Wednesday, May 28, 2014

Politik dan Permen Karet



Politik tik tik tik
Permen karet ret ret ret
Di mana keduanya sama?
Di mana keduanya beda?

Ini bukan teka-teki silang
Tapi isu yang bikin kita bersengketa silang
Di hari siang bolong di langit kolong
Saat semua orang ramai riuh melolong

Samanya
Seperti permen karet
Kalau masih manis terus diemut dalam mulut
begitu sudah tawar dilontar keluar dari mulut

Tidak ada kawan dan musuh abadi dalam politik
Kadar kemanisannya menentukan praktik dan intrik
Menjadi kawan kalau beri untung
Menjadi lawan jika sudah buntung dan kudung

Kemunafikan dan pengkhianatan
Berlaku umum di dunia politik partisan
Sekarang masih diemut sebab masih manis
Akan segera dibuang begitu tawar, sepet dan amis

Bedanya
Permen karet sangat murah harganya
Bisa dibeli dan diemut siapa jugalah
Orang kaya dan orang miskin samalah

Sebaliknya
Politik sangatlah mahal dibandrol
Modalnya besar tak terkira-kira
Bikin semua kantong jebol, dobol dan ambrol

Pantas saja banyak caleg menjadi gila
Saat mereka tahu tak terpilih
Tak kuasa menanggung prahara
Karena money politics yang dipilih

Mengemut permen karet asyik, asyik, asyik
Melembungkan balon di depan bibir monyong
Membuat dada plong melompong
Rasanya asyik, mistik dan puitik

Sebaliknya
Politik timbulkan banyak stres
Menjadikan kehidupan tak lagi relaks
Membuat nafas tersedak kembang kempis

Politik membuat orang bisa bunuh diri
Ini lebih baik ketimbang jadi teroris
Membunuh rakyat sipil tak berdosa diri
Alhasil banyak orang meratap menangis
 

Kalau anda punya uang sedikit janganlah pelit
Belilah cepat seribu bungkus permen karet
Bagi ke tim sukses dua kandidat yang sedang bergulat
Mereka sedang stres berlomba berlaga merapat merepet
 


Kampanye hitam datang dari stres yang berat
Isu SARA dimainkan politikus tikus tanpa martabat
Para politikus kotor tanpa integritas diri
Tidak pernah mau berkaca diri

Buruk muka cermin dibelah
Percuma orang mengingatkan berlelah-lelah
Keinginan mereka satu sajalah:
Negeri nan permai hancur terpecah-belah!

Kunyahlah permen karet!
Wahai politikus picik mengkeret!
Wahai koruptor berderet-deret!
Supaya bisa bernafas lega saat dada mengkeret!

Hidup permen karet ret ret ret!
Bertahanlah NKRI jaya tak mengkeret!
Kenyal tak pernah putus bak kuatnya baja karet
Kendati banyak orang mau membuatmu baret

Hidup permen karet! 


oleh ioanes rakhmat
28 Mei 2014


 
Format video puisi ini terpasang di Youtube
http://youtu.be/LHVoArd_9-4