Thursday, September 3, 2015

Mau menegakkan damai, tapi kok lewat hate speech terhadap Yesus!?


Orang ini menamakan diri dengan gagah The Amazing Atheist. Di akhir videonya (bagi saya, “self-promoting video”), sambil mengacungkan dua jarinya, dia menyatakan bahwa dia “telah datang untuk melenyapkan agama dan menegakkan perdamaian!”

Sejak awal hingga akhir videonya, dia menyampaikan khotbah ateistiknya yang dipenuhi kebencian terhadap Yesus dan aliran Kristen tertentu. Bagaimana dia bisa menegakkan perdamaian dalam dunia ini, jika dalam dirinya kebencian besar pada Yesus dan pada dunia agama-agama sangat besar bernyala dan berkobar? Hate speech yang disampaikannya sudah membuat saya tidak bisa percaya bahwa si Amazing Atheist ini sungguh-sungguh ingin menciptakan perdamaian dalam dunia ini! Dia cuma omong besar dan suka berkoar! 

Bagaimana perdamaian bisa dia tegakkan jika agama-agama, yang juga menjalankan banyak peran positif dalam dunia masa kini (selain peran negatif), mau dia basmi dari dalam dunia ini? Memangnya dunia ini milik nenek moyangnya yang ateis doang? Gegabah sekali dia.

Saya semakin melihat, ateisme itu sebuah ideologi yang penuh kemarahan dan kebencian pada dunia agama. Maka itu, atheism is very stressful! Karena sedang stressed berat, pantaslah kalau para ateis itu umumnya suka marah-marah terus. Bisa jadi, mereka akan banyak terkena serangan jantung dan stroke. Rumah-rumah sakit nantinya akan banyak diisi oleh para ateis.

Pada kolom komentar di bawah video youtube-nya, saya tulis kata-kata saya berikut ini: 
“Hi guy Amazing Atheist, in the end of your preaching you say you love peace. But unfortunately I find out that, from beginning to end of your speech, you extremely hate Jesus and some brands of Christianity. How could I believe that you are disseminating peace around the world, while you in fact are spreading hate speech throughout your self-promoting video? Why are you so stressed? Is atheism stressful? :))”
Tidak bisa paham saya, kenapa Yesus menjadi begitu dibenci si ateis ini. Ya, Yesus memang menuntut kesetiaan total terhadap dirinya. Ini bukan sikap mental otoritarian Yesus, tapi bagian dari strateginya dalam membangun komunitas-komunitas baru di dalam suatu negeri terjajah yang sudah dipecahbelah dengan sistematik oleh penjajah dan kaki tangan Yahudi mereka. 

Si Amazing Atheist ini tidak mengenal Yesus dari Nazareth yang berhasil disingkap oleh kajian-kajian sejarah; tapi dia berbicara terlalu banyak tentang Yesus, dan koar-koarnya ini omong kosong doang jika dievaluasi dari kajian sejarah. Dia membenci Yesus bisa jadi karena dia membenci aliran-aliran Kristen tertentu di Amerika atau mungkin juga karena dia membenci sosok-sosok pemuka gereja-gereja tertentu di Amerika, yang lalu dia proyeksikan ke Yesus yang hidup 2000 tahun lalu di negeri yang jauh dari Amerika. Aneh ya. 

Pasti IQ-nya jeblok! Saya ganti namanya menjadi The Terrorizing Atheist yang bermental tidak berbeda dari para radikalis agama meskipun worldview masing-masing berbeda sangat tajam!

Ikuti videonya di https://youtu.be/yBo7Z_abiLE.

Terima kasih kepada Ritchie Lumban Tobing yang telah meminta saya memberi tanggapan terhadap video si Terrorizing Atheist itu.

Jika anda mau share, silakan, tanpa perlu minta izin lebih dulu.

Jakarta, 3-9-2015

Salam, 
ioanes rakhmat