Apakah aku harus serakah pada kehidupan? Tidak. Tapi aku harus hidup sebaik mungkin sementara umur membatasiku. Kata Yesus, aku harus hidup dengan terus mencari untuk mendapatkan dan dengan terus mengetuk pintu untuk gerbang dibukakan. Aku perlu mengikuti rasa ingin tahu yang tumbuh dalam diriku. Yesus selalu menyiraminya dengan Air Hidup.
─ Ioanes Rakhmat
Pendahuluan
Agama-agama umumnya menjanjikan para penganut agama-agama ini akan masuk ke dalam kehidupan kekal setelah melewati kematian, di dalam sorga, jika memenuhi sekian persyaratan yang digariskan agama-agama ini.
Janji ini khususnya diberikan dalam agama-agama monoteistik yang melihat sejarah mempunyai titik ujung yang akan mengakhiri segala sesuatunya yang terdapat dalam dunia kodrati, untuk kehidupan kekal di dunia adikodrati dimasuki.
Dalam agama-agama yang memandang sejarah tak memiliki titik akhir, melainkan bersiklus secara abadi, ada kepercayaan bahwa setiap manusia akan mengalami kelahiran kembali (reinkarnasi) dengan identitas yang sama, meskipun dalam tubuh yang sudah lain.
Dalam agama-agama yang memandang sejarah tak memiliki titik akhir, melainkan bersiklus secara abadi, ada kepercayaan bahwa setiap manusia akan mengalami kelahiran kembali (reinkarnasi) dengan identitas yang sama, meskipun dalam tubuh yang sudah lain.
Apakah status sosialnya akan meningkat atau malah menurun dalam kelahiran kembali di masa yang akan datang, bergantung pada karma apa yang sudah ditabur selama sekian kehidupan sebelumnya.
Kalau dharma dan kebajikan yang ditaburnya selama sekian reinkarnasi sudah cukup, orang ini akan terlepas dari siklus kematian dan kelahiran kembali, lalu masuk ke dalam Nirvana, suatu kondisi kehidupan yang di dalamnya tidak ada lagi unsur kefanaan, melainkan hanya kebakaan.
Tetapi kehidupan kekal atau Nirvana yang ditawarkan agama-agama mengandung persoalan serius berkaitan dengan identitas, kepribadian dan memori orang-orang yang telah meninggal, yang jasadnya telah membusuk lalu lenyap atau tulang-belulangnya tertinggal sebagai fosil (setelah terkubur dalam tanah selama 1000 tahun), atau berubah menjadi setumpuk debu tulang lewat kremasi. Apa persoalannya?
Persoalannya, sejauh diketahui, adalah identitas dan semua memori seseorang terekam dan tersimpan hanya dalam organ otak jasmaniahnya, dalam jejaring rumit dan halus neuron-neuron atau sel-sel saraf otak yang jumlahnya 100 milyar.
Tetapi kehidupan kekal atau Nirvana yang ditawarkan agama-agama mengandung persoalan serius berkaitan dengan identitas, kepribadian dan memori orang-orang yang telah meninggal, yang jasadnya telah membusuk lalu lenyap atau tulang-belulangnya tertinggal sebagai fosil (setelah terkubur dalam tanah selama 1000 tahun), atau berubah menjadi setumpuk debu tulang lewat kremasi. Apa persoalannya?
Persoalannya, sejauh diketahui, adalah identitas dan semua memori seseorang terekam dan tersimpan hanya dalam organ otak jasmaniahnya, dalam jejaring rumit dan halus neuron-neuron atau sel-sel saraf otak yang jumlahnya 100 milyar.
Begitu seseorang meninggal dunia, lalu jasadnya membusuk, begitu juga dengan otaknya, maka identitas, personalitas dan semua memori yang terekam dalam otaknya juga lenyap. Begitu otak mati dan lenyap, identitas pun lenyap, tak pergi ke mana-mana.
Dengan demikian, kehidupan kekal seseorang sesudah kematian, di dalam sorga atau di dalam Nirvana, yang tidak disertai dengan identitas, kepribadian dan semua memori asli yang ada dan terekam dalam organ otaknya selama seseorang masih hidup dalam dunia kodrati, adalah kehidupan kekal yang tak beridentitas, dan dengan demikian tak bermakna dan tak bermanfaat sama sekali, dan mungkin juga tidak ada.
Beriman juga perlu
Kalaupun dunia baka itu ada, katakanlah dunia transenden yang tak terbatas, yang berada melampaui dunia sehari-hari yang kita kenal, dunia yang transenden ini tidak bisa dibayangkan, dipahami, diketahui dan didefinisikan oleh manusia, oleh manusia-manusia yang memiliki pikiran-pikiran terbesar sekalipun./1/
Dunia transenden itu senantiasa beyond human understanding, comprehension and wildest imagination. Hal apapun yang kita bayangkan dan pikirkan tentang dunia ini, tak akan pernah klop dengan realitas yang transenden itu sendiri, yang tak terdefinisikan, yang tak ada batasan-batasannya. Jadi? Ya, hening saja. Teduhkan pikiran. Masuk ke dalam kesenyapan.
