Wednesday, October 3, 2012

The reclining Gus Dur....



Patung Gus Dur berbaring, sekaligus tertawa, dengan tangan kanannya menopang kepalanya, dan lengan kirinya membujur sepanjang badan dengan jari-jemarinya terangkat sedikit ke atas. Apa komentar anda atas inisiatif membuat patung Gus Dur semacam ini jika dibandingkan dengan patung-patung sang Buddha berbaring, seperti tersaji di bawah ini?




Patung sang Buddha berbaring, dengan tangan kanannya menopang kepalanya, tanda dia sedang beristirahat, dan lengan kirinya membujur sepanjang badannya.




Patung sang Buddha berbaring, dengan tangan kanannya tersilang mendekap dadanya, tanda dia sedang menyampaikan sabda-sabda terakhirnya kepada murid-muridnya khususnya kepada Subhadda (yang setelah mendengar sabda-sabda sang Buddha langsung percaya dan langsung juga diangkat menjadi murid terakhir sang Buddha). Lengan kiri sang Buddha membujur sepanjang badannya. 




Patung sang Buddha berbaring, dengan tangan kanannya tertekuk ke atas dan terletak membujur pada dipan, tanda dia sudah wafat, masuk ke dalam Nirwana menjadi sang Buddha Maha Sempurna (pada usia 80 tahun).




Sang Buddha sedang berbaring beristirahat, dengan tangan kanannya menopang kepalanya, dan separuh lengan kirinya membujur di sepanjang badannya dan separuh lagi bersama jari-jemarinya terangkat ke atas memegang sekuntum bunga padma (teratai), simbol orang yang sudah mengalami pencerahan sempurna. Postur tangan kiri terangkat ke atas serupa dengan postur patung Gus Dur.




Ini adalah Budai, atau sang Buddha tertawa, yang meskipun miskin, bisa hidup selalu riang dan penuh tawa, karena menghayati kehidupan berpuas diri atas segala kesederhanaan yang ada padanya. Budai juga dipersepsi sebagai sang Buddha pembawa sukacita dan kebahagiaan serta keberuntungan. Biasanya Budai dilukiskan dalam posisi duduk atau dalam posisi berjalan; Budai di atas sedang berbaring sambil tertawa, seperti patung Gus Dur di atas.

Anda tahu apa yang dinamakan apotheosis, atau deifikasi? Ini adalah suatu usaha untuk menjadikan sosok insani tertentu, atau suatu benda tertentu, sebagai sosok ilahi atau benda ilahi, yang kehadirannya di tengah suatu umat sangat diperlukan sebagai power pelindung yang melampaui power lain yang dirasa mengancam dan membahayakan. Salah satu contoh apotheosis adalah usaha kalangan Kristen awal untuk menjadikan seorang saleh Yahudi yang kuat memegang Tawhid Yahudi, yakni Yesus dari Nazareth, sebagai sosok yang setara dengan Allah (Kristen) sendiri. Apakah Gus Dur tanpa disadari sedang perlahan di-apotheosis-kan? Ha ha. Tentu saja tidak.