Gambar 1, kepala dan wajah Homo naledi
Selama ini spesies-spesies hominin yang dipandang sebagai moyang-moyang terdekat manusia modern (spesies Homo sapiens) adalah:
* Homo erectus (1,6 juta tahun lalu) yang diwakili oleh “Anak laki Turkana” (Turkana Boy), tinggi 5 ft, berat 110-115 lbs. Species ini menggunakan peralatan batu, membuat api, berjalan dan berlari cepat. Ukuran otak dan proporsi anatomis tubuh sangat serupa dengan manusia modern.
* Homo habilis (“Homo yang cekatan”; 1,5-2,8 juta tahun lalu). Nama “homo habilis” diberi oleh Louis Leakey dkk, persisnya oleh Raymond Dart, tahun 1964, karena species ini dianggap mampu membuat peralatan batu yang ditemukan di Olduvai Gorge, Tanzania.
* Australopithecus sediba (2 juta tahun lalu). Fosil-fosilnya ditemukan Lee Berger di Malapa, Afrika Selatan, 2 juta tahun lalu.
* Australopithecus afarensis (3,2 juta tahun lalu) yang diwakili oleh kerangka yang diberi nama “Lucy”, hominin perempuan dewasa, tinggi 3 ft, berat 60-65 lbs. Sosok ini menyerupai kera, ditemukan di Ethiopia, 1974.
Tetapi baru saja diberitakan, spesies Homo naledi yang ditemukan di goa Bintang Terbit (“Rising Star”), dekat kota Johannesburg, Afrika Selatan, lebih dekat ke Homo erectus ketimbang Homo habilis. Tengkorak dan giginya sekelompok dengan dengan Homo erectus, Neanderthals, dan manusia modern (Homo sapiens).
Gambar 2: Lucy, Turkana Boy, dan Homo naledi
Perhatikan rekonstruksi kepala dan wajah Homo naledi (gambar 1); dan perhatikan juga rekonstruksi postur tubuhnya secara keseluruhan (gambar 2, sosok paling kanan). Homo naledi kelihatan seperti manusia modern, sekaligus juga berbeda. Menurut paleoantropolog Lee Berger, Homo naledi adalah “sejenis hewan yang tampak sudah memiliki kemampuan kognitif untuk mengenali diri sebagai makhluk yang terpisah dari alam”.
Mungkinkah Homo naledi moyang terdekat Homo sapiens? Kita masih menunggu para saintis menentukan kurun kehidupan spesies baru ini. Mungkin sekitar 2-2,5 juta tahun lalu; atau lebih muda. Lihat timeline di bawah ini (gambar 3; klik gambarnya untuk dapat ukuran besar).
Gambar 3: Timeline evolusi hominin
Sumber-sumber
Lee R. Berger, John Hawks, et al., “Homo naledi, a new species of the genus Homo from the Dinaledi Chamber, South Africa”, eLIFE, 10 September 2015, pada http://elifesciences.org/content/4/e09560.
Jamie Shreeve, “This Face Changes the Human Story. But How?”, National Geographic, 10 September 2015, pada http://news.nationalgeographic.com/2015/09/150910-human-evolution-change/?rptregcta=reg_free_np&rptregcampaign=2015012_invitation_ro_all.