Tetapi, jika mengimani adanya sorga di alam baka membuat anda termotivasi kuat untuk hidup di Bumi ini dengan agung, penuh kebajikan dan cinta, dan mencintai ilmu pengetahuan, kemajuan, dan kecerdasan, ya berimanlah.
Tak ada yang salah dengan iman yang membangun semacam itu. Manusia hidup juga sesungguhnya membutuhkan iman dan kepercayaan, bukan cuma memerlukan iptek yang kini sudah memasuki nyaris semua bidang kehidupan di zaman modern ini.
Iman dan kepercayaan juga produk aktivitas organ otak kita, yang juga menghasilkan kecerdasan yang majemuk, yang dengannya iptek dihasilkan dan terus-menerus dikembangkan.
Jika kita ingin cepat melesat maju sebagai bangsa dan negara Indonesia, dan menduduki posisi adidaya di dunia modern, kita perlu cerdas beragama dengan menafsirkan kembali agama-agama kita sebagai sumber motivasi kehidupan yang berprestasi tinggi, perlu terus-menerus makin unggul dalam kekuatan ekonomi dan kemajuan iptek, dan perlu makin memperkuat dan memantapkan kesatuan-dalam-kemajemukan atau kebhinnekatunggalikaan kita.
Tubuh ether
Kalangan Kristen mempercayai adanya “tubuh” lain yang akan dikenakan orang pada saat terjadi kebangkitan orang mati di akhir zaman.
Mengacu ke Rasul Paulus, tubuh kebangkitan ini disebut “tubuh rohani” (sōma pneumatikon).
Dalam imajinasi orang Kristen, “tubuh rohani” yang disebut Paulus ini dibayangkan sebagai gabungan tubuh jasmaniah dan tubuh rohani, mungkin dengan komposisi 50 persen 50 persen, sehingga, kata mereka, orang-orang mati (Kristen) yang sudah dibangkitkan nanti akan juga masih memiliki otak jasmaniah sehingga jatidiri, personalitas dan memori historis mereka masih ada kendatipun sudah hidup di sorga.
Tentu saja itu adalah sebuah imajinasi yang luar biasa liar, terlalu berani, sehingga menghasilkan sebuah konsep yang sama sekali asing dari pemikiran Rasul Paulus sendiri. Juga saya tak tahu cara menanggapinya. Apakah anda perlu menjawab, apakah komposit tubuh biologis dan tubuh rohani itu masih perlu diberi asupan makanan dan minuman Bumi?
Bagaimanapun juga, pada zamannya, yang dimaksud Paulus dengan “tubuh rohani” adalah tubuh ether, tubuh yang dibayangkan sebagai tubuh para dewa atau para malaikat (dalam teosofi Hindu, tubuh ini disebut juga tubuh astral, tubuh prana, tubuh chi, atau tubuh “halus”)./2/
Bagaimanapun juga, pada zamannya, yang dimaksud Paulus dengan “tubuh rohani” adalah tubuh ether, tubuh yang dibayangkan sebagai tubuh para dewa atau para malaikat (dalam teosofi Hindu, tubuh ini disebut juga tubuh astral, tubuh prana, tubuh chi, atau tubuh “halus”)./2/
Pada masa kehidupan Paulus, ruang kosong dalam jagat raya dipercaya berisi ether, sebagai medan gaya, yang memungkinkan terhubungnya benda-benda dalam ruang jagat raya yang hampa.
Tapi dalam pandangan sains fisika masa kini, “zat” yang dinamakan ether itu tidak ada, dan ruang hampa dalam jagat raya kini dipandang berisi gelombang dan energi elektromagnetik dan dipenuhi partikel cahaya yang dinamakan foton, selain debu-debu kosmik.
Tetapi meskipun keadaannya demikian, jangan sedih, sebab masih ada jalan-jalan lain jika anda memang menginginkan kehidupan anda tak pernah berakhir selamanya. Jalan-jalan lain ini ditawarkan oleh sains dan teknologi modern.
Tetapi meskipun keadaannya demikian, jangan sedih, sebab masih ada jalan-jalan lain jika anda memang menginginkan kehidupan anda tak pernah berakhir selamanya. Jalan-jalan lain ini ditawarkan oleh sains dan teknologi modern.
Datanglah Kerajaan-Mu!
Sebelum masuk ke teknik-teknik medis untuk orang dapat hidup sangat panjang umur, bahkan mungkin abadi, saya mau mengungkapkan kepercayaan saya dulu.
Sebagai satu sosok insan yang kecil, yang dikasihi oleh Yesus Kristus, Tuhan yang hidup, the living Lord, yang saya kasihi, saya selalu memegang ajakan Yesus untuk murid-murid-Nya, para kekasih-Nya, bersama-sama, sebagai komunitas gereja, mendatangkan kerajaan sorga di Bumi ini.
“Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di Bumi ini seperti di sorga”, itulah suatu bagian penting dan utama isi doa yang diajarkan Yesus kepada para pengikut-Nya./3/
Jadi, para murid Yesus tidak didorong untuk masuk ke kawasan sorga, di atas, di luar dunia kita, kelak setelah ajal datang, tetapi untuk mendatangkan atau menghadirkan, atau mewujudkan sorga di Bumi ini. Yesus menghendaki orientasi komunitas gereja ke dunia ini, ke Bumi ini, yang sekarang kita diami bersama, bukan ke balik langit nanti sesudah mati.
