Buku terbaru saya,
Judul: Beragama dalam Era Sains Modern
Penulis: Ioanes Rakhmat
Penerbit: Pustaka Surya Daun (2013)
Tebal: 520 halaman
Ukuran: 15 cm x 21 cm
ISBN: 978-602-19983-1-1
Harga (dari penulis): Rp. 90.000,- per eks.
Sekarang tersedia hanya di toko Gramedia, dengan harga Rp. 115.000,- per eks. Bergegaslah untuk membeli buku langka ini.
Pesan lewat sms ke HP saya no 082 1220 15570. Kirim nama lengkap dan alamat lengkap anda ke HP saya. Ongkos kirim ekonomis ditanggung pembeli.
Buku BDESM ini terdiri atas 14 bab, 3 lampiran, bibliografi 31 halaman, indeks 13 halaman. Hemat saya, ini adalah karya terbaik saya dari antara sekian karya saya sebelumnya. Dalam buku tebal ini, yang saya kerjakan selama 1 tahun, setelah memberi gambaran luas mengenai konteks dunia masa kini yang di dalamnya agama-agama berjumpa dengan sains, saya memaparkan banyak temuan sains modern di berbagai bidang yang saya perhadapkan dengan klaim-klaim doktrinal keagamaan, dan saya memperlihatkan konflik-konflik yang timbul di antara keduanya; lalu dari situ saya merambah mencari bentuk-bentuk spiritualitas alternatif, yang dihayati dan dirayakan dengan melibatkan sains. Dalam bab terakhir buku ini (bab 14), saya mengajukan sebuah spiritualitas yang saya namakan spiritualitas saintifik.
Dua Testimoni untuk buku BDESM
Manusia memerlukan “meaning of life”,
makna hidup, yang selama ini dibawa oleh agama. Manusia juga memerlukan
penjelasan rasional tentang segala sesuatu dalam jagat raya ini yang selama ini
dibawa oleh riset ilmu pengetahuan. Apa daya, acapkali doktrin-doktrin agama
tidak sejalan dengan kesimpulan-kesimpulan ilmiah. Namun dalam buku ini,
penulisnya mensinergikan religiositas, atau lebih tepat: spiritualitas, dengan
empirisisme ilmu pengetahuan ke dalam apa yang dinamakannya “spiritualitas
saintifik”. Ini adalah jenis penghayatan spiritual yang telah membersihkan diri dari berbagai
mitologi agama tapi tetap membuka diri dengan luas terhadap keindahan dan
misteri semesta yang puitis, yang tahap demi tahap sedang dikuak oleh ilmu pengetahuan
tanpa akhir. Buku ini enak dibaca dan mencerahkan.
―
Denny JA, pakar ilmu politik bidang
kajian demokrasi dan demokratisasi, lulusan Ohio State University, USA, entrepreneur
intelektual, direktur eksekutif Lingkaran Survei Indonesia, aktivis gerakan
Indonesia Tanpa Diskriminasi
Pertanyaan tentang asal-usul kehidupan
dan bagaimana kelanjutannya setelah kehidupan satu individu berakhir hingga
kini tetap penting dan jawabannya terus berkembang dari waktu ke waktu. Ilmu
pengetahuan yang bersifat dinamis dan keyakinan keagamaan yang cenderung statis
tak pelak lagi menghasilkan kesenjangan yang makin lebar dalam memberikan
jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial manusia. Di sisi lain,
agama haruslah memerlukan argumentasi rasional supaya penegasan atas
keyakinan-keyakinannya memiliki dasar yang kokoh, alhasil menimbulkan rasa
nyaman bagi individu yang meyakini. Tapi pada pihak lain, pendekatan yang
rasional terhadap agama ini potensial menimbulkan konflik dalam jiwa orang yang
tidak biasa berpikir saintifik. Dalam buku ini, penulisnya menawarkan berbagai
alternatif bagaimana kita perlu menyikapi kesenjangan yang ada antara sains dan
keyakinan keagamaan, dan memberikan ruang gerak yang lebar dalam mencari
bentuk-bentuk spiritualitas baru. Sebuah terobosan pemikiran baru yang
menyegarkan.
─Ryu Hasan, pakar bedah saraf lulusan Universitas Tokyo, dosen di Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, bekerja di rumah sakit Mayapada dan Sahid Sahirman Memorial Hospital Neuroscience Centre
==================================
Penerbit: Pustaka Surya Daun
Waktu terbit: Maret 2012; cetakan pertama
ISBN: 978-602-19983-0-4
Tebal: xxiv + 260 hlm; ukuran: 14,8 cm x 21 cm
Harga: Rp. 70.000,- per eks.
Tempat pemesanan:
Ioanes Rakhmat (HP 082 1220 155 70)
Kirimlah dengan SMS nama lengkap dan alamat lengkap anda ke HP saya.
