Tuesday, November 17, 2015

Serangan balasan ke ISIS mulai dilancarkan

Dua hari setelah serangan teror di Paris 13 November 2015, Prancis mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya dan langsung menggempur militan-militan ISIS di Suriah. 

Serangan lewat udara ini adalah jawaban cepat Prancis terhadap aksi teror tersebut yang dipersepsi pemerintah Prancis sebagai tantangan untuk perang. 

Penggempuran dipusatkan pada kota Raqqa (yang diklaim sepihak) sebagai ibukota ISIS. Sasaran utama penggempuran tentu saja bukan warga sipil, tetapi pusat-pusat militer ISIS. Presiden Prancis, François Hollande, dengan dukungan tim keamanan nasional, telah bersumpah “tidak akan memaafkan orang-orang ISIS yang barbarik”!/1/ 

Kepada parlemen, sang presiden negeri menara Eifel ini menegaskan bahwa "kita sedang perang." Lewat Facebooknya, pada 16 November 2015, pukul 11:02 PM, sang presiden menyatakan (aslinya dalam bahasa Prancis) bahwa "terorisme tidak akan menghancurkan Republik Prancis sebab Republik inilah yang akan menghancurkannya!" Bravo, Mr. President. That is the just war. Keep being alert!

 



Grup hacker Anonymous lewat jubirnya sedang menyampaikan komitmen serangan cyber ke ISIS


Serangan balasan ini bukan hanya serangan militer lewat udara, tetapi juga lewat dunia cyber oleh kalangan non-pemerintah. 

Grup hacker yg memberi nama diri Anonymous lewat video baru saja menyatakan bahwa mereka akan “memburu” ISIS setelah serangan teror di Paris itu./2/ 

Lewat jurubicara mereka yang mengenakan sebuah topeng dan berbicara dalam bahasa Prancis, grup ini telah mendeklarasikan perang di dunia cyber terhadap ISIS. Mereka antara lain telah menyatakan hal-hal ini: 

“Kami akan melancarkan operasi terbesar dari yang pernah dijalankan untuk melawan anda.”

“Tunggulah serangan-serangan cyber yang besar dan luas. Perang sudah dikumandangkan. Bersiaplah!”

“Rakyat Prancis lebih kuat dari anda. Dan dari korban-korban yang sudah berjatuhan rakyat Prancis segera bangkit lagi bahkan dengan lebih tangguh lagi.”

Grup hacker pelawan ISIS ini beranggotakan orang yang datang dari berbagai negara dan etnisitas yang semuanya berkomitmen untuk melawan dan memburu ISIS dan menumbangkannya. Mereka semua cerdas, dan eling mana yang beradab dan mana yang biadab, mana gelimang darah dan mana gemilang marwah. 

Kita sudah tahu, ISIS sedang memanfaatkan berbagai media sosial seperti Twitter dengan sangat masif untuk menyebarkan ideologi kilafah islamiah mereka yang didesain (oleh Qatar, Turki dan Arab Saudi) untuk menjadi kekuatan dunia Islam dalam melawan imperium Amerikana modern dan sekutu mereka. Yang fatal adalah perjuangan untuk mendirikan kilafah islamiah global ini mau digolkan lewat kekerasan dan aksi teror. 

Orang jelas jadi sangat yakin bahwa Islam kini kelihatan bukan sebagai agama pembawa rakhmat bagi seluruh alam. Sosok-sosok Indonesia seperti mendiang Gus Dur dan kini sosok seperti Gus Mus yang memperlihatkan Islam itu bisa menjadi agama rakhmat bagi seluruh Indonesia harus kembali tampil semarak.

Gus Dur, bangkitlah dari makammu
Hadirlah dan berkaryalah lagi di antara orang yang hidup
Kumandangkan lagi pesan kehidupan
Tenggelamkan pesan kematian

Perang di dunia cyber melawan ISIS tentu saja sangat krusial. Anda bisa ambil bagian kecil di dalamnya.


Sumber-sumber:

/1/ Beritanya di sini http://www.nytimes.com/2015/11/16/world/europe/paris-terror-attack.html.

/2/ Beritanya di sini http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/france/11997858/Paris-attacks-Anonymous-declares-war-on-Isil.html.