Ya, saya dengan rasa syukur, berusaha mewujudkan sorga di Bumi ini sementara saya masih hidup di Bumi ini, lewat berbagai kemampuan dan waktu yang dianugerahkan Tuhan kepada saya. Karena itu, saya tak pernah memikirkan apalagi merisaukan kehidupan baka setelah saya mati.
Sekarang saya hidup bersama Yesus, menjadi kawan sekerja Yesus di Bumi ini--- ini sudah lebih dari cukup. Saya syukuri, dan saya jalani sebaik mungkin, dengan pertolongan-Nya. Apa yang ada jauh di depan, Yesus tahu, dan biarlah saya hidup melekat pada Yesus, sejak masa kini. Apa yang ada di depan, saya tak tahu, tapi Yesus tahu.
Lima metode
Well, ada lima metode saintifik untuk anda dapat hidup sangat lama, atau malah hidup terus tanpa akhir.
Pertama, metode kloning (Inggris: cloning)
Anda kini bisa hidup terus dengan memakai suatu tubuh lain yang sama persis dengan tubuh anda, bahkan juga dengan semua sifat dan jati diri yang sama, melalui metode kloning!
Para petani biasa melakukan kloning sederhana tanaman singkong: dengan hanya menancapkan stek-stek atau patahan batang-batang pohon singkong, mereka kemudian mendapatkan tanaman singkong baru asli.
Anda kini bisa hidup terus dengan memakai suatu tubuh lain yang sama persis dengan tubuh anda, bahkan juga dengan semua sifat dan jati diri yang sama, melalui metode kloning!
Para petani biasa melakukan kloning sederhana tanaman singkong: dengan hanya menancapkan stek-stek atau patahan batang-batang pohon singkong, mereka kemudian mendapatkan tanaman singkong baru asli.
Menghasilkan tanaman singkong baru dari stek-stek yang ditanam....
Analogi menanam pohon singkong adalah suatu gambaran yang disederhanakan dari metode kloning. Jadi, apakah yang sebetulnya dimaksudkan dengan kloning?
Menurut Britannica, kloning adalah proses menghasilkan suatu kopi atau salinan dari suatu sel atau suatu organisme yang secara genetik identik.
Dalam riset biomedik, secara komprehensif kloning didefinisikan sebagai penduplikasian (atau penggandaan) material biologis jenis apapun untuk keperluan suatu studi ilmiah, seperti material fragmentaris DNA atau suatu sel individual. Misalnya, segmen-segmen DNA direplikasi dengan makin cepat lewat proses yang dikenal sebagai polymerase chain reaction atau PCR, suatu teknik yang banyak digunakan dalam riset-riset biologis dasariah.
Tetapi, teknik kloning yang kontroversial melibatkan penciptaan embrio-embrio yang diklon, khususnya embrio-embrio manusia yang secara genetik identik dengan organisme-organisme asal-usul embrio-embrio tersebut, yang disusul dengan penggunaan embrio-embrio ini untuk tujuan riset-riset reproduktif atau riset-riset terapeutik./4/
Dalam situs web Study.com, kloning didefinisikan sebagai proses membuat suatu organisme yang merupakan kopi atau salinan yang sama persis dari organisme lainnya. Seperti fotokopi-fotokopi dari lembaran asli, klon-klon memiliki DNA yang persis sama dengan DNA organisme asal-usul klon. Teknik kloning tidak memerlukan reproduksi lewat hubungan seksual.
Untuk menciptakan sebuah klon, suatu sel telur diambil dari seorang donor, dan suatu struktur yang disebut nukleus yang memegang DNA dikeluarkan dari sel telur itu. Lalu sel telur yang sudah kosong itu diinjeksi dengan DNA dari organisme yang mau diklon. Telur yang sudah diisi DNA ini kemudian distimulasi untuk membelah diri dan membentuk suatu organisme yang baru dalam diri seorang ibu atau induk pengganti atau surrogate mother./5/
Nah, anda tinggal memesan tim ahli kapan anda perlu menjalankan kloning! Tetapi, ingat, kloning reproduktif pada manusia belum pernah dilakukan (sejauh dunia ketahui!), karena banyak perdebatan etis muncul. Tetapi, relatif terdekat manusia, yakni kera makak rhesus, sejauh ini sudah dihasilkan dua klonnya di tahun 1997, sehingga para ilmuwan dapat mengantisipasi bahwa suatu saat manusia dapat diklon dengan aman, efisien, tanpa menimbulkan persoalan etis.
Persoalan dengan metode kloning adalah metode ini belum pernah diterapkan pada manusia hingga saat ini, sehingga keterbatasan-keterbatasan hasil kloning manusia belum diketahui, misalnya apakah klon masih juga mempertahankan jatidiri, personalitas dan memori historis orang yang diklon.