Sekarang tersedia hanya di toko Gramedia se-Indonesia.
Sekarang tersedia hanya di toko Gramedia se-Indonesia.
Pengiriman: dengan jasa pengiriman tiki JNE ekonomis; ongkos kirim ditanggung pembeli (dalam kota Jakarta, ongkir ekonomis hanya Rp 7.000 per kg).
Dengan membeli buku ini, anda ikut menopang penyebaran gagasan-gagasan
progresif dalam dunia agama-agama; dus itu berarti anda ikut juga
membangun masa depan masyarakat yang lebih baik dan lebih tercerahkan.
Meskipun buku ini fokus pada pengkajian akademik atas berbagai segi sosok Yesus dari Nazareth, pendekatan metodologis yang diajukan buku ini dapat diterapkan dalam pengkajian historis figur-figur besar lainnya dalam dunia agama-agama. Pengkajian atas sosok Yesus dalam tiga bab buku ini (bab 9, bab 10 dan bab 11) memberi sumbangan berharga bagi dunia Muslim dalam memahami siapa dan bagaimana Isa al-Masih itu. Orang-orang yang selama ini hanya membutuhkan makna rohani diri Yesus dari Nazareth perlu membaca dan memahami buku ini karena lewat buku ini mereka akan mengalami perluasan perspektif tentang siapa Yesus itu jika dia dikaji dari sudut ilmu sejarah dan dari sudut kritik sastra serta kajian-kajian sosiologis.
4 endorsements untuk buku ini:
Tentu saja, kata “wajah” pada judul buku ini harus diartikan sebagai
kiasan, karena kini tak seorangpun tahu wajah Yesus yang sebenarnya.
Jelas, yang dimaksud adalah “pengetahuan” tentang apa yang Yesus
sungguh-sungguh katakan dan lakukan semasa kehidupannya, pengetahuan
mengenai “Yesus sejarah”. Usaha mendapatkan pengetahuan semacam ini
bukan hal baru, tapi sudah muncul sejak lebih dari tiga ratus tahun
lalu. Sejauh saya tahu, belum ada buku lain dalam bahasa Indonesia yang
menyodorkan begitu banyak informasi mengenai upaya ini serta hasilnya
seperti buku ini, yang ditulis oleh seorang pakar yang sudah lama
mengasyikkan diri di bidang ini.
―Richard W. Haskin, Ph.D., mahaguru emeritus bidang kajian Perjanjian Baru
Di samping dialog antar-agama, kita juga memerlukan dialog intra-agama
yang dapat memperkaya kita dengan berbagai pandangan dari sesama umat
yang berbeda visi dan penghayatan. Karena itu buku ini penting dibaca
oleh setiap orang yang ingin dengan kritis mengembangkan pandangannya
tentang Yesus. Kendatipun ada hal-hal yang mungkin tak dapat diterima
sepenuhnya, namun dalam buku seperti ini kita justru menemukan juga
data, interpretasi, dan visi baru yang jarang diungkap dalam buku-buku
kajian teologi yang sehaluan, padahal usaha membantu memperluas horizon
kita sangat penting dilakukan pada masa kini.
―Martin Harun OFM, mahaguru ilmu tafsir Alkitab di STF Driyarkara, Jakarta
Salah satu persoalan krusial dalam kajian agama Kristen adalah biografi
Yesus. Tentu saja, yang dimaksud dengan kajian di sini bukan sekadar
ulasan saleh tentang siapa Yesus seperti lazim kini ditemukan dalam
berbagai komunitas Kristen, tapi suatu disiplin akademis ketat yang
menyoroti kehidupan Yesus sebagai manusia yang lahir, tumbuh, dan mati,
tanpa melibatkan hal-hal supernatural. Buku ini merupakan sebuah karya
penting yang mengulas tema krusial ini dari berbagai sudut, dan
menunjukkan jalan bagi kita untuk memasuki wilayah yang menantang iman
Kristen dan juga iman siapa pun terhadap Yesus.
― Luthfi Assyaukanie, pengajar filsafat agama di Universitas Paramadina, Jakarta
Dalam setiap agama, selalu kita jumpai hubungan yang kerap penuh
ketegangan antara ortodoksi yang diikuti sebagian besar umat dan
heterodoksi yang membangkang. Pihak ortodoksi biasanya berusaha keras
untuk membatasi pengaruh pandangan yang membangkang itu. Bagi saya,
hubungan yang tegang semacam ini selalu menarik, sebab di sanalah
biasanya suasana dinamis dan kreatif akan lahir dalam masyarakat agama
apapun. Jika agama hanya diisi dan dikuasai oleh pandangan ortodoks
saja, jelas agama apapun akan sangat membosankan. Dalam buku ini, anda
akan menemukan pandangan dan interpretasi yang berbeda dari pandangan
ortodoks Kristen mengenai figur Yesus. Karena alasan itulah, buku ini
betul-betul menarik untuk dibaca.
