LIDAH MENTARI
Saat terbangun kumenggeliat
Tak boleh beban menindih berat
Tak boleh kesedihan melekat
Engkau, Tuhan, lantas kuingat
Tak boleh beban menindih berat
Tak boleh kesedihan melekat
Engkau, Tuhan, lantas kuingat
Sementara kami semua berkutat
Saat diterjang hujan teramat lebat
Guntur dan petir mendentum dahsyat
Badai virus menerjang melumat
Saat diterjang hujan teramat lebat
Guntur dan petir mendentum dahsyat
Badai virus menerjang melumat
Tapi MentariMu bercahaya hangat
Kami ingin selalu sehat dan kuat
Diselimuti cahayaMu yang hangat
Semangat pun terbangun kuat
Kami ingin selalu sehat dan kuat
Diselimuti cahayaMu yang hangat
Semangat pun terbangun kuat
Engkau turun menuju Bumi
Kau tinggalkan sorga tinggi
Tuk berdiam bersama kami
Dalam wujud lidah-lidah Mentari
Engkau menari lembut bersemangat
Lewat musik yang mengalir hangat
Dalam alunannya kami larut
Menarik kami ke tengah laut
Lewat musik yang mengalir hangat
Dalam alunannya kami larut
Menarik kami ke tengah laut
Di atas ombak laut kami berdansa
Ke sana ke mari bergerak leluasa
Beban berat pun tak lagi terasa
Timbul lagi semangat dan asa
Ke sana ke mari bergerak leluasa
Beban berat pun tak lagi terasa
Timbul lagi semangat dan asa
☆ ioanes rakhmat
Minggu, 31 Mei 2020
Minggu, 31 Mei 2020
Hari Pentakosta