Monday, April 19, 2021

Puisiku: Wahai Adam!


WAHAI ADAM!

Ketika Yahweh ke sana sini berjalan
Di sebuah taman segala impian
Taman Eden yang indah berkilauan
Yahweh merasa sunyi sepi sendirian

Resahlah hati dan pikiran Yahweh
Ada yang kurang, lirih Yahweh
Taman indah ini sudah Kuciptakan
Tapi mengapa Aku tak terpuaskan?

Yahweh pun duduk termenung sunyi
Di atas sebuah batu tempat semedi
Seekor simpanse kikuk menghampiri
Menarik-narik Yahweh main adu lari

Hanya sebentar Yahweh mau main adu lari
Lalu hati Yahweh kembali kosong sunyi
Pikiran Yahweh pun mengembara tinggi
Mencari-cari jawaban kesunyian diri

Imajinasi Yahweh menari memandu
Bayang demi bayang melintas berlalu
Yahweh pun dituntun ke sebuah danau
Yang airnya jernih berkilau-kilau

Letak danau itu persis di tengah taman
Lalu Yahweh menunduk bercermin
Langsung Yahweh tertegun tak tertahan
Saat melihat wajah-Nya yang rupawan

Ah, ini jawaban yang Aku cari-cari
Seru Yahweh dengan wajah riang berseri
Aku butuh teman yang serupa diri-Ku
Seorang sobat yang segambar dengan-Ku

Jiwa seni Yahweh pun kini memandu
Dengan telunjuk-Nya batu semedi dipahat
Dari batu terbentuk sosok yang dirindu
Sosok tegap Adam rekan sejawat

Inilah dia gambar dan rupa diri-Ku
Teriak Yahweh sambil menari ayu
Kepada Adam Yahweh beri nafas hidup
Jantung Adam langsung berdegup

Jadilah Adam makhluk yang hidup
Dihembuskan Yahweh lagi roh kesadaran
Disusul hembusan roh pengetahuan
Cukupkah sudah bekal Adam untuk hidup?

Yahweh dan Adam seterusnya berkawan
Tak pernah lagi Yahweh merasa kesepian
Adam kawan Yahweh yang sepadan
Bersama simpanse mereka kerap berlarian

Pada mulanya adalah imajinasi dan seni
Yahweh menari lewat seni dan imajinasi
Tarian Yahweh bergelombang enerji
Dari enerji Adam lahir ke dunia ini

Tapi giliran Adam pun datang perlahan
Dia juga akhirnya merasa sunyi sendirian
Meski selalu ditemani Yahweh berduaan
Adam pun terus mencari-cari jawaban

Ah, Yahweh, ku ingin dapat kawan yang lain
Puteri Sophia sang kebijaksanaan
Sang puteri pun oleh Yahweh diciptakan
Dari tulang rusuk sang Adam yang rupawan

Wahai Adam, engkau akan selamanya
Menjadi makhluk yang penuh tanya
Mencari jawaban yang belum tersedia
Puteri Sophia ada di jalanmu selamanya!

Wahai Adam, Manusia arif cendekiawan
Begitu satu jawaban engkau temukan
Muncul lagi seribu pertanyaan
Menjadikan hidupmu bermakna bertujuan

Selalu ikuti pengetahuan dan kearifan
Supaya kau sadar arah langkah diayunkan
Di saat engkau sendiri dalam perjalanan
Bak elang sendirian terbang di awan-awan


Jakarta, 19 April 2021
ioanes rakhmat