―Ulil Abshar-Abdalla, cendekiawan Muslim Indonesia *****
=============================
Judul:
Sokrates dalam Tetralogi Plato: Sebuah Pengantar dan Terjemahan Teks
Penulis: Ioanes Rakhmat
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2009)
ISBN: 978-979-22-4500-4
Tebal: xix+322
Harga: Rp. 60.000,- per eks
SUDAH HABIS!
Inilah buku pertama dalam bahasa Indonesia yang
menghadirkan seutuhnya empat dialog Plato (yang dikenal sebagai
Tetralogi Plato) yang di dalamnya Sokrates mengambil peran penting dan
utama.
Lewat tetralogi Plato ini, kita dapat menjumpai sosok
Sokrates, sang filsuf cerdas dan pembangkang, yang harus mengakhiri
hidupnya pada tahun 399 SM dengan meminum racun di sebuah penjara
negara di kota Athena. Sokrates meminum larutan maut ini dengan penuh
keceriaan, sementara semua muridnya yang menyaksikannya menangis dan
meratap. Kisah tentang saat-saat terakhir kehidupan Sokrates ini sangat
menyentuh hati, dan tak akan bisa dilupakan oleh orang yang pernah
membacanya.
Tetralogi Plato dalam bahasa Indonesia ini
disajikan dengan memakai teks-teks aslinya, yang ditulis dalam bahasa
Yunani klasik, sebagai sumber utama. Ini betul-betul sebuah karya
akademik, yang pantas dijadikan rujukan dalam setiap usaha ilmiah untuk
mengenal sosok Sokrates, antara lain lewat tetralogi Plato ini.
Meskipun bercorak akademik, buku ini juga dapat dengan mudah dibaca dan
diikuti oleh para pembaca biasa yang tak terlalu mengenal filsafat.
Dengan membaca tetralogi Plato ini, kita dibawa masuk ke dalam
kisah-kisah menawan yang ditulis Plato mengenai sang gurunya, Sokrates. (Lihat juga http://ioanesrakhmat.blogspot.com/2011/11/sekilas-tentang-sokrates-sang-filsuf.html)
Jika teman-teman berminat, dapat pesan pada saya, dengan harga Rp
60.000,- per eksemplar. Ongkos kirim (dengan jasa tiki JNE, jenis
pengiriman ekonomis) ditanggung pembeli.
Pemesanan dilakukan dengan mengirim SMS ke HP saya, no +62 82 1220
15570. Kirim nama lengkap dan alamat lengkap
anda ke HP ini dengan SMS. *****
==========================
Judul:
Menguak Kekristenan Yahudi Perdana
Penulis: Ioanes Rakhmat
Penerbit: JRC (2009)
ISBN: 978-602-95981-0-0
Tebal: xxvi+173
Harga: Rp. 60.000,- per eks
SUDAH HABIS!
Hampir semua orang Kristen mengenal kekristenan
dan doktrin-doktrin penting agama Kristen lewat tulisan-tulisan Rasul
Paulus dan murid-muridnya setelahnya.
Karena kondisi-kondisi
sosial-politik yang menguntungkan dirinya, dan menguntungkan juga para
bapak gereja yang berpikir dalam jalur pemikiran Paulinian, maka
ajaran-ajaran Paulus ditahbiskan menjadi ajaran-ajaran ortodoks
kekristenan, dan karenanya dipandang sebagai ajaran satu-satunya yang
benar dan lurus buat gereja Kristen di Eropa (kekristenan Barat) masa
abad-abad pertama Masehi, bahkan buat gereja-gereja pada abad ke-21 ini,
khususnya gereja-gereja aliran Reformed.
Tak banyak orang
tahu, apalagi warga gereja biasa yang telah menerima indoktrinasi
ajaran-ajaran kekristenan ortodoks (Barat), bahwa sebetulnya Rasul
Paulus sangat ditentang dan dilawan dengan sengit dan tajam oleh suatu
bentuk kekristenan lain yang dibangun oleh Rasul Yakobus si Adil,
saudara Yesus, bersama dua atau tiga orang sekutunya.
Kekristenan alternatif yang melawan kekristenan Rasul Paulus ini adalah
kekristenan Yahudi, atau yang biasa disebut Jewish Christianity, yang
memiliki fundamen-fundamen doktrinal yang sangat berbeda dari
fundamen-fundamen doktrinal yang dibangun dan disebarluaskan oleh Rasul
Paulus dan para bapak gereja sesudahnya.
