Thursday, July 19, 2012

Jalan Tengah


Kalau kamu memetik sebuah gitar
mau melantunkan madah merdu yang membuat sukma tergetar
Jangan setel senar-senarnya terlalu kencang
karena senar-senarnya akan putus sia-sia terbuang

Tapi jangan juga senar-senarnya kendor tak bertahan
supaya gitarmu tak bersuara sember menggelisahkan kalbu
sehingga para pendengarmu kesal dan kecewa tak tertahan
lalu meninggalkanmu dengan sumpah serapah beribu-ribu

Katakanlah kepada para supir bis di kotamu yang macet
Jangan mereka ngebut kencang di jalan-jalan ramai
Hindarkan kecelakaan yang membuat tubuh-tubuh mati tergencet
supaya di seluruh kota tak terdengar tangisan orang ramai-ramai

Tapi minta jangan mereka lambat-lambat menyetir di jalan ramai
supaya macet tak meraja di seluruh kota dan di jalan-jalan
yang mengakibatkan polusi di segala ruang negerimu yang permai
dan bahan bakar terbuang sia-sia tak tertahan

Ada banyak jalan menuju sang puncak gunung mahameru
Para pendaki bebas memilih tak ada yang memaksa
Jalan satu-satunya atau jalan lurus ke puncak tertuju
Jalan ekstrim berbahaya atau jalan termudah bebas tersedia

Tapi orang benar akan memutuskan dengan berkesadaran
mengambil Jalan Tengah menuju puncak Nibbana
Tak menyiksa diri bak para pertapa ceking di hutan-hutan
dan tak hidup keenakan bak para pangeran di istana

Di Jalan Tengah hidup ini memang derita
Nyanyikanlah lagu duka dengan gitarmu yang pas tersetel
Murnikanlah pikiranmu tuk kalahkan duka
Jangan nyanyikan lagu sorak-sorai dan yel-yel
Tahan sampai semua makhluk mencapai Nibbana

Menangislah jika kamu ingin menangis
Merataplah jika kamu ingin meratap
Tumpahkanlah air matamu beribu-ribu tiris
karena duka masih lama padamu menatap

Berjuta-juta tahun dan windu masih harus berlalu
sampai kamu bisa tertawa ceria terbebaskan
bersama segenap makhluk dari zaman-zaman yang telah berlalu
Berjalanlah tawakal dan sabar menuju pencerahan terdepan

Hidup ini memang derita
tetapi kamu tidak sepi sendiri
Bumi ibu pertiwi pijakanmu
langit agung naunganmu
Bintang-bintang cemerlang sahabatmu
Hewan-hewan liar penghiburmu

ioanes rakhmat
Jakarta, 19 Juli 2012

Catatan:
Puisi ini telah diformat dalam bentuk video, supaya makin dalam dapat diresapi. Dengarkanlah musiknya, dan ikutilah kata-kata puisinya, dan masukkanlah semua pesan-pesannya ke dalam kalbu anda, dan jika anda lakukan ini dengan bertahap, terus-menerus, anda akan perlahan berubah menjadi seorang yang makin mengerti bagaimana seharusnya anda menjalani kehidupan anda, di tengah begitu banyak kegalauan dan derita yang ditimbulkan oleh berbagai bentuk ekspresi keagamaan garis keras. Resapilah, dan saya bersama anda. Ini link ke videonya, klik saja http://www.youtube.com/watch?v=JUkB1Gn1qxI. Atau klik saja video di bawah ini:


Resapi juga
Puisi: Kitab Suci
Puisi: Mengalahkan Duka