Saturday, March 24, 2018

Novel GHOST FLEET: Indonesia akan BUBAR 2030?




Tambahan 18 Juni 2021

Ekonomi terbesar di Asia Tenggara 2020: INDONESIA




Ini sebuah tulisan sejarah, yakni tolehan ke fakta-fakta di belakang, sekian tahun lalu, di masa lampau, sekaligus tulisan tentang ancang-ancang berlari pesat ke depan demi kemajuan bangsa dan negara. 
--- ioanes rakhmat, 15 Desember 2021


Novel yang disebut "kajian ahli intelijen" oleh Pak Prabowo Subianto

Novel GHOST FLEET: A NOVEL OF THE NEXT WORLD WAR (tebal 416 hlm, terbit 30 Juni 2015, penerbit: Houghton Miffin Harcourt) bersahibulhikayat tentang MODERN CYBERWARS, SPACEWARS dan DRONES antara USA dan China yang didukung Rusia, dan keberhasilan China menguasai Hawaii.

Novel GHOST FLEET (artinya " ARMADA HANTU") ini sekian waktu lalu dipakai "seorang capres 2019 RI" sebagai (katanya) suatu "kajian ilmiah" intelijen untuk MENUBUATKAN NKRI akan BUBAR 2030. Supaya tidak bubar, maka, Indonesia memerlukan seorang yang kuat sebagai pemimpinnya.

Tambahan 1 Januari 2022

Di awal tahun 2022 ini, persisnya 1 Januari 2022, saya perlu memberikan tiga screencapture yang memuat tautan-tautan dalam koran-koran online Indonesia terkait dengan apa yang Pak Prabowo Subianto sebut dalam suatu pidatonya sekian tahun lalu sebagai kajian ahli intelijen, yakni, sebetulnya, novel Ghost Fleet




Tautan-tautan pada screencapture di atas:

• Prabowo ungkap pidatonya soal Indonesia bubar tahun 2030 atas kajian ahli intelijen
• Presiden Joko Widodo tertawa saat ditanya pidato Prabowo soal Indonesia bubar 2030..





Tautan-tautan pada screencapture di atas:

• Gerindra: Indonesia butuh pemimpin kuat supaya tak bubar di 2030
• Gerindra: Pidato Prabowo 'Indonesia Bubar 2030' pendapat ahli luar negeri
• Ini pidato Prabowo soal prediksi Indonesia bubar tahun 2030




Tautan-tautan pada screencapture di atas:

• Istana: Prabowo bilang 2030 Indonesia bubar, dasarnya apa?
• Jusuf Kalla sebut ramalan Indonesia bubar 2030 hanya fiksi...
• Tampik Prabowo, Oesman Sapta yakin sampai kiamat Indonesia tidak bubar...

Selanjutnya, uraian di bawah ini sudah sekian tahun lalu saya tulis, ketika soal pidato Pak Prabowo itu sedang marak disorot berbagai lapisan masyarakat, dan saya ambil bagian di dalamnya sebagai seorang warganegara, yang juga mencintai Pak Prabowo. Sudah lama saya ungkapkan cinta kasih saya kepada beliau, dalam tulisan saya di blog ini juga, yang berjudul I Love You, Pak Prabowo Subianto! Bacalah, karena mungkin akan menyentuh hati anda.

Nah, saya temukan satu review yang singkat namun informatif bagi yang belum atau tidak tergerak untuk membaca novel ARMADA HANTU ini.

Reviewer-nya (Michael Burnam-Fink, Juli 2015) skeptik banget atas prediksi novel ini yang ditulis dua orang yang dikenal sebagai "ahli strategi militer" USA, yaitu Peter Warren Singer dan August Cole.




Saya belum beli dan tentu belum baca sendiri novel ini. Mungkin juga tak perlu baca sama sekali. Lebih perlu bagi saya untuk mengikuti kajian-kajian berbagai iptek mutakhir, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan dan gangguan mental manusia yang makin banyak terjadi di tengah disrupsi besar dunia masa kini.

Kita umumnya sudah tahu lewat berbagai sarana dan wahana tentang cyberwar, spacewar dan war drones. Tidak asing bagi kita. Anda tinggal menuangkan semua pengetahuan anda itu ke dalam novel-novel atau karya-karya fiksi lainnya untuk melayani kepentingan-kepentingan ideologis, politis, militer dan ekonomi anda. Tentukan saja kapan, di mana dan bagaimana perang-perang modern itu harus terjadi dan berlangsung, dan akibat-akibat global semuanya. Oh ya, tingkat kesehatan dan kecerdasan mental anda juga akan berpengaruh besar pada karya-karya fiktif ciptaan anda itu.