Sebagai contoh, kalau
Rasul Paulus menentang dan menolak Taurat Yahudi (disebut anti-nomian),
maka kekristenan yang dibangun oleh Yakobus si Adil, adalah kekristenan
yang berfondasi pada Taurat sepenuh-penuhnya (disebut kekristenan
nomian).
Kalau Rasul Paulus membangun doktrin pendamaian dosa
lewat penebusan Yesus di kayu salib dengan berpijak pada ritual
pendamaian dosa Yahudi (yang dilaksanakan pada Yom Kippur, Hari
Pendamaian), Rasul Yakobus si Adil menolak sama sekali ritual Yahudi
ini.
Rasul Paulus tak pernah berjumpa tatap muka dengan Yesus
dari Nazareth; dia tak kenal pribadi siapa pemuda Yahudi yang bernama
Yesus dari Nazareth. Tetapi, Yakobus si Adil adalah saudara Yesus. Mana
yang lebih dekat ke jantung Yesus, kekristenan Paulus atau kekristenan
Yakobus? Kita tentu bisa menyimpulkannya sendiri.
Nah, dalam
buku ini saya memperlihatkan ada banyak segi doktrinal lain dari
kekristenan Yakobus, yang bertentangan dengan doktrin-doktrin ortodoks
Paulinian. Sejumlah besar dokumen kekristenan Yahudi ini, yang nyaris
semuanya tidak masuk ke dalam kanon Perjanjian Baru (kanon milik
kekristenan proto-ortodoks pemenang!), dikupas dan dikuak dalam buku
ini.
Jika teman-teman ingin lebih jauh mengenal beranekaragam
corak kekristenan pada tahap-tahap formatifnya, buku ini memberi sebuah
pintu masuk yang sangat berharga.
Jika teman-teman berminat
membeli buku ini, pesan langsung pada saya, dengan harga Rp 60.000,- per
eksemplar, lewat SMS ke HP saya no +62 82
1220 15570. Kirim via SMS nama lengkap dan
alamat lengkap anda ke HP ini. Ongkos kirim dengan jasa tiki JNE (jenis pengiriman ekonomis) ditanggung pembeli. Buku ini nyaris tak ditemukan lagi di toko buku manapun.*****
==================================
Judul buku: Ancaman Kolektivisme
Judul Asli (Inggris): The Road to Serfdom
Penerjemah: Ioanes Rakhmat
Penulis: Friedrich A. Hayek
(1899-1992; penerima Hadiah Nobel Ekonomi 1974)
Penerbit buku terjemahan: Freedom Institute dan Friedrich Naumann Stiftung, Jakarta (terbit 28 Okt 2011).
ISBN 978-602-99571-0-5
Tebal: 316 hlm
Harga per eks Rp. 75.000,-
(Dijual hanya di toko buku OBOR)
TAPI, dapat dipesan pada saya (penerjemah: Ioanes Rakhmat) dengan harga yang sama.
** Jika mau pesan, kirim lewat SMS nama lengkap dan alamat lengkap anda ke HP saya 082 1220 15570. Ongkir ditanggung pembeli.
Sekilas tentang buku ini:
Dalam buku klasik politik dan filsafat ekonomi ini, Hayek (ekonom Austria, menulis tahun 1944, cetakan ke-2 tahun 2001) memperlihatkan bahaya-bahaya sistem ekonomi sosialis (atau sistem ekonomi kolektivis) yang pada masanya sedang mulai diadopsi di banyak negara Eropa, termasuk negerinya sendiri Austria, ketika rezim Nazi berkuasa di Jerman. Sistem ini mengharuskan kehidupan ekonomi diatur dan direncanakan secara terpusat oleh negara, dengan menghilangkan kebebasan pasar dan kebebasan individual yang diperjuangkan sistem ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi liberal.
Bahayanya, tulis Hayek, adalah sistem ekonomi sosialis hanya akan menghasilkan Negara Budak, di mana segelintir orang (yang disebut para perencana ekonomi) atas nama negara mengendalikan, bahkan memperbudak, seluruh warganegara dengan memaksa mereka melakukan semua kehendak dan perencanaan terpusat ekonomi negara.
Untuk situasi Indonesia masa kini, ketika sedang berlangsung benturan ideologis antara pembela sosialisme yang anti-neoliberalisme dan pembela sistem ekonomi liberal (yang pernah disebut sebagai Mafia Berkeley), buku Hayek ini memberi sumbangan pemikiran yang tajam dan relevan.
Endorsements untuk buku ini:
“... Pandangan Hayek terhadap kebebasan dan kaitannya dengan sistem ekonomi dan sistem politik masih terus relevan dan perlu kita pelajari. Hayek tidak melihat sistem ekonomi, politik, hukum dan perilaku alamiah manusia sebagai kotak-kotak yang terpisah. Dia merangkai semua itu dalam sebuah pandangan yang menyeluruh dan mengaitkannya dengan satu hal yang menjadi titik tolak pemikirannya, yaitu kebebasan manusia.” (Rizal Mallarangeng, Direktur Eksekutif Freedom Institute).
