Sunday, October 12, 2014

Puisiku: Memiliki Seribu


MEMILIKI SERIBU 

Pandanglah dirimu memiliki seribu kaki 
Gunung-gunung tinggi tak akan lelah kau daki  
Kau akan terus berjalan wira-wiri 
Sekalipun ke titik terbenamnya Mentari

Kau akan terus berkelana dan mengelana 
Sampai ke ujung-ujung jagat raya nan tanpa batas
Untuk menemukan hakikat segala yang ada 
Saat itulah kau akan temukan jatidirimu yang mahaluas 

Pandanglah dirimu memiliki seribu tangan  
Segala sesuatu akan dapat kau pikul dengan ringan 
Penamu akan terus menari-nari tak tertahan 
Melahirkan buku-buku agung nan menawan

Oleh jari-jemarimu gitar terus dipetik lembut perlahan 
Melantunkan madah-madah perdamaian dan pencerahan 
Menggerakkan hati sanubari setiap insan begawan 
Untuk mengabdi ikhlas bagi kemanusiaan

Pandanglah dirimu memiliki seribu mulut
Kau tak akan kehabisan kata dan tutur
Untuk mengungkap rahasia kehidupan dan kemelut
Dan menyampaikan pesan-pesan para dewa termahsyur

Dari seribu mulutmu yang terlatih
Mengalir kata dan tutur yang agung dan lembut
Hiburan dan kekuatan bagi jiwa-jiwa yang lelah letih
Membuat eling jiwa-jiwa kerdil gelap berkabut

Pandanglah dirimu memiliki seribu lidah
Kau akan mengecap dengan nikmat dan bergelora
Segala asam garam kehidupan yang berhikmah
Segala manis anggur azab, duka dan lara

Segala cita rasa kasih dan cinta
Segala buah pohon-pohon pengetahuan
Segala air di berbagai samudera biru dunia
Kau akan kecap dengan nikmat tak tertahan

Pandanglah dirimu memiliki seribu hidung
Kau akan tajam mencium segala wewangian 
Yang disebarkan kehidupan dan kematian 
Jadilah kau memiliki kecerdasan dan kearifan adiluhung



Segala maksud tersembunyi anak manusia 
Segala pikiran rahasia para dewa-dewi di angkasa 
Segala isi hati dan kalbu semua hewan dan tetumbuhan di dunia 
Dengan mudah kau cium semua tanpa rahasia

Pandanglah dirimu memiliki seribu telinga
Kau akan dapat menangkap segala suara hilir-mudik 
Suara orang-orang yang telah dibunuh para tentara
Pun suara semut-semut kecil yang kerap terinjak 

Bahkan suara-suara dari tepian-tepian jagat raya 
Dari relung-relung terdalam lautan-lautan planet Bumi 
Dari ketinggian gunung-gunung yang tegak perkasa 
Terdengar oleh seribu telingamu yang sunyi sendiri 

Pandanglah dirimu memiliki seribu mata  
Tersedia bagimu perspektif yang tak terhitung 
Saat kau memandang segala perkara kehidupan manusia 
Jadilah kau mahatma yang arif dan agung 

Tatapanmu ke dasar sukma setiap insan tajam menusuk 
Tak akan kau tertipu oleh jiwa-jiwa yang ringkih dan rentan 
Kau akan tahu mana yang jahat dan mana yang baik 
Kau akan menjadi pandu yang berjalan di garis terdepan     

Jangan hanya gunakan sepasang mata ragawimu  
Pakai juga seribu mata akal dan seribu mata batinmu 
Sungguh dunia akan selalu inspiratif bagimu 
Gerbang-gerbang besi segala langit pun ditembus olehmu

Kau adalah anak-anak jagat raya mahabesar   
Dari kandungan jagat raya kau telah lahir dan besar
Ke sana, ke masa depan, kau akan kembali lagi 
Hanya jika kekuatan tubuhmu tumbuh berlipat beribu kali


by Ioanes Rakhmat
Jakarta, 12 Oktober 2014