Monday, July 29, 2013

Tuhan ada di mana?



Allah Michelangelo menyentuh tangan Adam

Seorang aktivis vihara saya tanya, Tuhan itu ada di mana. Dia menjawab, Tuhan ada di dalam hati setiap insan.

Seorang teman Muslim menyatakan bahwa Tuhan ada di arasy-Nya di surga, tak terjangkau oleh manusia.

Ketika ditanya Tuhan ada di mana, seorang Kristen menjawab: Tuhan berdiam di Bumi, telah menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus.

Ketika Yesus dari Nazareth ditanya di mana Tuhan berada, dia menjawab: Tuhan tidak ada di sana dan juga tidak ada di sini, tetapi dia ada di antara murid-muridnya.

Saat seorang mistikus ditanya Tuhan ada di mana, dia menjawab: Akulah Tuhan, akulah sang Kebenaran.

Saat seorang humanis religius ditanya, Tuhan ada di mana, dia menjawab: Tuhan ada di dalam diri sesama manusia dan kemanusiaan universal.

Saat seorang Zenis Nichiren Shoshu ditanya Tuhan ada di mana, dia menjawab: hukum-hukum alam yang kekal dan universal itulah Tuhan.

Saat ditanya Tuhan ada di mana, seorang bhiku menjawab: banyak pertanyaan tentang manusia saja tak pernah selesai dijawab, apalagi tentang Tuhan.

Ketika ditanya Tuhan ada di mana, konon Sidhartha Gautama menjawab: Fokuslah hanya pada perkara-perkara manusia yang dibelenggu oleh dukkha.

Saat seorang ateis ditanya, Tuhan ada di mana, dia menjawab: Tuhan tidak pernah ada.

Saat ditanya di mana Tuhan ada, saya menjawab: Tuhan menjadi ada ketika kita aktif mengasihi dan menyayangi sesama kita, siapapun mereka. Tuhan itu kata kerja, bukan kata benda. Apakah anda mengenal Tuhan, patokannya bukan doktrin anda (ortodoksi), tapi perilaku anda (ortopraksis).

Sebagaimana ada banyak jenis fauna dan flora, begitulah juga manusia membayangkan sosok Allah.

Apa jawab anda kalau kepada anda ditanya Tuhan ada di mana?

Kalau anda bungkam seribu basa, mungkin Tuhan memang bungkam seribu basa. 

Kalau anda menjawab dalam seribu kata, mungkin Tuhan memang sosok seribu kata.

Jika Tuhan itu mahatakterbatas, infinitas, maka, dengan memakai sebuah metafora antropomorfik, tak ada hal apapun atau siapapun yang bisa menjelaskan lengkap, total dan habis sehelai rambut Tuhan, apalagi keseluruhan diri Tuhan.

Bagian terbesar Tuhan selalu tersembunyi, tak pernah akan bisa kita lihat dan pahami dan jelaskan. Hanya sekelebat bayangan sehelai rambutnya saja yang kadang kita lihat. Lalu bayangan ini segera lenyap lagi.

Tuhan selamanya bermain petak umpet dengan kita. Bermainlah terus dengan gembira dan penuh tawa.

Stay blessed.
ioanes rakhmat