“Buku ini telah menjadi sebuah karya klasik sejati: sebuah bacaan penting bagi setiap orang yang dengan serius tertarik pada politik dalam pengertian yang terluas dan paling kurang partisan.” (Milton Friedman)
“Buku ini harus dibaca setiap orang. Tidak ada gunanya berkata bahwa ada sangat banyak orang yang tidak tertarik pada politik; isu politik yang didiskusikan Dr. Hayek melibatkan setiap anggota individual komunitas.” (The Listener)
Keterangan di sampul belakang buku asli (tak muncul dalam buku terjemahan Indonesianya):
The Road to Serfdom tetap merupakan salah satu karya klasik yang tiada taranya, yang mengungkapkan pemikiran intelektual abad keduapuluh. Lebih dari setengah abad, karya ini telah menginspirasi para politikus dan pemikir di seluruh dunia, dan telah menimbulkan suatu dampak penting dan menentukan pada sejarah politik dan kebudayaan kita. Dengan kebrilianan yang distingtif, Hayek dengan meyakinkan mengargumentasikan bahwa, sementara ideal-ideal sosialis bisa menarik dan menggoda, ideal-ideal ini tidak dapat diwujudkan kecuali melalui peranti-peranti yang sedikit orang dapat setujui. Melalui pembahasan atas ekonomi, fasisme, sejarah, sosialisme dan Holokaus, Hayek membongkar jebakan-jebakan ideologi sosialis. Dia menyingkapkan kepada dunia bahwa hanya sedikit dapat dihasilkan dari ide-ide semacam itu, kecuali penindasan dan tirani. Kini, setelah lebih dari lima puluh tahun, peringatan-peringatan Hayek sama validnya seperti ketika The Road to Serfdom pertama kali diterbitkan.*****
Judul:
The Trial of Jesus in John Dominic Crossan's Theory: A Critical and Comprehensive Evaluation
Penulis: Ioanes Rakhmat
Penerbit: IPU-JTS (2005)
ISBN: 979-99815-1-4
Tebal: xvii+371
Harga: Rp. 70.000,- per eks
Ini adalah disertasi saya dalam studi purnasarjana yang saya jalani di Eropa selama kurang lebih 5 tahun. Ditulis dalam bahasa Inggris, dengan tebal 371 pages. Karena buku ini sebuah disertasi apa adanya, yang ditulis dalam bahasa Inggris, tentu isinya akan terasa berat buat para pembaca kebanyakan yang tak pernah mengikuti studi formal pengkajian Yesus sejarah. Tetapi jika serius dibaca, pembaca pada umumnya akan dapat menangkap isinya.
Pesanlah pada saya, dengan harga @ Rp. 70.000,-, dengan ongkos kirim ekonomis (lewat jasa tiki JNE) ditanggung pembeli. Kirimkanlah nama lengkap dan alamat lengkap anda lewat SMS ke HP saya no 082 1220 155 70. *****
Judul:
Membedah Soteriologi Salib: Sebuah Pergulatan Orang Dalam
Penulis: Ioanes Rakhmat
Penerbit: Borobudur Indonesia Publishing (2010, cetakan kedua diperluas)
ISBN: 979252707-9
Tebal: 193 hlm
Harga: Rp. 50.000,- per eks
SUDAH HABIS!
Buku Membedah Soteriologi Salib cetakan 2 (Maret 2010) SUDAH HABIS TERJUAL hari ini, 08 Juni 2011, dibeli semuanya (80 eksemplar sisa stok terakhir) selama 3 minggu lewat penawaran di Facebook.
Selain buku MSS ini, tak pernah ada sebuah buku pun dalam bahasa Indonesia yang menganalisis doktrin Kristen tentang penyelamatan manusia dari hukuman Allah lewat pengurbanan Yesus di kayu salib, yang saya sebut soteriologi salib, dengan sangat kritis dan komprehensif.
Sekian kelemahan doktrin ini dibeberkan dalam buku ini, antara lain:
(1899-1992; penerima Hadiah Nobel Ekonomi 1974)
Penerbit buku terjemahan: Freedom Institute dan Friedrich Naumann Stiftung, Jakarta (terbit 28 Okt 2011).
ISBN 978-602-99571-0-5
Tebal: 316 hlm
Harga per eks Rp. 75.000,-
(Dijual hanya di toko buku OBOR)
TAPI, dapat dipesan pada saya (penerjemah: Ioanes Rakhmat) dengan harga yang sama.