Nah, di paragraf pertama, si reviewer GHOST FLEET tersebut menulis demikian:

"Ghost Fleet is a kind of modern update to Red Storm Rising, where a couple of strategic types write up their vision of a future war. In this case, it's China and the US in the Pacific, with cyberwar, spacewar, and drones against good old fashioned American military professionalism. Unfortunately, it fails to live up to its vision, and the workman-like writing isn't enough to compensate."

"GHOST FLEET adalah semacam update modern atas [buku lama] Red Storm Rising. Dalam novel GF ini, dua orang 'pakar strategi militer' menuangkan visi mereka tentang suatu perang di masa depan antara China dan USA di Pasifik. Ini perang siber, perang di angkasa luar, dan drone-drone, yang digelar [China] terhadap profesionalisme militer USA yang sudah ketinggalan zaman. Celakanya, novel ini gagal menggenapkan visinya, dan kegagalan ini tak cukup dikompensasi oleh gaya penulisannya yang terlihat seperti ditulis oleh pakar yang kompeten."

Seorang penanggap tinjauan Michael Burnam-Fink atas novel tersebut menulis, "Salah satu segi yang paling mengecewakan dari buku ini adalah pendekatannya yang sangat simplistik terhadap geopolitik."

Kenapa novel ARMADA HANTU (jika frasa ini bukan kiasan, tentu ini bidang paranormal) dipakai jadi suatu "dasar ilmiah" untuk memproklamirkan NKRI BUBAR 2030, memang sebuah pertanyaan yang bikin kepala keleyengan juga. Bagi yang tidak ingin keleyengan, ya diskusi saja langsung dengan Pak Prabowo Subianto. Semoga sesudah diskusi, keleyengan anda tidak bertambah berat. Pak Prabowo seorang yang terbuka, sejauh saya yakini. Berdiskusilah dengan beliau.

Andaikata betul akan ada negara yang akan bubar menurut novel ini, ya negeri Uncle Sam, US, bukan negeri Raden Intan, RI. Mustinya gitu 'kan "logika" novelnya.

Jika perang modern yang mematikan itu betulan terjadi dengan menimbulkan dampak maut global, maka bukankah yang akan lenyap, bukan cuma bubar, bisa nyaris seluruh bangsa dan negara di muka Bumi ini, bukan hanya negara Raden Intan? Tak mungkin Raden Intan saja yang wafat.

Oh ya satu hal ini saya yakini: Indonesia lama yang serba kedodoran dan ketinggalan kereta peluru modernitas akan pasti berakhir, dalam tahun 2030 dst, karena akan diganti dengan Indonesia supermodern yang masuk 10 besar dunia, dengan very likely RRC menempati peringkat teratas.

Tentu hal itu akan pasti terjadi hanya jika Indonesia dipimpin oleh orang yang kuat, yakni kuat bukan ototnya tentu, tapi kinerjanya, visi dan misinya, kecerdasannya, strateginya, empatinya terhadap bangsa dan negaranya, belarasanya, integritasnya, keberaniannya, keteguhannya, dan kepribadiannya. Kita semua pasti setuju dengan apa yang saya katakan ini.

Begitu optimisme daku.

Baca selengkapnya reviews novel GF di sini
https://www.goodreads.com/review/show/1330492236.

Jika mau langsung dan cepat dapat gambaran umum isi novel ini, masuk saja ke Wiki https://en.m.wikipedia.org/wiki/Ghost_Fleet_(novel).

Update 26 Maret 2018

Seorang sahabat di FB, Ratih Dewi, telah membuat saya terdorong untuk memeriksa sejenak ebook Pdf novel GF, dan untuk mencari-cari, mendapatkan, lalu membaca cepat sebuah wawancara dengan salah seorang penulisnya. Baiklah. Berikut ini tambahan info dari saya.




Pada santapan kecil pembuka novel GHOST FLEET, hlm. 19 ebook (Pdf), terdapat fiksi berikut: Indonesia disebut "bekas Republik Indonesia". Kenapa? Karena "sudah tenggelam dalam KEKACAUAN/ANARKHI yang timbul SETELAH PERANG TIMOR KEDUA".

