Wednesday, February 17, 2016

LGBT dalam dunia hewan non-manusia


Biolog Dr. Bruce Bagemihl telah menulis sebuah buku yang berjudul Biological Exuberance: Animal Homosexuality and Natural Diversity (New York: St. Martin's Press, 1999). Pada masa itu, sudah ditemukan ada 450 spesies hewan non-manusia yang memperlihatkan perilaku homoseksual; bahkan digolongkan sebagai LGBT. Angka 450 ini termasuk ke dalam 1 juta spesies yang sudah dikenal di Bumi. Tetapi jika penelitian dikaji lebih jauh, Dr. Bagemihl memperkirakan akan ditemukan antara 15 hingga 30 persen spesies hewan non-manusia yang berperilaku homoseksual dalam aneka bentuk, bahkan juga sebagai organisme biseksual dan transgender. 

Data mutakhir tentang perilaku homoseksual dalam dunia hewan non-manusia dapat ditemukan dalam Wikipedia (dalam artikel yang berjudul “Homosexual Behaviour in Animals”). Ini saya kutipkan bagian kesimpulannya.
“Perilaku homoseksual pada hewan-hewan adalah perilaku seksual di antara spesies-spesies non-manusia yang ditafsir sebagai homoseksual atau biseksual. Ini mencakup aktivitas-aktivitas seksual, percumbuan, percintaan, berpasang-pasangan, dan peran sebagai sepasang induk, di antara pasangan-pasangan hewan sesama jenis seks. Riset-riset menunjukkan bahwa berbagai perilaku homoseksual ini ditemukan di semua dunia hewan. Sampai 1999, sudah terdokumentasi 500 spesies yang menjalankan pola kehidupan homoseksual, mulai dari primata hingga ke cacing-cacing dalam perut. Menurut tim pengorganisasi pameran Against Nature? di tahun 2006, perilaku homoseksual telah teramati ada pada 1.500 spesies.”
Apakah hewan-hewan non-manusia yang mencapai jumlah 1.500 spesies ini melanggar agama mereka atau melanggar hukum negara mereka ketika mereka mempraktekkan hubungan homoseksual? Ya jelas tidak! Jadi, harus disimpulkan, bahwa homoseksualitas juga bagian dari pemberian alam kepada kehidupan sehingga memberi variasi yang rimbun dan kaya dalam kehidupan seksual banyak organisme. Homoseksualitas itu alamiah, kodrati. Bukan penyakit. 

Dua pinguin homoseksual sedang memadu cinta....

Orang yang berideologi anti-LGBT sangat mungkin akan mencerca saya dengan mengatakan begini: Apakah jika LGBT juga ada dalam banyak spesies hewan non-manusia, itu bisa dijadikan sebuah pembenaran bahwa manusia juga boleh dengan bebas melakukan pedofilia, nekrofilia, dan inses?

Ini jawab saya: Tak usah lihat ke dunia hewan non-manusiapun kita sudah tahu pedofilia itu tindak kriminal, nekrofilia itu kelainan, dan inses itu dinilai tidak pantas (meskipun akibat-akibat negatif biologisnya pada keturunan belum ditemukan dengan pasti). Lain halnya dengan LGBT. Bukti saintifik makin bertambah bahwa orientasi seksual LGBT memiliki basis genetik biologis. Artinya, menjadi orang LGBT itu bukan permintaan mereka sebelum dilahirkan. Kodrat sebagai LGBT bukan kriminal dan juga bukan kelainan jiwa. Mereka sehat walafiat. Mereka hidup bisa happy dan teraktualisasi selama masyarakat menerima mereka dengan terbuka, tidak menekan jiwa mereka, dan tidak memberi stigma negatif.

Ok deh. Saya sedang mencari data yang lebih mutakhir lagi tentang homoseksualitas dalam dunia hewan non-manusia. Sementara ini, buku Bruce Bagemihl itu perlu dibaca oleh para ideolog anti-LGBT. Para ideolog anti-LGBT ini hendaknya tahu bahwa Dr. Bagemihl adalah seorang gay yang sudah sejak awal diakuinya dengan terus terang. Dia tidak sakit jiwa. Pikirannya sehat. Cerdas. Jenius. Bukunya ini, yang ditulisnya setelah 9 tahun melakukan riset lapangan, memberi banyak pengetahuan baru tentang zoologi dan perilaku seksual hewan-hewan. Jika sebagai heteroseksual anda mencemooh Dr. Bagemihl, tanyalah diri anda sendiri, prestasi keilmuwan apa yang anda sudah sumbangkan ke dunia sains. Nol besar, bisa jadi. 

Video youtube ini menampilkan Dr. Bruce Bagemihl menjelaskan ihwal perilaku homoseksual dalam dunia hewan non-manusia https://youtu.be/VUwza5Grxos.