Tetapi jika nanti teknologi dan biologi bisa disatukan dengan sempurna dan terus makin sempurna, dan kita sudah menjadi organisme transhuman, tak mustahil identitas dan jatidiri serta memori historis anda dapat direkam (di-download dari otak anda) dalam suatu peranti lunak komputer (dalam sebuah superdisc, atau suatu superchip, katakanlah) lewat teknologi komputasi otak, lalu, ketika dibutuhkan, dapat di-upload kembali ke dalam organ otak klon. Ini sebetulnya sudah memasuki bidang reinkarnasi digital yang kini sudah bukan suatu fiksi sains. Tentu, lewat reinkarnasi digital, anda akan bisa hidup abadi, meski jasad anda sudah lama punah.
Kedua, metode mematikan sel uzur
Dengan membuang semua sel uzur (senescent cells) yang ada dalam tubuh anda, yang membuat tubuh anda sekarang dengan menyedihkan secara bertahap menjadi tua, uzur, lalu mati (karena energi entropi yang bekerja dalam sistem biologis kita), anda tak akan lagi pernah menjadi tua. Kesimpulan ini didapat dari kajian klinis mutakhir terhadap tikus./6/
Dengan membuang semua sel uzur (senescent cells) yang ada dalam tubuh anda, yang membuat tubuh anda sekarang dengan menyedihkan secara bertahap menjadi tua, uzur, lalu mati (karena energi entropi yang bekerja dalam sistem biologis kita), anda tak akan lagi pernah menjadi tua. Kesimpulan ini didapat dari kajian klinis mutakhir terhadap tikus./6/
Ketiga, metode telomer
Pada kromosom nomer 14 kita, ada sebuah gen yang disebut gen TEP1 (telomerase-associated protein-1).
Pada kromosom nomer 14 kita, ada sebuah gen yang disebut gen TEP1 (telomerase-associated protein-1).
Produk TEP1 adalah sejenis protein atau enzim yang merupakan bagian dari sebuah mesin biokimia kecil paling istimewa, yang disebut telomerase. Sederhananya, ketiadaan telomerase akan menyebabkan penuaan. Sebaliknya, kebanyakan telomerase menjadikan sel-sel tertentu tidak bisa mati!
Jika variasi mutan dibuat pada enzim telomerase dalam sel-sel tubuh anda, dengan memanjangkan bagian telomer-nya, usia anda akan diperpanjang. Ketika telomer-telomer sudah tidak ada lagi, maka sel-sel akan mati, dan proses penuaan berjalan.
Jika variasi mutan dibuat pada enzim telomerase dalam sel-sel tubuh anda, dengan memanjangkan bagian telomer-nya, usia anda akan diperpanjang. Ketika telomer-telomer sudah tidak ada lagi, maka sel-sel akan mati, dan proses penuaan berjalan.
Semakin panjang telomer, sel-sel akan makin terlindungi dan proses penuaan berjalan lebih lambat, bahkan mungkin bisa dihentikan.
Klik gambarnya untuk memperbesar.
Ketika anda baru saja wafat (mati legal, atau mati klinis/medis), anda (atau wali anda) dapat meminta jenazah anda dibekukan di bawah suhu minus 150 derajat Celsius atau sampai minus 196 derajat Celsius (titik didih nitrogen cair), untuk nanti dihidupkan lagi (jika teknologi di masa depan sudah tersedia).
Teknik medis pembekuan mayat ini untuk kemudian dihidupkan kembali disebut cryonics, dan sainsnya dinamakan cryogenics.
Ketika metode ini dilakukan, seluruh cairan darah diganti dengan larutan cryoprotectant yang membuat jasad dan semua organ dan selnya, setelah membeku absolut, tak akan membusuk atau rusak selamanya.
Sel-sel sperma, kita tahu, di bank-bank sperma dibekukan absolut, lalu dipulihkan kembali dari pembekuan ketika mau dimasukkan ke dalam rahim kaum ibu yang subur, yang merindukan anak, tapi memiliki suami yang mandul. Sel-sel sperma ini tokh tetap hidup!
Cryonics berasal dari kata Yunani kryo, artinya “dingin seperti es”. Secara positif, cryonics dilihat sebagai sebuah teknis medis untuk mempertahankan dan memelihara kehidupan, bukan untuk meniadakan kematian.
Cryonics berasal dari kata Yunani kryo, artinya “dingin seperti es”. Secara positif, cryonics dilihat sebagai sebuah teknis medis untuk mempertahankan dan memelihara kehidupan, bukan untuk meniadakan kematian.
Bagi kalangan yang mempercayai adanya tubuh astral yang akan menjadi tubuh baru orang yang sudah menjadi mayat, teknik cryonics sama sekali tidak membatalkan kepercayaan ini, sebab teknik ini merawat dan mengawetkan jasad fisik biologis.
Teknik cryonics dapat dipakai, misalnya, ketika seseorang menderita suatu penyakit yang tak tersembuhkan dengan pengobatan yang tersedia sekarang, lalu pas ketika dia dinyatakan telah mati (legal, medis/klinis), mayatnya diproses secara cryonics dengan harapan di masa depan, entah dekat atau jauh, sains dan teknologi medis sudah tersedia untuk menyembuhkannya.