Jelas, dua "pakar strategi militer" USA itu TIDAK TAHU (wuiihh!) bahwa Timor (Leste) sudah merdeka 16 tahun lalu (persisnya 20 Mei 2002, dengan pengakuan internasional) saat RI dipimpin Presiden Megawati. Ini sebuah petunjuk GHOST FLEET itu sebuah fiksi, bukan prediksi (ditulis sangat jelas pada hlm. 7), yang memakai data dan info tentang Indonesia yang amburadul, tidak up-to-date.

Dalam seluruh novel ini, hanya ada 7 kata "Indonesia". Jadi isu tentang Indonesia sangat sangat marjinal dalam novel ini--- dus mana mungkin novel reka-rekaan ini dijadikan "dasar ilmiah" untuk menubuatkan RI BUBAR 2030. Sudahlah! 

Ambil positifnya saja: pernyataan Pak Prabowo Subianto itu anggaplah sebagai suatu pengingat, supaya kita terus-menerus menjaga kesatuan dan persatuan negara dan bangsa Indonesia. Menjaga dan mempertahankan ke-bhinneka tunggal ika-an kita. 

Selain itu, dalam suatu wawancara, Peter W. Singer, salah satu penulis GF, saat menyebut tahun 2030, penyebutan ini sama sekali tak ada kaitannya dengan tahun Indonesia BUBAR, tapi sebagai tahun Angkatan Laut China menargetkan akan memiliki 415 kapal laut, mulai dari empat kapal pembawa pesawat tempur hingga 99 kapal selam. Baca selengkapnya di sini https://www.google.co.id/amp/s/www.popsci.com/amp/talking-ghost-fleet-qa-author-peter-w-singer.




Oh ya, saya perlu tambahkan sebuah info lagi. Dalam artikel Wiki tentang novel GF yang sudah saya cantumkan link-nya di atas, baru saja ditambahkan satu paragraf tentang novel GF ini yang dipakai Pak Prabowo Subianto sebagai "pemimpin oposisi" dalam suatu pidato kampanyenya. Salah seorang penulis novel ini, Singer, lewat akun Twitter-nya, menyebut hal itu sebagai "pemelintiran" ("twists and turns") novelnya.

Anda perlu terjemahan cuitan Singer di akun Twitter-nya itu? Baiklah. Ini saya usahakan:

"Pemimpin oposisi [di] Indonesia mengutip #GhostFleet dalam pidato-pidato kampanyenya yang berapi-api.... Selama ini telah terjadi banyak pemelintiran yang tak diharapkan terhadap buku ini. Tetapi yang satu ini [pemelintiran oleh pemimpin oposisi itu] bisa jadi yang paling buruk dan mengagetkan."

Memprihatinkan memang. Sudahlah.

Update 4 April 2018

MASIH ADAKAH DI ANTARA KITA YANG BELUM TAHU?

ATAU YANG TERUS SEBARKAN DUSTA KEBANGKRUTAN EKONOMI INDONESIA?

FAKTA: PDB Indonesia telah tembus 1 trilyun USD per tahun. Ini menempatkan Indonesia dalam grup negara-negara Trillion Dollar Club. Sekarang, Indonesia termasuk 15 negara dengan ekonomi terbesar dunia. Sekarang loh. Bagaimana ke depannya? Di tahun 2030?

Jika kinerja dan prestasi pemerintah sinambung dan makin meningkat terus, di 2030 RI akan bisa masuk 10 negara ekonomi terkuat dunia.

Baca selengkapnya di http://bisnis.liputan6.com/read/3326754/sudah-tembus-us-1-triliun-ekonomi-ri-jadi-raksasa-ke-15-dunia.

Oleh The Economist Intelligence Unit, di 2050 Indonesia diprediksi akan menempati peringkat ke-4 di bawah China, USA dan India, dari 10 besar negara dengan ekonomi termaju. Lihat tabel terlampir di bawah ini.




Tentu lewat akselerasi yang makin meningkat pembangunan ekonomi dan bidang-bidang lain yang menopang, di tahun 2030 Indonesia diharapkan akan sudah bisa masuk 10 besar.

In 2018, 2030, and 2050, WHERE IS INDONESIA? She is growing, going up, improving, progressing, advancing--- becoming better and better, stronger and stronger, wealthier and wealthier, and... hopefully happier and happier.

Silakan share jika ingin.
Tq.

24 Maret 2018

Salam, 
ioanes rakhmat