Wednesday, November 6, 2013

Mencari sang rembulan purnama dalam dunia agama-agama

Saya mau mengulas ihwal bagaimana umat beragama yang satu memandang agama umat yang lain. Ulasan ini penting berhubung kita setiap hari bertemu dengan orang-orang yang menganut agama-agama yang berbeda dari agama yang kita anut, dan kita perlu tahu posisi apa yang harus kita ambil sebagai posisi yang paling tepat.



Adakah lebih dari satu bulan purnama untuk planet Bumi?


Ketika berhadapan dengan agama-agama lain, posisi umum yang diambil umat beragama adalah posisi eksklusivis. Perspektif eksklusivis menempatkan agama sendiri sebagai agama yang benar satu-satunya. Di luar agama sendiri tak ada wahyu ilahi apapun. Jika anda berposisi eksklusivis, bagi anda kebenaran mutlak dan final hanya ada dalam agama anda sendiri. Dengan posisi eksklusivis, anda meng-eksklusi agama-agama lain dari dunia kebenaran dan wahyu. Hanya agama anda sendiri yang mendiami dunia kebenaran dan wahyu.

Dalam eksklusivisme, Tuhan dan kebenaran hanya ada dalam agama anda sendiri. Di luarnya hanya ada setan dan kesesatan. Dengan posisi eksklusivis, anda menjadi seorang beragama yang triumfalis: memandang diri sebagai sang pemenang, sang viktor, dan lawan-lawan anda para pecundang.