** Jika mau pesan, kirim lewat SMS nama lengkap dan alamat lengkap anda ke HP saya 082 1220 15570. Ongkir ditanggung pembeli.
Sekilas tentang buku ini:
Dalam buku klasik politik dan filsafat ekonomi ini, Hayek (ekonom Austria, menulis tahun 1944, cetakan ke-2 tahun 2001) memperlihatkan bahaya-bahaya sistem ekonomi sosialis (atau sistem ekonomi kolektivis) yang pada masanya sedang mulai diadopsi di banyak negara Eropa, termasuk negerinya sendiri Austria, ketika rezim Nazi berkuasa di Jerman. Sistem ini mengharuskan kehidupan ekonomi diatur dan direncanakan secara terpusat oleh negara, dengan menghilangkan kebebasan pasar dan kebebasan individual yang diperjuangkan sistem ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi liberal.
Bahayanya, tulis Hayek, adalah sistem ekonomi sosialis hanya akan menghasilkan Negara Budak, di mana segelintir orang (yang disebut para perencana ekonomi) atas nama negara mengendalikan, bahkan memperbudak, seluruh warganegara dengan memaksa mereka melakukan semua kehendak dan perencanaan terpusat ekonomi negara.
Untuk situasi Indonesia masa kini, ketika sedang berlangsung benturan ideologis antara pembela sosialisme yang anti-neoliberalisme dan pembela sistem ekonomi liberal (yang pernah disebut sebagai Mafia Berkeley), buku Hayek ini memberi sumbangan pemikiran yang tajam dan relevan.
Endorsements untuk buku ini:
“... Pandangan Hayek terhadap kebebasan dan kaitannya dengan sistem ekonomi dan sistem politik masih terus relevan dan perlu kita pelajari. Hayek tidak melihat sistem ekonomi, politik, hukum dan perilaku alamiah manusia sebagai kotak-kotak yang terpisah. Dia merangkai semua itu dalam sebuah pandangan yang menyeluruh dan mengaitkannya dengan satu hal yang menjadi titik tolak pemikirannya, yaitu kebebasan manusia.” (Rizal Mallarangeng, Direktur Eksekutif Freedom Institute).
“Buku ini telah menjadi sebuah karya klasik sejati: sebuah bacaan penting bagi setiap orang yang dengan serius tertarik pada politik dalam pengertian yang terluas dan paling kurang partisan.” (Milton Friedman)
“Buku ini harus dibaca setiap orang. Tidak ada gunanya berkata bahwa ada sangat banyak orang yang tidak tertarik pada politik; isu politik yang didiskusikan Dr. Hayek melibatkan setiap anggota individual komunitas.” (The Listener)
Keterangan di sampul belakang buku asli (tak muncul dalam buku terjemahan Indonesianya):
The Road to Serfdom tetap merupakan salah satu karya klasik yang tiada taranya, yang mengungkapkan pemikiran intelektual abad keduapuluh. Lebih dari setengah abad, karya ini telah menginspirasi para politikus dan pemikir di seluruh dunia, dan telah menimbulkan suatu dampak penting dan menentukan pada sejarah politik dan kebudayaan kita. Dengan kebrilianan yang distingtif, Hayek dengan meyakinkan mengargumentasikan bahwa, sementara ideal-ideal sosialis bisa menarik dan menggoda, ideal-ideal ini tidak dapat diwujudkan kecuali melalui peranti-peranti yang sedikit orang dapat setujui. Melalui pembahasan atas ekonomi, fasisme, sejarah, sosialisme dan Holokaus, Hayek membongkar jebakan-jebakan ideologi sosialis. Dia menyingkapkan kepada dunia bahwa hanya sedikit dapat dihasilkan dari ide-ide semacam itu, kecuali penindasan dan tirani. Kini, setelah lebih dari lima puluh tahun, peringatan-peringatan Hayek sama validnya seperti ketika The Road to Serfdom pertama kali diterbitkan.*****
==========================
Judul:
The Trial of Jesus in John Dominic Crossan's Theory: A Critical and Comprehensive Evaluation
Penulis: Ioanes Rakhmat
Penerbit: IPU-JTS (2005)
ISBN: 979-99815-1-4
Tebal: xvii+371
Harga: Rp. 70.000,- per eks
Ini adalah disertasi saya dalam studi purnasarjana yang saya jalani di Eropa selama kurang lebih 5 tahun. Ditulis dalam bahasa Inggris, dengan tebal 371 pages. Karena buku ini sebuah disertasi apa adanya, yang ditulis dalam bahasa Inggris, tentu isinya akan terasa berat buat para pembaca kebanyakan yang tak pernah mengikuti studi formal pengkajian Yesus sejarah. Tetapi jika serius dibaca, pembaca pada umumnya akan dapat menangkap isinya.
