Di atas, sebuah pemandangan di kutub utara planet Mars selama titik-balik Surya (solstice) musim panas, 17 Mei 2011.
Data yang berhasil dihimpun dari planet merah ini menunjukkan bahwa puncak kutub ini ditutupi oleh air yang membeku dan es karbon dioksida selama musim dingin dan musim semi, tetapi pada saat tibal Surya semua es karbon dioksida menjadi hangat dan menguap masuk ke atmosfir planet ini.
Hanya cairan es yang tertinggal, yang pada gambar tampak sebagai kawasan berwarna putih terang.
Apa konsekwensi temuan tersedianya air dalam jumlah berlimpah di planet Mars bagi masa depan peradaban manusia?
Akankah planet ini menjadi planet kedua Homo sapiens?
Untuk info selanjutnya tentang situs-situs di planet Mars yang terdeteksi berisi air, lihat http://www.time.com/time/photogallery/0,29307,2086992,00.html#ixzz1epv6kzaw
Data yang berhasil dihimpun dari planet merah ini menunjukkan bahwa puncak kutub ini ditutupi oleh air yang membeku dan es karbon dioksida selama musim dingin dan musim semi, tetapi pada saat tibal Surya semua es karbon dioksida menjadi hangat dan menguap masuk ke atmosfir planet ini.
Hanya cairan es yang tertinggal, yang pada gambar tampak sebagai kawasan berwarna putih terang.
Apa konsekwensi temuan tersedianya air dalam jumlah berlimpah di planet Mars bagi masa depan peradaban manusia?
Akankah planet ini menjadi planet kedua Homo sapiens?
Untuk info selanjutnya tentang situs-situs di planet Mars yang terdeteksi berisi air, lihat http://www.time.com/time/photogallery/0,29307,2086992,00.html#ixzz1epv6kzaw