian dan sengatnya,
Sudah dibuat tak berdaya
Derita dan kematian bukanlah kata akhir
Akan selalu ada kebangkitan
Dalam kehidupan kita yang terus mengalir
"Jangan takut! Ini Aku, bersamamu berjalan!"
Hari Paskah, 17 April 2022
Happy Easter.
Selamat Paskah.