Dalam buku ini,
saya memerinci teori yang dipertahankan John Dominic Crossan (salah
seorang pakar kajian Yesus sejarah dan salah seorang pendiri dan Fellow
the Jesus Seminar di Amerika Serikat) bahwa Yesus dari Nazareth tak
pernah dalam sejarah sampai diadili oleh Imam Besar Kayafas, lalu oleh
gubernur Roma penguasa provinsi Yudea, Pontius Pilatus, yang
menjatuhinya hukuman mati atas dasar tuduhan bahwa dia mengklaim dirinya
raja orang Yahudi di suatu negeri yang sedang dijajah kekaisaran
Romawi.
Menurut Crossan (dan banyak pakar lain) kisah-kisah
Yesus diadili yang dapat dibaca dalam kitab-kitab injil Perjanjian Baru
bukanlah kisah-kisah sejarah faktual, melainkan kisah-kisah fiktif yang
dibuat berdasarkan model-model yang diambil dari teks-teks Perjanjian
Lama (dan kisah-kisah paralel di luar kanon Alkitab), lalu disejarahkan,
dihistorisasi.
Crossan menegaskan bahwa kisah-kisah
pengadilan Yesus dalam injil-injil bukanlah “history remembered”
(sejarah yang diingat), melainkan “prophecy historicised”, yakni
nubuat-nubuat dalam PL yang diberi bingkai sejarah artifisial, sebuah
fabrikasi sejarah dengan berpola pada model-model yang ditemukan dalam
teks-teks profetis Perjanjian Lama dan teks-teks lain.
Pemalsuan (fabrikasi) sejarah ini dilakukan para penulis kitab-kitab
injil Perjanjian Baru terutama karena mereka ingin menyalahkan orang
Yahudi, para pemuka keagamaan dan massa Yahudi, sebagai aktor-aktor
sesungguhnya yang menyebabkan Yesus dihukum mati melalui penyaliban, dan
mereka makin cenderung mau membela dan membenarkan bahkan menguduskan
Pontius Pilatus dan membebaskannya dari segala kesalahan yang
menyebabkan Yesus dihukum mati.
Tegasnya, kisah-kisah Injil
tentang pengadilan Yesus memuat ideologi politik pro-Romawi, dan
anti-Yahudi, dari umat Kristen Perjanjian Baru.
Alasan Crossan
bahwa kisah-kisah ini berisi pemalsuan sejarah seratus persen antara
lain adalah:
- Yesus dari Nazareth terlalu hina dina dan tak berarti untuk sampai bisa bertemu berhadapan muka dalam suatu pengadilan Yahudi ataupun dalam suatu pengadilan Romawi dengan figur-figur politik penting tertinggi Yahudi dan Romawi;
- Kalau dari kisah-kisah Injil tentang pengadilan Yesus ini dipreteli unsur-unsur profetisnya (yang ditarik dari Perjanjian Lama) dan unsur-unsur sastrawinya yang memuat tema “orang benar yang dihina lalu dihukum mati kemudian dibenarkan Allah” (tema umum dalam kisah-kisah Perjanjian Lama mengenai orang-orang benar), maka yang tersisa dalam kisah-kisah ini hampir tak ada sesuatu pun yang dapat dikategorikan sebagai sejarah.
Ada banyak poin
yang pembaca akan temukan, yang dipertahankan Crossan untuk menopang
teorinya bahwa kisah-kisah injil tentang pengadilan Yesus adalah
fabrikasi atau pemalsuan sejarah.
Melalui berbagai pendekatan dan sudut pandang analitis lintas-ilmu, saya memperlihatkan kelemahan-kelemahan teori Crossan, dan akhirnya menyimpulkan bahwa Yesus dari Nazaret mungkin sekali pernah diadili oleh suatu pengadilan Romawi, meskipun ihwal bagaimana persisnya pengadilan itu berlangsung kita tak pernah akan tahu lagi.
Hemat saya, ada “historical core” (inti sejarah) di dalam kisah-kisah injil Perjanjian Baru mengenai Yesus yang diadili, yang telah dibumbu-bumbui oleh berbagai unsur naratif lainnya demi melayani kebutuhan-kebutuhan politis kekristenan Perjanjian Baru ketika mereka, sebagai minoritas, harus berjuang untuk mendapatkan dukungan Roma dalam melawan orang-orang Yahudi yang telah menolak mereka.
Buku ini sangat informatif dan instruktif bagi siapa saja yang mau mengetahui aspek-aspek tertentu kehidupan suatu figur penting Yesus dari Nazaret sebagai sosok historis, bukan sosok mitologis doktrinal.
