Menurut sebuah penelitian baru-baru ini yang dilakukan tiga
peneliti dari Universitas Houston dan Universitas Palo Alto, Facebook dapat
menimbulkan simtom depresif pada diri anda sebagai para penggunanya, lewat dua
cara.
Untuk lebih lengkap, silakan baca dua sumber ini:
- Pertama, dengan anda menghabiskan banyak waktu untuk media sosial Facebook, dengan membaca dan memikirkan hal-hal yang dipublikasi teman-teman anda lewat Facebook mereka yang anda rasakan perlu anda tanggapi atau persoalkan.
- Kedua, lewat pembandingan yang anda buat antara kondisi kehidupan diri anda sendiri dan kondisi kehidupan teman-teman Facebook anda. Saat anda menemukan bahwa rekan-rekan Facebook anda umumnya menggambarkan (seolah) kehidupan mereka serba sukses dan serba sehat, anda merasa dan berpikir betapa malangnya diri anda karena anda telah dan sedang mengalami banyak kegagalan dan seringkali kurang atau tidak sehat.
Untuk lebih lengkap, silakan baca dua sumber ini:
1. Mai-Ly N. Steers, Robert E. Wickham, dan Linda K.
Acitelli, “Seeing Everyone Else’s Highlight Reels: How Facebook Usage Is Linked
to Depressive Symptoms”, Journal of Social and Clinical Psychology, vol.
33, no. 8, pp. 701-731, doi: 10.1521/jscp.2014.33.8.701, pada http://guilfordjournals.com/doi/abs/10.1521/jscp.2014.33.8.701.
2. Universitas Houston, “New study helps explain why
spending time on Facebook can make you depressed”, PsyPost, 6 April
2015, pada http://www.psypost.org/2015/04/new-study-helps-explain-why-spending-time-on-facebook-can-make-you-depressed-33183.
Hemat saya, Facebook juga bisa membuat anda mengalami
tekanan kejiwaan jika lewat Facebook anda menebar banyak hate speech atau
kekerasan simbolik atau kekerasan wacana ke berbagai pihak. Semakin kebencian
dan kemarahan anda umbar lewat Facebook, semakin tertekan jiwa anda, bukan
semakin lega. Kemarahan tidak akan membuat anda tenang dan bertambah cerdas,
malah, sebaliknya, akan membuat anda tertekan dan makin bodoh.
Begitu juga, jika anda habiskan waktu anda untuk Facebook
(entah kenapa anda punya waktu banyak ya untuk Facebook?), akhirnya anda akan
melihat betapa setiap hari anda menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak
memberi anda imbal hasil berupa uang atau hal-hal lain yang bernilai. Ketika
anda melihat dan menyadari keadaan ini, anda akan stres.
Tentu saja, tidak segala hal menjadi buruk jika anda memakai
Facebook. Saya menggunakan Facebook untuk antara lain membangun jejaring sosial
dengan teman-teman saya, untuk meneruskan pemikiran-pemikiran saya kepada
mereka dan kepada masyarakat luas lewat media sosial ini, dan juga untuk
menerima umpan balik atas pemikiran-pemikiran saya yang akan membuat saya dapat
menyempurnakan pemikiran-pemikiran saya. Umumnya, hal-hal yang saya telah tulis
dan pasang di Facebook saya (juga di blog utama saya), akan akhirnya menjadi
makin panjang dan makin berbobot, untuk akhirnya menjadi bagian dari buku-buku
saya. Membangun jejaring lewat Facebook juga saya manfaatkan untuk menawarkan
dan memasarkan buku-buku saya.
Jadi, cerdas-cerdas dan arif-arif-lah dalam menggunakan
Facebook, supaya anda tidak mengalami tekanan kejiwaan karena media sosial ini.
Jakarta, 9-4-2015
ioanes rakhmat