Monday, October 7, 2013

Doa seorang koruptor



kedua belalang mengangkat kedua lengan depan ke atas, mengambil sikap berdoa, lalu berdoa, tapi sesudah berdoa keduanya membunuh dan menyantap seekor ulat yang tergeletak di depan keduanya.... Lebih baik tak berdoa, kalau setelah berdoa anda melakukan kejahatan


Ya Allah, dari kecil aku ingin menjadi dermawan bagi orang miskin, tapi aku sendiri miskin, ya Allah. Karena itulah aku korupsi supaya cita-citaku tercapai. 
Di balik korupsi yang aku telah lakukan, ya Allah, ada keinginanku yang kuat untuk memakai uang hasil korupsiku juga untuk membantu penyebaran agama.

Aku diajarkan bahwa Kau benci kemiskinan, dan menghendaki setiap hambamu hidup sukses. Karena itulah, ya Allah, aku korupsi supaya aku tak hidup miskin.

Ya Allah, Engkau bisa melakukan segala hal demi mewujudkan kehendak-Mu. Karena itulah aku juga korupsi demi mencapai cita-citaku untuk kaya raya.

Aku yakin betul, sesuai ajaran agamaku, setiap hamba-Mu yang setia, hidupnya akan sukses bergelimang harta, karena itulah, ya Allah, aku korupsi.

Saat aku korupsi, ya Allah, aku sangat mantap, tak ragu sama sekali, karena Engkau bersamaku, melindungiku, bahkan ada di dalam diriku.

Aku beriman sangat kuat, ya Allah, saat aku sukses korupsi. Kini saat sudah ketahuan aku juga sangat yakin Kau tak akan meninggalkan aku. 

Adalah mukjizat dari-Mu, ya Allah, saat aku sukses korupsi. Kini ketika sudah ketahuan, kuyakin mukjizat-Mu tetap akan meluputkanku dari hukuman. 

Dulu tak mungkin aku sukses korupsi kalau bukan karena jalan-Mu. Kini, sesudah ketahuan aku percaya Kau juga akan buka jalan untukku supaya aku selamat, tak tersentuh oleh hukum. 

Dulu aku bisa sukses korupsi karena aku berlindung pada-Mu. Kini, sesudah terbongkar, aku juga berlindung pada-Mu supaya terhindar dari hukuman. 

Dulu saat korupsi aku tampak manis karena memakai wajah-Mu. Kini sesudah ketahuan aku tetap memakai wajah-Mu supaya orang kasihan ketika menatapku, dan mereka dapat terus melihat wajahku yang tetap manis. 

Ya Allah, sebelum terbongkar, dulu aku korupsi dengan kedok nama-Mu; kini, saat sudah terbongkar, aku juga datang minta pembelaanmu, dan tetap memakai wajah-Mu supaya semua orang iba kepada diriku. 

Aku telah lihat banyak atasanku korupsi, ya Allah, dan mereka tetap selamat, dilindungi oleh-Mu, karena itulah aku juga ikut korupsi, ya Allah. 

Aku tahu, ya Allah, Kau mengerti, aku korupsi karena aku harus mengembalikan uang dalam jumlah besar yang dulu kupakai untuk membuatku jadi seorang pejabat negara.

Ya Allah, Indonesia ini negeri bertuhan, dan aku jadi pejabat negara juga untuk mengabdi pada-Mu sekalipun untuk itu aku harus pakai uang haram. 

Saat aku dilantik menjadi pejabat negara, aku disumpah dengan nama-Mu, ya Allah, sehingga kuyakin apapun yang akan kulakukan nanti, korupsi sekalipun, pasti Kau jaga aku.

Yang bersalah sebenarnya bukan aku, ya Allah, saat aku sukses korupsi, tapi Engkau karena Engkau telah memberiku jalan lebar untuk korupsi.

Yang bersalah sebenarnya bukan aku, ya Allah, saat aku sukses korupsi, tapi Engkau karena Engkau tidak sedikitpun mencegah aku dari korupsi.

Kalau Engkau mencegah aku, pasti aku batal korupsi, ya Allah.

Karena itu, ya Allah, Engkau bertanggungjawab besar untuk juga meluputkan aku dari jerat hukum setelah korupsiku terbongkar. 
Engkaulah yang harus dijatuhi hukuman, bukan aku.  

Itulah doa-doaku, ya Allah, yang kupanjatkan di rumah-Mu ini, sementara diriku sedang diperiksa para penegak hukum.

Lindungilah aku, ya Tuhan, dari segala kejahatan.

Akulah hamba-Mu yang benar. 
Dengarlah doaku! Amien.


Pertanyaan: Hayo, sang koruptor yang berdoa seperti di atas termasuk jenis manusia yang bagaimanakah?