Teknik cryonics dapat dipakai, misalnya, ketika seseorang menderita suatu penyakit yang tak tersembuhkan dengan pengobatan yang tersedia sekarang, lalu pas ketika dia dinyatakan telah mati (legal, medis/klinis), mayatnya diproses secara cryonics dengan harapan di masa depan, entah dekat atau jauh, sains dan teknologi medis sudah tersedia untuk menyembuhkannya.
Persoalannya, teknologi me-revive atau menghidupkan kembali mayat ini sekarang belum ada, atau, kalaupun ada, masih embrionik.
Selain itu, teknik ini dapat digunakan juga untuk membekukan tubuh astronot-astronot wantariksa yang akan menempuh perjalanan angkasa sangat jauh dan lama. Mesin-mesin dalam wantariksa mereka akan me-revive jasad-jasad mereka pada waktunya, sesuai jadwal yang diawasi dan ditaati oleh sebuah superkomputer. Sekarang ini, apa yang baru saya tulis ini tampaknya baru berada sebagai fiksi sains.
Tetapi, terbuka kemungkinan di masa depan, kalau hukum dan etika mengizinkan, orang yang sehatpun dapat menjalani cryonics. Yayasan The Alcor Life Extension, misalnya, mengkhususkan diri untuk memantapkan dan mengembangkan teknik medis cryonics./7/
Selain itu, teknik ini dapat digunakan juga untuk membekukan tubuh astronot-astronot wantariksa yang akan menempuh perjalanan angkasa sangat jauh dan lama. Mesin-mesin dalam wantariksa mereka akan me-revive jasad-jasad mereka pada waktunya, sesuai jadwal yang diawasi dan ditaati oleh sebuah superkomputer. Sekarang ini, apa yang baru saya tulis ini tampaknya baru berada sebagai fiksi sains.
Tetapi, terbuka kemungkinan di masa depan, kalau hukum dan etika mengizinkan, orang yang sehatpun dapat menjalani cryonics. Yayasan The Alcor Life Extension, misalnya, mengkhususkan diri untuk memantapkan dan mengembangkan teknik medis cryonics./7/
Sekarang ini, diketahui ada dua lembaga lagi yang menjalankan teknik cryonics, selain Alcor, yakni Cryonics Institute di Clinton Township, Michigan; dan KrioRus dekat Moskow.
Belakangan ini, teknik cryonics sudah dipermaju, lewat proses yang dinamakan vitrifikasi, yang mencakup tiga tahap. Pertama, tubuh orang yang baru wafat dimasukkan ke dalam bak air es. Kedua, cairan kimiawi yang resisten es dipompa masuk ke dalam tubuh mereka, dengan mengambil ruang-ruang yang semula diisi air dalam darah. Lalu, ketiga, di saat tubuh atau otak sudah didinginkan di bawah titik beku dengan menggunakan gas nitrogen, tubuh atau otak ini akan mengeras tanpa membentuk es yang dapat merusak sel-sel./8/
Anda (atau wali) tinggal mengatur, tentu sebelum anda mati, bersama tim medis anda, kapan mayat anda yang beku absolut harus dihidupkan kembali dengan cara tertentu, tentunya dengan pengandaian teknologinya sudah tersedia.
Anda (atau wali) tinggal mengatur, tentu sebelum anda mati, bersama tim medis anda, kapan mayat anda yang beku absolut harus dihidupkan kembali dengan cara tertentu, tentunya dengan pengandaian teknologinya sudah tersedia.
Kelima, menjadi “cyborg”
Akan tiba saatnya nanti, kita, human, dapat mengatasi kelemahan biologis kita dengan menyatukan atau merging biologi dengan mesin, sehingga kita menjadi transhuman dalam wujud cybernetic organism atau cyborg.
Ada jenis cyborg yang bagian-bagian biologinya masih besar, yang dipadukan dengan mesin-mesin dalam bentuk anggota-anggota tubuh mekanik (misalnya tangan atau kaki) yang tunduk pada perintah otak biologis sepenuhnya.
Nah, ada cyborg jenis lain yang seluruh tubuh dan anggota-anggotanya terbuat dari mesin-mesin mekanik, termasuk organ otak yang berupa komputer kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) supercerdas, yang memiliki kemampuan untuk menyempurnakan diri terus-menerus, dengan kecepatan yang makin meningkat--- suatu kemampuan yang dinamakan recursive self-improvement.
Cyborg jenis kedua ini mengambil bentuk “seperti manusia” atau humanoid cyborg. Nah, anda bisa tinggal atau berdiam abadi dalam humanoid cyborg yang tidak bisa mati ketika seluruh info, data dan memori neural dalam organ otak biologis anda sudah diubah menjadi info dan data digital lewat teknologi komputasi otak, lalu di-upload secara sinergis ke dalam otak komputer AI supercerdas cyborg ini.
Perpaduan konten otak biologis anda yang sudah ditransformasi menjadi otak digital dengan otak komputer AI supercerdas humanoid cyborg membuat anda memiliki super-brain yang terus berkembang makin cerdas. Satu-satunya bagian dari diri anda yang masih ada dan bertahan abadi adalah konten digital organ otak biologis anda, sementara organ otak biologis anda sendiri sudah tidak dipakai lagi atau sudah mati, begitu juga dengan tubuh anda.
