Ini kebaktian IN-PERSON, bukan kebaktian ONLINE, bukan kebaktian OFFLINE, juga bukan kebaktian ON-SITE
Kebaktian tatap muka di ruang gereja namanya IN-PERSON WORSHIP SERVICE. Orang saling berjumpa langsung, bertatap muka, pribadi demi pribadi, berkumpul di suatu ruang kebaktian, akrab, beribadah bersama, bernyanyi bersama, berdoa bersama. Semuanya dalam satu ruang.
Jika memakai kosa kata ON-SITE, kata ini bukan lawan atau pengganti kata ONLINE. Antonim ONLINE adalah OFFLINE.
Lawan atau pengganti kata IBADAH ONLINE adalah IBADAH IN-PERSON. Tentu saja, bukan IBADAH OFFLINE.
ON-SITE sinonimnya ON THE SPOT atau ON THE SCENE. Artinya, sesuatu terjadi di tempat atau dilihat langsung.
Misalnya, jika ada interview on-site, orang yang diinterview harus datang ke kantor si pemberi kerja. Atau anda harus mengerjakan sesuatu di tempat, on-site, diawasi supervisor, tidak boleh dibawa pulang. Atau peninjauan suatu lokasi diadakan langsung di tempat, on the scene, atau on the spot, atau on-site, tidak lewat cara lain, misalnya lewat drone berkamera.
Bisakah BERIMAN itu berarti juga tertib dan betul memakai kosa kata Inggris?
Jadi, kebaktian tatap muka sekian individu di ruang gereja adalah kebaktian IN-PERSON.
Ibadah IN-PERSON di masa pandemi Covid-19
Mustinya kita merasa malu, kalau frasa kebaktian on-site terus saja dipakai. Terlanjur, bela diri seorang pendeta muda GKI.
Sekali lagi, yang betul dan terpelajar adalah memakai frasa KEBAKTIAN IN-PERSON.
Jangan sampai kita, gereja di Indonesia, ditertawakan para penutur asli bahasa Inggris. Tentu, maksudnya: penutur bahasa Inggris yang benar, yang terpelajar.
Kenapa tidak pakai saja kata-kata Indonesia: KEBAKTIAN TATAP MUKA, menggantikan kebaktian tatap layar LCD?
Jika ingin terdengar keren, ya pakai frasa Inggris yang betul: Kebaktian IN-PERSON.
Jika sudah tahu frasa ON-SITE SERVICE itu salah, tapi tetap dipakai juga oleh gereja, bukankah ini berarti gereja berbuat salah dengan sengaja.
"Ampunilah segala kesalahan kami, sebab kami tahu apa yang salah."
Lantas?
Ya, INI YANG BETUL: IN-PERSON worship services. Bacalah kutipan di bawah ini.
"We are excited to welcome you back to an in-person worship service at PCC.
There are many details surrounding our in-person worship services. Please take the time to read the information completely, we want everyone to have a great, meaningful, safe time worshiping together again!"
https://www.pompeychurch.org/in-person-worship-services/
Tapi, friends,
Jika pimpinan gereja tetap mau menamakannya ibadah ON-SITE, meski meaning-nya bukan ibadah TATAP MUKA, ya silakan. Bukan urusan saya.
Saya cuma memberi sebuah masukan, tidak bisa menentukan pemakaian kosa kata Inggris yang benar oleh para pemuka gereja, apalagi mendikte para pemimpin gereja.
"We are excited to welcome you back to an in-person worship service at PCC.
There are many details surrounding our in-person worship services. Please take the time to read the information completely, we want everyone to have a great, meaningful, safe time worshiping together again!"
https://www.pompeychurch.org/in-person-worship-services/
Tapi, friends,
Jika pimpinan gereja tetap mau menamakannya ibadah ON-SITE, meski meaning-nya bukan ibadah TATAP MUKA, ya silakan. Bukan urusan saya.
Saya cuma memberi sebuah masukan, tidak bisa menentukan pemakaian kosa kata Inggris yang benar oleh para pemuka gereja, apalagi mendikte para pemimpin gereja.
Ibadah IN-PERSON di ruang gereja sederhana di masa pandemi
Hal yang salah, jika makin umum dipakai di mana-mana dengan sengaja, ya hal yang salah ini akan menjadi kebenaran, pseudo-kebenaran, alias kebenaran gadungan.
Native speakers Inggris juga tidak semuanya tahu apa makna "on-site" jika diperhadapkan dengan makna "on-line". Cek saja di Internet.
Orang Indonesia yang tidak bisa berbahasa Indonesia dengan benar, ya ada mungkin 200 juta orang.
Begitu loh.
Good morning.
4 Juni 2021
ioanes rakhmat