Si anak burung selama ini keenakan
Langsung diberi induk makanan
Dari patuk pindah ke patuk
Hidup tak terasa suntuk dan sumuk
Kata sang induk, tak boleh terus begitu
Sudah saatnya si anak sendiri maju
Tuk cari makanan sendiri
Si anak sungguh merasa jeri
Diterjang ombak dia kalang kabut
Selanjutnya si anak merasa takut
Dia sembunyi sambil membuka patuk
Berharap ada makanan otomatis masuk
Kalau begitu kapan bisa mandiri?
Akhirnya si anak mulai belajar
Tempaan badai datang silih berganti
Kini dia menjadi piawai dan pintar
Kalahkan rasa takut
Tinggalkan kenikmatan
Jadilah pelaut tak takut maut
Mengalahkan ganasnya lelautan
Jakarta, 8 Feb 2020