Tuesday, February 21, 2012

Si Ibu Tua dan Dua Ekor Anjingnya


Di Taiwan, konon ada seorang ibu tua baik hati yang memelihara dua ekor anjing yang sangat setia kepada si ibu.

Suatu hari si ibu tua meninggal ketika sedang tidur, tak bangun-bangun lagi di kamarnya, sementara dua ekor anjingnya menemani di lantai.

Pada acara pemakaman, dua anjingnya ikut, lalu ketika peti mayat sudah diturunkan ke liang makam, dua anjing ini lompat ke dalamnya ingin ikut.

Tentu saja orang mengangkat kedua anjing itu keluar dari lubang makam. Tetapi sekali lagi, mereka melompat kembali ke dalamnya.

Setelah sampai tiga kali dikeluarkan dari lubang makam, dua ekor anjing ini akhirnya dimasukkan ke dalam sebuah mobil lalu mobilnya dikunci.

Sesampainya kembali di rumah si ibu tua yang sudah meninggal itu, dua ekor anjing ini berubah jadi sangat pendiam, beda dari sebelumnya.

Keesokan harinya, salah satu anjing itu berjalan ke jembatan tinggi di atas sebuah sungai besar, tempat dia biasa dibawa si ibu tua sebelumnya ketika berjalan-jalan.

Ketika sudah tiba di jembatan itu, anjing ini melompat ke bawah, menuju sungai deras di bawahnya, bunuh diri!

Si anjing yang bunuh diri terjun ke sungai ini rupanya patah semangat karena si ibu tua sudah meninggalkannya.

Anjing yang satunya lagi tetap ada di rumah, tapi memutuskan tidak mau makan sama sekali.

Setelah tujuh hari tidak mau makan, si anjing yang kedua ini akhirnya mati lemas dengan melolong panjang.

Anjing adalah organisme mamalia yang bisa merasa dan berpikir dalam level sederhana, kemampuan yang dimiliki manusia dalam level yang jauh lebih tinggi. Tetapi, sebagai sebuah intermezo, sebaiknya anda tahu satu hal ini: pada 7 Juli 2012 di Universitas Cambridge, Inggris, sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu mendeklarasikan The Cambridge Declaration on Consciousness./1/ Dalam deklarasi ini mereka menyatakan bahwa semua mamalia, yang insani dan yang non-insani, juga burung-burung, termasuk gurita dan sefalopoda, memiliki kesadaran dan kemampuan-kemampuan mental. 

Kembali ke kisah si ibu tua itu. Apa yang terjadi pada empat anak si ibu tua setelah si ibu ini mati tua dengan meninggalkan banyak warisan?

Keempat anak si ibu tua almarhum ini berkelahi memperebutkan harta warisan, sampai beritanya masuk ke koran-koran.

Keempat anak si ibu tua yang memperebutkan warisan ini sama sekali tidak menampakkan kedukaan, beda dari dua ekor anjing si ibu tua.

Tolong jawab pertanyaan saya: Dalam kasus si ibu tua ini, mana yang lebih mulia, dua ekor anjing, atau empat anak si ibu tua? Anda perlu menjawab pertanyaan ini dengan kreatif, jangan klise atau dogmatis, supaya anda bisa tiba pada pencerahan lebih jauh.

Kerap hewan berperilaku sangat insani, dan kerap juga manusia berperilaku hewani. Di mana batas-batasnya? Atau adakah batas-batasnya? Ataukah keduanya bertumpang tindih?

Memikirkan relasi-relasi yang ada dan terbangun antara manusia dan semua organisme hidup lainnya dalam alam ini, adalah bagian dari penyelidikan keagamaan juga. Seyogianya anda ambil bagian dalam penyelidikan ini, tentu dengan otak yang cerdas, yang akan memampukan anda membaca banyak buku ilmu pengetahuan yang ditulis para ilmuwan yang diakui dunia internasional. 

----------------  

/1/ File PDF deklarasi ini tersedia online di http://fcmconference.org/img/CambridgeDeclarationOnConsciousness.pdf.