Saya mau
mengemukakan pandangan filsuf Plato (427 SM-347 SM) tentang fungsi akal atau
nalar manusia. Dalam karya dialog-nya yang berjudul Phaedrus (246a-254e) (ditulis 360 SM), Plato mengajukan sebuah alegori (metafora) tentang
kereta perang yang ditarik dua ekor kuda bersayap, yang dikendalikan oleh
seorang kusir sebagai petarung./1/
Satu ekor
kudanya berwarna hitam, berada di sebelah kiri, dan seekor lagi putih di
sebelah kanan. Untuk bisa naik ke dunia ilahi (dalam filsafat Plato dinamakan
dunia Forma) sang kusir dalam medan tempur harus bisa mengendalikan kedua ekor kuda
itu.
Kuda putih
di sebelah kanan melambangkan keberanian, heroisme, semangat dan moralitas.
Kuda ini cukup diperintah lewat kata-kata sang kusir. Kuda hitam di sebelah kiri
melambangkan emosi dan perasaan manusia yang binal. Kuda ini binal, harus
dipecut terus-menerus untuk mengendalikannya. Kuda hitam ini terus-menerus mendatangkan
masalah kepada sang kusir.