SANG TUBUH SALIB PERISAI
Makhluk-makhluk paling durjana
Tiba-tiba ganas merangsek buana
Menyerang umat manusia sedunia
Mau memusnahkan semua yang ada
Mereka semua kesetanan
Tak ingin kehidupan bertahan
Kekuatan mereka besar tak tertahan
Seolah mereka pesaing Tuhan
Para kekasih Tuhan bersembahyang
Berlutut memanggil Tuhan penyayang
Nama Yesus dipanggil panjang
Diseru disapa berulang-ulang
Segera, segeralah datang!
Datanglah, datang, datang!
Sekarang, ya Yesus, sekarang!
Bertindaklah ya Tuhan penyayang!
Tiba-tiba seorang pemuda turun
Dari kota Nazareth di Galilea
Masuk ke kawasan para durjana
Yang sedang menerjang bak taifun
Berdiri lurus di jalan yang menurun
Kedua tangan-Nya dibentang lebar
Ke kiri dan ke kanan tak gentar
Lihat, sang tubuh salib itu tak berayun
Yesus, nama pemuda dari Nazareth itu
Serbuan para durjana terhenti di situ
Dihadang oleh sang tubuh salib itu
Dia menjadi barikade kokoh di situ
Di belakang-Nya merunduk berlindung
Manusia yang hanya bisa berkidung
Tubuh salib itu menjadi perisai pelindung
Bergerak ke muka gesit tak terbendung
Menggempur insan-insan kesetanan
Satu per satu dirobohkan tak terlawan
Dibuat tak berkutik dalam erangan
Melolong panjang melepas kehidupan
Si pemuda orang Nazareth itu menang
Dia telah menjadi tameng banyak orang
Tapi tubuh salib-Nya terjatuh sungsang
Darah-Nya tercucur kental menggenang
Dalam menggempur Dia juga digempur
Tubuh salib-Nya tersayat setengah hancur
Tapi hati-Nya tidak luluh hancur
Ucapan-Nya "Sudah selesai" termashyur
Dia wafat dalam senyum yang lebar
Semua yang merunduk berlindung tergetar
Membuka mulut mereka lebar-lebar
Kidung duka terlantun pilu terlontar
Kehidupan sang tubuh salib sang perisai
Telah selesai dalam hening dan damai
Terdengar alunan bening dawai-dawai
Tangan para malaikat memetik melambai
Orang Nazareth itu telah kembali pulang
Ke kawasan dari mana Dia telah datang
Air mata sang Bapa deras turun berlinang
Mengalirkan darah Anak yang tergenang
Si tubuh salib perisai itu selalu dikenang
Pada setiap Jumat Agung saat Dia pulang
Lewat kematian-Nya maut jadi pecundang
Kidung duka dan syukur berkumandang
Para makhluk durjana tanpa nurani
Telah dicampakkan ke dunia orang mati
Sang Anak dipangku Bapa yang baik hati
Hidup abadi tak lagi bisa mati
Jika liontin salib di lehermu kau pegang
Sang tubuh salib dari Nazareth kau kenang
Kenangan yang memacumu berjuang
Demi kehidupan menjadi pemenang
Jakarta, Kamis, 1 April 2021
ioanes rakhmat
In memory of the death of Jesus of Nazareth,
Good Friday 2 April 2021