Sebagai humanoid cyborg, bukan saja anda memiliki tubuh logam dan silikon yang tak bisa sakit dan tak bisa lelah, dan juga tidak bisa merasa takut, tetapi anda juga memiliki super-brain komputer AI supercerdas yang memiliki kesadaran diri, pengenalan diri, jatidiri, memori masa lampau, kemampuan bersosialisasi, kemampuan senibudaya,... dan semua kemampuan lain yang menjadikan anda tetap manusia. Dalam super-brain anda ini, hard skills dan soft skills berpadu, dan berkembang terus-menerus untuk makin cerdas dan makin cakap.
Ya, anda mengalami evolusi yang terdesain, self-designed evolution, menjadi manusia transhuman, yang sudah tak memiliki kelemahan-kelemahan dan keterbatasan-keterbatasan manusia biologis umumnya.
Nah, sebagai humanoid cyborg, anda akan hidup abadi dan tangguh, tapi sejauh ada pasokan energi atau power supply yang membuat tubuh dan otak mesin cerdas anda hidup dan berfungsi.
Tubuh biologis insani mendapatkan energi lewat metabolisme, yaitu reaksi-reaksi kimiawi yang mengubah makanan menjadi energi dalam sel-sel tubuh biologis.
Ada banyak cara atau metode atau sarana atau sumber daya atau alat yang dapat dijalankan dan dipakai untuk memberi daya atau energi kehidupan kepada humanoid cyborg. Misalnya, dalam bayangan saya, energi untuk humanoid cyborg nanti akan dapat diserap dari materi gelap dan energi gelap (apakah dua entitas ini extradimensions?) yang mengisi jagat raya kita dalam jumlah nyaris tak terbatas.
Tentu saja lima metode saintifik yang sudah digambarkan di atas untuk membuat anda dapat hidup terus, menyimpan banyak persoalan yang masih harus diatasi.
Beberapa masalah
Persoalan pertama tentu persoalan etis, yang biasanya diangkat oleh para etikus religius. Para moralis religius memang seringkali belum apa-apa sudah ingin mencegah dan menghentikan eksperimen ilmiah apapun yang berkaitan dengan kehidupan, kata mereka, atas nama Tuhan. Ya, etika terkait iptek adalah hal yang sangat serius, tentu etika yang lahir dari pertimbangan dan pemikiran yang luas, dalam dan matang. Etika yang kreatif responsif tak dapat dibangun tanpa ilmu pengetahuan dan kearifan.
Anda tentu tahu kini para pakar biologi sintetis dengan dipandu Craig J. Venter sudah sukses menciptakan DNA buatan yang hidup dan mampu mereplikasi diri./9/ Tanpa doa, tanpa ritual, dan tanpa zat-zat yang tak kasat mata. DNA buatan ini dihasilkan hanya dari 4 botol larutan senyawa kimia yang mati, yang persenyawaannya di sebuah synthesizer diatur oleh informasi genomik dari sebuah komputer.
Benar seperti dikatakan kosmolog besar Michio Kaku: makin ke depan, manusia akan “menjadi seperti Allah”, tahu segala hal dan mampu menciptakan kehidupan.
Yang ditawarkan sang ular mitologis kepada Hawa dan Adam bahwa mereka akan jadi seperti Allah, ternyata kini makin terbukti. Tidaklah mengejutkan, sebab bukankah, menurut kitab Kejadian dalam kitab suci Ibrani, manusia diciptakan sebagai “gambar dan rupa” Allah.
Persoalan pertama tentu persoalan etis, yang biasanya diangkat oleh para etikus religius. Para moralis religius memang seringkali belum apa-apa sudah ingin mencegah dan menghentikan eksperimen ilmiah apapun yang berkaitan dengan kehidupan, kata mereka, atas nama Tuhan. Ya, etika terkait iptek adalah hal yang sangat serius, tentu etika yang lahir dari pertimbangan dan pemikiran yang luas, dalam dan matang. Etika yang kreatif responsif tak dapat dibangun tanpa ilmu pengetahuan dan kearifan.
Anda tentu tahu kini para pakar biologi sintetis dengan dipandu Craig J. Venter sudah sukses menciptakan DNA buatan yang hidup dan mampu mereplikasi diri./9/ Tanpa doa, tanpa ritual, dan tanpa zat-zat yang tak kasat mata. DNA buatan ini dihasilkan hanya dari 4 botol larutan senyawa kimia yang mati, yang persenyawaannya di sebuah synthesizer diatur oleh informasi genomik dari sebuah komputer.
Benar seperti dikatakan kosmolog besar Michio Kaku: makin ke depan, manusia akan “menjadi seperti Allah”, tahu segala hal dan mampu menciptakan kehidupan.
Yang ditawarkan sang ular mitologis kepada Hawa dan Adam bahwa mereka akan jadi seperti Allah, ternyata kini makin terbukti. Tidaklah mengejutkan, sebab bukankah, menurut kitab Kejadian dalam kitab suci Ibrani, manusia diciptakan sebagai “gambar dan rupa” Allah.