Kematian Yesus, jika ditelaah dari sudut sejarah, bukanlah suatu kematian yang direncanakan Allah untuk menebus dosa seisi dunia, melainkan terjadi karena permainan berbagai faktor sosial-politik dan militer pada zamannya, yang kurang dimengerti oleh Yesus sendiri sebagai seorang tak terpelajar dan tak berarti dari provinsi Galilea.
Kalau Yesus tahu bagaimana kekuasaan-kekuasaan politik, militer dan agama berinteraksi dalam zamannya, mungkin sekali dia tidak akan berdemonstrasi di Bait Allah pada perayaan Paskah Yahudi tahunan, suatu tindakan yang menentukan akhir kehidupannya.
Mau tahu lebih jauh? Bacalah buku ini.
Melalui berbagai pendekatan dan sudut pandang analitis lintas-ilmu, saya memperlihatkan kelemahan-kelemahan teori Crossan, dan akhirnya menyimpulkan bahwa Yesus dari Nazaret mungkin sekali pernah diadili oleh suatu pengadilan Romawi, meskipun ihwal bagaimana persisnya pengadilan itu berlangsung kita tak pernah akan tahu lagi.
Hemat saya, ada “historical core” (inti sejarah) di dalam kisah-kisah injil Perjanjian Baru mengenai Yesus yang diadili, yang telah dibumbu-bumbui oleh berbagai unsur naratif lainnya demi melayani kebutuhan-kebutuhan politis kekristenan Perjanjian Baru ketika mereka, sebagai minoritas, harus berjuang untuk mendapatkan dukungan Roma dalam melawan orang-orang Yahudi yang telah menolak mereka.
Buku ini sangat informatif dan instruktif bagi siapa saja yang mau mengetahui aspek-aspek tertentu kehidupan suatu figur penting Yesus dari Nazaret sebagai sosok historis, bukan sosok mitologis doktrinal.
Kematian Yesus, jika ditelaah dari sudut sejarah, bukanlah suatu kematian yang direncanakan Allah untuk menebus dosa seisi dunia, melainkan terjadi karena permainan berbagai faktor sosial-politik dan militer pada zamannya, yang kurang dimengerti oleh Yesus sendiri sebagai seorang tak terpelajar dan tak berarti dari provinsi Galilea.
Kalau Yesus tahu bagaimana kekuasaan-kekuasaan politik, militer dan agama berinteraksi dalam zamannya, mungkin sekali dia tidak akan berdemonstrasi di Bait Allah pada perayaan Paskah Yahudi tahunan, suatu tindakan yang menentukan akhir kehidupannya.
Mau tahu lebih jauh? Bacalah buku ini.
Pesanlah pada saya, dengan harga @ Rp. 70.000,-, dengan ongkos kirim ekonomis (lewat jasa tiki JNE) ditanggung pembeli. Kirimkanlah nama lengkap dan alamat lengkap anda lewat SMS ke HP saya no 082 1220 155 70. *****
=============================
Judul:
Membedah Soteriologi Salib: Sebuah Pergulatan Orang Dalam
Penulis: Ioanes Rakhmat
Penerbit: Borobudur Indonesia Publishing (2010, cetakan kedua diperluas)
ISBN: 979252707-9
Tebal: 193 hlm
Harga: Rp. 50.000,- per eks
SUDAH HABIS!
Buku Membedah Soteriologi Salib cetakan 2 (Maret 2010) SUDAH HABIS TERJUAL hari ini, 08 Juni 2011, dibeli semuanya (80 eksemplar sisa stok terakhir) selama 3 minggu lewat penawaran di Facebook.
Selain buku MSS ini, tak pernah ada sebuah buku pun dalam bahasa Indonesia yang menganalisis doktrin Kristen tentang penyelamatan manusia dari hukuman Allah lewat pengurbanan Yesus di kayu salib, yang saya sebut soteriologi salib, dengan sangat kritis dan komprehensif.
Sekian kelemahan doktrin ini dibeberkan dalam buku ini, antara lain:
- bahwa pada intinya doktrin ini menguduskan kekerasaan sebagai jalan keselamatan;
- bahwa doktrin ini pada hakikatnya hanya bisa berjalan kalau kepada manusia ditanamkan pandangan negatif tentang kemampuan dirinya sendiri untuk hidup bermoral, dengan kata lain doktrin ini mendemoralisasi manusia;
- bahwa pada dasarnya doktrin ini bersifat magis karena memandang kematian Yesus mempunyai efek penyelamatan manusia begitu saja jika dipercaya sebagai jalan keselamatan ilahi;
- bahwa doktrin yang magis ini dalam kenyataannya tidak efektif mengubah orang yang mempercayainya menjadi orang bermoral;
- bahwa doktrin ini dilandasi pandangan kosmologis yang sudah tidak relevan lagi jika dibandingkan dengan kosmologi modern.