Aku datang dari langit dan lautan biru
Aku putra langit dan lautan teduh biru
Kubah besar biru lengkung memayungiku
Permadani luas biru terhampar bagiku
Lautan habis harap kuserap
Tak sanggup dia menelan diriku
Aku besar dan tegap
Lautan kecil cukup kupangku
Langit kecil bak payung
Aku besar bak tenda tentara
Aku memayungi sang langit agung
Rebah dia padaku hangat di dada
Tapi aku putra langit
Atom-atom dalam tubuhku
Berasal dari bintang-bintang di langit
Aku putra supernovae merah dan biru
Langit terisi penuh dalam diriku
Habis kuserap luruh runtuh
Tanpa sisa dua atau satu
Kubah agung ini dekat saja walau jauh
Mari ke tengah langit kita berkayuh!
Jauh, jauh, jauh dan jauh
Kayuh, kayuh, kayuh dan kayuh
Sampai seluruh ruh luruh
Mari, mari, mari
Kita pulang berkayuh
Menuju langit jauh tinggi
Lewat laut tanpa sauh
Ini bukan pelayaran mimpi
Dari langit masa depan aku telah datang
Kemarin hari aku tiba di Bumi di sini
Kini kukayuh pulang ke masa depan yang datang
Mari, mari, mari
Jangan aku berkayuh hanya sendiri
Tentu teman dan taulan mau ikut berlari-lari
Menuju langit lewat bahari
Jakarta, 21 September 2014