Tapi “menjadi seperti Allah” pada zaman kisah tentang Taman Eden ditulis, adalah hal yang sangat menakutkan para penulis kisah ini, pada abad kesepuluh SM.
Ya, karena para pujangga Yahwis dalam istana raja Daud dan puteranya Salomo yang menyusun kisah Taman Eden dalam kitab Kejadian 3 khawatir raja Daud dalam kerajaan teokratis Yahudi kuno akan lupa diri, mabuk kekuasaan, lalu akan mengklaim dirinya sendiri adalah TUHAN.
Dus, wanti-wanti para pujangga Yahwis itu memperingatkan, lewat kisah imajinatif Taman Eden, bahwa jika raja Daud berambisi menjadi seperti TUHAN, dia akan akhirnya menemukan dirinya telanjang, aib dan memalukan.
Tapi, kini, dalam zaman modern, anda harus melihat hal menjadi-seperti-Allah sebagai terus-menerus makin cerdas berlipatganda, dan makin arif berlipatganda juga. Itulah kehendak Tuhan sendiri juga! Tuhan tak bisa membendung sains, selain merestuinya!
Tuhan YMTahu itu sumber dan muara semua ilmu pengetahuan. Jadi, para ilmuwan yang berintegritas adalah kawan-kawan Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan, yang sedang berjalan tanpa akhir menuju Tuhan, lewat jalan agung ilmu pengetahuan. Motivasilah mereka untuk berjalan terus-menerus tanpa lelah.
Nah, kembali ke lima cara untuk membuat anda hidup kekal.
Yang paling problematis adalah langkah ke-4, cryonics. Sekarang ini tak ada jaminan saintifik bahwa langkah ini akan sukses tanpa hambatan. Soal terbesar dengan cryonics adalah apakah sel-sel saraf otak (neurons) dan sel-sel tubuh anda pasti tak akan rusak setelah dibekukan sekian lama (berapa lama, bergantung permintaan anda atau wali legal anda!).
Jika tak rusak, apakah sel-sel otak anda masih menyimpan semua data dan memori yang membentuk jatidiri dan kepribadian anda, ketika mayat anda yang membeku absolut di-revive?
Ini-lah hal yang paling diragukan, dan belum ada teknologi medis yang bisa menjamin bahwa identitas dan kepribadian anda pasti terpelihara lewat cryonics. Mungkin, ketika anda dihidupkan lagi setelah mayat anda membeku 100 tahun, identitas anda akan berganti total, dan anda akan hidup lagi sebagai seorang asing.
Tetapi, banyak saintis cryogenics tidak melihat hal ini sebagai suatu persoalan, sebab di masa depan teknologi yang dapat diandalkan untuk cryonics akan tersedia. Very promising, kata mereka, khususnya para neurosaintis!
Nah, kembali ke lima cara untuk membuat anda hidup kekal.
Yang paling problematis adalah langkah ke-4, cryonics. Sekarang ini tak ada jaminan saintifik bahwa langkah ini akan sukses tanpa hambatan. Soal terbesar dengan cryonics adalah apakah sel-sel saraf otak (neurons) dan sel-sel tubuh anda pasti tak akan rusak setelah dibekukan sekian lama (berapa lama, bergantung permintaan anda atau wali legal anda!).
Jika tak rusak, apakah sel-sel otak anda masih menyimpan semua data dan memori yang membentuk jatidiri dan kepribadian anda, ketika mayat anda yang membeku absolut di-revive?
Ini-lah hal yang paling diragukan, dan belum ada teknologi medis yang bisa menjamin bahwa identitas dan kepribadian anda pasti terpelihara lewat cryonics. Mungkin, ketika anda dihidupkan lagi setelah mayat anda membeku 100 tahun, identitas anda akan berganti total, dan anda akan hidup lagi sebagai seorang asing.
Tetapi, banyak saintis cryogenics tidak melihat hal ini sebagai suatu persoalan, sebab di masa depan teknologi yang dapat diandalkan untuk cryonics akan tersedia. Very promising, kata mereka, khususnya para neurosaintis!
Mereka mengantisipasi bahwa di masa depan yang tak jauh, lewat teknologi komputasi otak semua data neural memori dalam otak seseorang yang baru meninggal atau segera akan wafat dapat di-download ke dalam sebuah peranti lunak superkomputer untuk disimpan sebagai data digital, untuk suatu saat di masa depan dijalankan kembali dengan meng-upload-nya ke dalam organ otak jasad yang baru dihidupkan kembali lewat metode cryonics. Tentu diperlukan teknologi dan instrumen untuk uplaoding ini dapat dijalankan.
Teknik ini akan bisa dijalankan ketika nanti teknologi AI dan teknologi komputasi otak sudah bisa disatukan dengan biologi, seperti diantisipasi secara visioner oleh Ray Kurzweil dalam bukunya The Singularity Is Near: When Humans Transcend Biology./10/
Penutup
Penutup
Tetapi, jika pun identitas dan kepribadian anda tetap bertahan utuh dalam organ otak anda yang dibekukan absolut, atau bisa di-upload kembali dari sebuah superdisc atau sebuah superchip ke otak anda, ketika anda dihidupkan kembali, semua orang yang anda kenal sebelumnya sudah mati dan meninggalkan anda sendirian di zaman yang lain. Apakah anda mau?
Kalau kepada saya ditanyakan apakah saya mau hidup kekal selamanya dalam raga di muka Bumi, saya dengan pasti akan menjawab Tidak Mau. Sebab saya akan sudah puas dengan hidup sebaik-baiknya satu kali saja, paling lama 70 atau 80 tahun, di muka Bumi, dengan bersama komunitas gereja mewujudkan sorga di muka Bumi, seperti diminta Yesus kepada gereja-Nya.
Kalau kepada saya ditanyakan apakah saya mau hidup kekal selamanya dalam raga di muka Bumi, saya dengan pasti akan menjawab Tidak Mau. Sebab saya akan sudah puas dengan hidup sebaik-baiknya satu kali saja, paling lama 70 atau 80 tahun, di muka Bumi, dengan bersama komunitas gereja mewujudkan sorga di muka Bumi, seperti diminta Yesus kepada gereja-Nya.
Dan saya juga tak akan masuk ke sorga, sebab tanpa tubuh fisik, kita tak akan bisa berbuat apa-apa, dan tak akan punya pengalaman baru seperti yang bisa kita alami sekarang di Bumi ini. Juga, saya tak serakah pada kehidupan.
Biarlah masa depan dunia diurus oleh anak-anak, cucu-cucu dan cicit-cicit kita, yang menunggu giliran berperan dalam dunia ini.
Mereka pasti akan jauh lebih hebat dari kita dalam mengurus kehidupan dan planet Bumi ini, dan juga planet-planet dan bulan-bulan lain sebagai rumah kedua, rumah ketiga dan seterusnya untuk Homo sapiens transhuman diami. Itulah harapan saya kepada banyak generasi mendatang setelah saya mati.
ioanes rakhmat
Jakarta, 30 Desember 2011
Updated
21 September 2021
26 September 2021
Catatan-catatan
/1/ Untuk pembahasan tentang dunia transenden, lihat Ioanes Rakhmat, “TUHAN itu tidak terdefinisikan. Heninglah!”, Freidenk Blog, 31 Agustus 2021, editing mutakhir 15 September 2021, https://ioanesrakhmat.blogspot.com/2021/08/tuhan-itu-tidak-terdefinisikan-heninglah.html?m=0.
/2/ Lebih jauh tentang tubuh ether sebagai tubuh kebangkitan, simak di http://ioanesrakhmat.blogspot.com/2010/09/tubuh-yesus-yang-bangkit-menurut-rasul.html.
/3/ Telaah atas isi doa Yesus Datanglah kerajaan-Mu, lihat Ioanes Rakhmat, “Datanglah Kerajaan-Mu! Jadilah Kehendak-Mu di Bumi!”, Freidenk Blog, 20 Desember 2020, https://ioanesrakhmat.blogspot.com/2020/12/datanglah-kerajaan-mu-jadilah-kehendak.html?m=0.
/4/ Lihat Michael Rugnetta, “Cloning - genetics”, Britannica, 21 May 2009, latest update 15 April 2020, https://www.britannica.com/science/cloning.
/5/ Lihat Amanda Robb, “What Is Human Cloning? Definition, Pros and Cons”, Study.com, https://study.com/academy/lesson/what-is-human-cloning-definition-pros-cons.html.
/6/ Reportase mutakhir tentang sel uzur ini, baca di http://www.nytimes.com/2011/11/03/science/senescent-cells-hasten-aging-but-can-be-purged-mouse-study-suggests.html?_r=3&smid=fb-nytimes&WT.mc_id=SC-SM-E-FB-SM-LIN-PCI-110311-NYT-NA&WT.mc_ev=click.
/7/ Lihat http://www.alcor.org.
/7/ Lihat http://www.alcor.org.
Uraian tentang cryonics, dapat dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Cryonics. Jika anda ingin dapat gambaran jauh lebih lengkap tentang sains cryogenics atau teknik medis cryonics, infonya tersedia di http://science.howstuffworks.com/environmental/life/genetic/cryonics.htm.
/8/ Lihat Corinne Purtill, “Fifty years frozen: The world's first cryonically preserved human is disturbing journey to immortality”, Quartz, 12 January 2017, https://qz.com/883524/fifty-years-frozen-the-worlds-first-cryonically-preserved-humans-disturbing-journey-to-immortality/amp/.
/9/ Lihat tulisan saya di http://ioanesrakhmat.blogspot.com/2010/10/dna-sintetik-dan-kehidupan-artifisial.html.
/10/ Ray Kurzweil, The Singularity Is Near: When Humans Transcend Biology (New York: Viking Penguin, 2005), lihat khususnya bab 3 dan bab 4.
/9/ Lihat tulisan saya di http://ioanesrakhmat.blogspot.com/2010/10/dna-sintetik-dan-kehidupan-artifisial.html.
/10/ Ray Kurzweil, The Singularity Is Near: When Humans Transcend Biology (New York: Viking Penguin, 2005), lihat khususnya bab 3 dan bab 4.